NATO Gencar Serang Tripoli

TRIPOLI – Pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) kemarin melancarkan serangan besar-besaran ke ibu kota Libya,Tripoli.Akibatnya, korban dari kalangan sipil pun berjatuhan.

Juru Bicara Pemerintah Libya Mussa Ibrahim memaparkan, sedikitnya tiga orang tewas dan 150 warga terluka akibat serangan udara NATO. Para korban telah diungsikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.“NATO melancarkan 12 hingga 18 kali serangan ke sebuah barak pengawal rakyat,” ujar Ibrahim kepada AFP.

Barak itu merupakan unit sukarelawan yang mendukung militer. Sukarelawan berasal dari suku-suku yang masih setia kepada pemimpin Libya Muammar Khadafi.Ibrahim menegaskan bahwa pangkalan militer itu dalam kondisi kosong. Menurut Ibrahim, mayoritas korban adalah warga sipil yang tinggal di dekat pangkalan militer.

Sepertinya, Pemerintah Libya telah mengetahui jika tempat tersebut bakal diserang sehingga dikosongkan. “Itu menjadi malam pengeboman dan pembunuhan oleh NATO,” kata Ibrahim dikutip Reuters. NATO mengklaim bahwa mereka menargetkan fasilitas gudang kendaraan yang terletak di dekat kompleks pemerintahan Libya di Tripoli.

“Fasilitas itu dikenal aktif dalam represi terhadap penduduk pada Februari 2011. Fasilitas itu mendukung pasukan pemerintah yang gencar menyerang penduduk sipil,” keterangan resmi NATO. Pesawat tempur Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) ikut berkontribusi dalam serangan terbaru itu.

NATO mengklaim, semua langkah bakal ditempuh untuk melindungi warga sipil dari pasukan Khadafi. Mereka berkilah, serangan demi serangan dimaksudkan untuk mencegah perang sipil berkecamuk lebih luas di Libya. Menurut saksi mata, pertama diawali dengan suara bising dan formasi bola merah di angkasa.

Lebih dari 15 ledakan terdengar di sekitar permukiman. NATO mengklaim tengah menegakkan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk melindungi warga sipil Libya. Serangan ini berlangsung setelah muncul berita dari Menteri Pertahanan Prancis Gerard Longuet yang membenarkan bahwa negeri itu mengirim helikopter penyerbu untuk melengkapi persenjataan NATO untuk menyerang Libya.

Harian Prancis Le Figaro melaporkan, 12 helikopter tempur Prancis dikirim ke Libya dengan menggunakan kapal induk Tonnerre pada tanggal 17 Mei.Pengiriman sistem senjata seperti ini dinilai akan makin mempersulit loyalis Khadafi . andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/401264/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford