Negara Arab Minta Washington Serang Iran

WASHINGTON (SINDO) – Pemimpin negara-negara Arab menyarankan Amerika Serikat (AS) untuk menyerang Iran sebagai salah satu jalan untuk mengakhiri program senjata nuklir Negeri Mullah itu.

Negara yang paling getol meminta Washington menyerang Teheran adalah Arab Saudi. Riyadh meminta Washington melancarkan serangan udara ke Teheran untuk mengakhiri rezim berkuasa di negara tersebut.Informasi tersebut diketahui setelah bocornya dokumen kawat bersifat rahasia yang diungkap oleh situs pembocor WikiLeaks.

Permintaan mencengangkan itu diungkapkan dalam laporan sebuah pertemuan komandan pasukan militer AS di Irak Jenderal David Petraeus dan Duta Besar Arab Saudi untuk AS Adel a-Jubeir pada 2008. Duta Besar Arab Saudi Adel a-Jubeir mengatakan kepada Washington bahwa Raja Abdullah ingin Gedung Putih untuk “memotong kepala ular”sebelum Iran mengembangkan senjata nuklir dan mengancam tetangganya di Timur Tengah.

Kepala ular adalah rujukan terhadap Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad. Laporan komunikasi kawat antara Raja Abdullah dengan pejabat Gedung Putih bidang antiterorisme, John Brennan, serta sejumlah pejabat AS lain pada Maret 2009. Menurut laporan kawat itu,Abdullah berkata kepada pejabat AS bahwa dia baru saja bercakapcakap dengan Menteri Luar Negeri Iran Manouchehr Mottaki.

“Kalian bangsa Persia tidak ada urusan turut campur atas masalah Arab,” kata Abdullah kepada Mottaki. “Tujuan Iran yang akan menimbulkan masalah,” lanjut Abdullah kepada Brennan setelah menirukan percakapannya denganpejabatIran itu.“Tidak diragukan ada sesuatu yang tidak stabil dalam hubungan mereka,”kata Brennan seperti yang tercatat dalam laporan itu.

Dalam dokumen rahasia itu mengungkapkan Saudi meminta AS dan dunia internasional memberlakukan sanksi terhadap Iran, termasuk larangan bepergian dan pembatasan peminjaman bank. Dokumen tersebut juga menyebutkan penggunaan tekanan militer terhadap seharusnya tidak terlalu dibesar-besarkan. Sikap Raja Abdullah itu didukung oleh Raja Bahrain yang memberikan peringatan dalam dokumentasi kawat itu: “Sangat bahaya membiarkan (Iran) menjadi lebih besar dibandingkan bahaya untuk menghentikannya.”

Bahkan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammad bin Zayed mengatakan kepada AS bahwa dia percaya Presiden Mahmoud Ahmadinejad “akan mengajak kami untuk berperang”. Guardian melaporkan para pemimpin Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Mesir menyebut Iran sebagai “setan”, “ancaman nyata” dan kekuatan yang “mengajak kita untuk berperang”.

Dokumen-dokumen tersebut mungkin membuktikan masalah pelik karena para pemimpin negara Teluk Arab dikenal jarang memberikan pernyataan keras terhadap Iran. Pernyataan para pemimpin Arab juga akan memperkuat dukungan jika Israel dan AS menyerang dalam jangka waktu dekat. Mereka juga akan memprovokasi Ahmadinejad yang disebut sebagai “Hitler” dalam dokumen rahasia yang bocor tersebut.

Dokumen tersebut juga akan membuat malu para pemimpin Arab hampir dapat dipastikan mereka pasti akan marah karena pernyataan mereka dikutip di dokumen tersebut. Selain itu,muncul laporan yang mengungkapkan peringatan dari Menteri Pertahanan AS, Robert Gates,Februari lalu bahwa bila segala upaya diplomasi gagal, “kita mengambil risiko atas proliferasi di Timur Tengah, perang yang dipicu Israel,atau keduanya.

”Dalam bocoran kawat itu,kepala intelijen militer Israel, Mayor Jenderal Amos Yadlin, tahun lalu mengungkapkan, “Israel tidak berada dalam posisi meremehkan Iran dan terkejut seperti AS pada 11 September 2001.” Sementara sebuah kawat pada 2009 mengungkapkan bahwa Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menderita kanker dan saat ini sedang dalam stadium akhir.

Kawat itu memuat pernyataan sumber, seorang pengusaha non-Iran di Asia Tengah yang sering bolak-balik ke Teheran,yang menyatakan,salah satu kontaknya di ibu kota Iran itu diberi tahu mantan Presiden IranAliAkbar Rafsanjani bahwa Khamenei berada dalam stadium akhir leukemia dan akan meninggal dalam beberapa bulan. (CNN/NYT/BBC/Rtr/ andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/367166/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford