Kate Bagai Cinderela


Tema yang hangat di seluruh dunia beberapa hari kedepan adalah pesta pernikahan kerajaan Inggris. Tapi, fokus perhatian sebenarnya terletak pada Kate Middleton, pasangan Pangeran William. Selain itu, fokus selanjutannya adalah pertokoan Jigsaw di Dover Street.

“Kate melepaskan pekerjaan sejak dia lulus karena dilaporkan Ratu (Elizabeth) tidak senang dengan aktivitasnya,” ujar pemandu wisata khusus pernikahan Harry-Kate, Hana Umezawa. “Kate pernah bekerja di Jigsaw sebagai asisten pembeli asesoris dari 2006-2007. Saat itu, statusnya sebagai pekerja lepas,” katanya, seperti dikutip dari New York Times.

Sebelum Kate menjadi seorang putri, dia adalah orang yang memang tidak memiliki status sosial. Kini, dia berubah drastis. Kate menjadi sosok yang diperhatian publik Inggris, bahkan dunia. Kate, 29, pun menjalani aktivitas kesehariannya dalam episode yang tidak banyak diketahui publik. Dia pernah satu kali berbicara ke publik saat pengumuman pertunangannya dengan William.

“Benar-benar luar biasa. Orang berkomentar dan berbicara mengenai apa yang disukai Kate, tetapi kita tidak sama sekali mengenai dia sebenarnya,” kata Valetine Low, yang kerap menulis artikel mengenai keluarga kerajaan untuk The Times of London.

Menurut Low, Kate merupakan seseorang yang memiliki rahasia besar. Kate hidup dalam gelembung-gelembung kecil yang lucu pada sembilan tahun sial. Dia mampu mengontrol informasi yang mengalir mengenai siapa sebenarnya dia.

Bisa jadi, Kate memang misterius. Selebriti yang tidak pernah tampil pada program reality show. Dia juga tidak memiliki akun Facebook. Tidak pernah men-tweet. Dia juga tidak siap untuk membuka memoar kehidupannya. Dia seperti bintang Hollywood masa lalu yang memiliki banyak misteri, tetapi menjadi kanvas dunia karena fantasi yang dimilikinya.

Kate memang benar-benar berbeda dengan Putri Diana, Putri Wales. Dia merupakan aristokrat yang bisa disentuh. Berbeda dengan Kate yang tumbuh besar di Bucklebury, Berkshire,dengan orang tua yang mencintainya. Orang tuanya menjalin kasih saat bekerja di British Airways, ayahnya bekerja sebagai pengatur penerbangan dan ibunya adalah pramugari. Kate memiliki saudara lelaki, James, yang jauh dari sorotan dan adik perempuannya Pippa yang sama tidak tersentuh publik.

Carole, ibu Kate, berasal dari keluarga pekerja tambang. Tapi, Carole berhasil keluar dari kelas pekerja ketika dia dan ayahnya Kate, Michael, mampu merengguk kesuksesan bisnis internet. Belum jelas bagaimana keluarga itu mampu menyekolahkan Kate ke Marlborough College, sebuah sekolah elit.

Masih menjadi perdebatan bagaimana Kate bertemu dengan Pangeran William yang kemudian menjadi calon suaminya. Dalam buku, “William and Kate: A Royal Love Story,” Christopher Andersen menggambarkan Kate pernah berfantasi mengenai William, kerap membaca berita mengenai Wiliam, dan mengoleksi foto-foto William di dinding kamarnya. Mimpi Kate benar-benar menjadi kenyataan.

Ketika ditanya dalam wawancara pertunanngan, apakah Kate memang memasang poster William di kamar asramanya, Kate tersenyum. “Dia (William) berharap,” jawabnya. “Saya memasang poster model Levi’s di dinding kamar, bukan gambar William,” kata Kate.

Masa cumbu rayu Kate-William ketika mereka kuliah di Universitas St. Andrews. Kisah itu tidak habis-habisnya dikupas oleh berbagai media. Beberapa sumber menyebutkan awal kisah mereka ketika William melihat Kate tampil pada sebuah acara pameran busana. Saat berjalan di atas catwalk, William langsung berujar, “Wow, Kate sungguh menggoda!”.

Berawal dari hubungan yang penuh canda dan mengalir saja, mereka tinggal bersama dalam sebuah asrama, hingga menjadi pasangan kekasih. William pun mengenalkan Kate pada keluarganya dan kerap berkencang dengannya. Setelah lulus, William bergabung menjadi prajurit. Kate memilih bekerja di Jigsaw dan membantu orang tuanya. Dia kemudian berhenti bekerja, mereka pun kerap berpesta di klub malam.

Salah satu tempat yang bisa dijadikan ajang wisata pernikahan Kate-William adalah Mahiki. Apa itu? Mahkiki adalah klub bertema Polinesia yang dikenal sebagai tempat minum William. Hingga, dia pun mendapat julukan sebagai seorang pemabuk.

Menurut Umezawa, kawan-kawan William kerap memperlakukan Kate dengan tdiak sopan dan memojokkan karena dia berasla dari kalangan kelas menengah. Kadang, termasuk meledak pekerjaan ibunya Kate. Bahkan, ketika William dan Kate memutuskan hubungan pada 2007, William merayakannya dengan memberikan taruhan sebesar USD18.000. “Saya bebas,” demikian kata William saat itu.

Saat putus, Kate lebih banyak mengurung diri di kamarnya. Namun, sejak mereka kembali menjalin hubungan, menurut Umezawa, Kate dan William hidup bersama di Anglesey, Wales. Saat itu, William bekerja sebagai pilot penyelamat untuk Angkatan Udara Inggris. Mereka kerap berbelanja sendiri dan membersihkan rumah sendiri.

“Kate mampu memainkan peranannya dengan sangat cantik,” kata Kate Reardon, editor majalah Tatler. “Dia tampil sangat anggun dan konservatif. Dia tidak terlalu menunjukkan diri,” imbuhnya.

Pada pekan ini, Kate terlihat berbelanja di London. Tetapi, tidak media yang mengetahuinya. Spekulasi mengenai gaun pengantinnya pun terus beredar. Dia mendesain sendiri gaun pengantinnya. Tapi tidak! Ada perancang yang tengah berkompetenisi untuk membuat gaun pengantin bersejarah itu. Tak ada yang mengetahui rasa itu hingga hari bersejarah itu tiba.

2,5 miliar orang di seluruh dunia akan melihat bagaimana proses penikahan Kate-William. Banyak orang di seluruh dunia tidak ingin ketinggalan peristiwa bersejarah itu. Banyak orang yang mengkritik gaunnya, tata rias, dan segala hal menyangkut Kate-William. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford