Pesawat Kargo Jatuh, 12 Tewas

Sedikitnya 12 orang tewa dalam sebuah kecelakaan pesawat kargon yang jatuh kemarin di Karachi, Pakistan. Bukan hanya awak pesawat saja yang tewas, tetapi empat orang pekerja yang sedang tidur di bangunan konstruksi ikut menjadi korban.

Menurut Pervez George, juru bicara Otoritas Penerbangan Sipil Pakistan, jumlah korban bertambah karena diketahui ada korban dari orang yang tinggal di perumahan. George juga menambahkan seorang pria yang mengendari sepeda motor terluka ketika pesawat tersebut jatuh.

Delapan awak pesawat tewas seketika ketika pesawat mereka jatuh dan terbakar tidak lama setelah tinggal landas dari bandar udara Karachi. Delapan korban tewas adalah awak pesawat berkewarganegaraan Rusia. “Pesawat ini tinggal landas dari Karachi pada pukul 01.45 dan satu setengah menit kemudian pesawat tersebut jatuh,” kata George.

George menyebutkan pesawat buatan Rusia ini tadinya akan terbang ke ibukota Sudan. Dia memaparkan pesawat tersebut membawa bahan bantuan, termasuk tenda. Pesawat tersebut tiba di Karachi pada Sabtu (27/11) setelah terbang dari Fujairah, Uni Emirat Arab.

Bakar bakar pesawat menyebabkan sejumlah bangunan terbakar. Jika pesawat jatuh 500 meter dari lokasi, angka korban dipastikan akan bertambah karena daerah tersebut padat penduduk. Hal itu dibenarkan Masood Raza, pejabat pemerintah distrik Karachi. Dia mengatakan jika pesawat jatuh di pemukiman penduduk, maka jumlah korban akan semakin besar.

Beberapa saksi mata mengatakan salah satu mesin terbakar, yang bisa menjadi petunjuk bahwa kecelakaan ini mungkin disebabkan oleh faktor teknis. Mereka juga mendengar bunyi ledakan yang keras. Kepala kepolisian Karachi Fayyas Leghari mengatakan begitu kerasnya bunyi ledakan, warga memperkirakan ada ledakan bom.

“Saya melihat salah satu sayapnya terbakar dan ada ledakan. Lalu, pesawat terbakar dengan cepat,” kata saksi mata, Riaz Ahmed. Pesawat tersebut lalu meledak saat jatuh dan hancur berkeping-keping. Kemudian, datang bantuan pemadam kebakaran menyemperotkan busa ke arah badan pesawat yang terbakar.

Sedangkan menurut Ayas Peer Mohammed, pensiunan polisi, pesawat tersebut jatuh sekitar 800 meter dari rumahnya. “Kita mendengarkan suara yang sangat keras dan kita langsung berlari,” katanya. Dia menuturkan, putranya yang tidak tidur sempat melihat kokpit pesawat terbakar.

“Saya pikir pilot memang mengarahkan pesawat ke tanah lapangan yang tidak banyak rumah penduduk, sehingga korban tidak terlalu banyak,” kata Ayas Peer.

Menurut Kepala Polisi Karachi Fayyas Leghari, ledakan yang disebabkan jatuhnya pesawat tersebut sangat keras seperti bom. Puing-puing pesawat berserakan hingga menghancurkan lima bangunan rumah. “Kecelakaan tersebut menyebabkan api yang sanat besar,” katanya.

Warga setempat mengatakan, bangunan yang rusak akibat insiden ini adalan kompleks perumahan kelas atas yang disediakan untuk para perwira Angkatan Laut dan keluarganya.
Ini adalah kecelakaan ketiga di dekat bandar udara Karachi dalam beberapa bulan ini. Juli lalu, 150 orang tewas, sementara kecelakaan pesawat tiga pekan silam menewaskan 23 orang. (AFP/Rtr/BBC/andika hm)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford