Korut Miliki Reaktor Nuklir Baru

Korea Utara (Korut) pekan lalu menunjukkan reaktor nuklir terbarunya kepada seorang ilmuwan asal Amerika Serikat (AS).

Ilmuwan itu adalah Siegfried Hecker. Dia menyebutkan bahwa reaktor nuklir baru tersebut mampu mengaya uranium dengan ratusan sentrifugal yang telah dipasang dan telah beroperasi. Hecker mengungkapkan hal baru tersebut kepada harian ternama the New York Times yang diterbitkan pada Sabtu (20/11).

Hecker mengaku bahwa dia terkejut dengan reaktor nuklir baru yang sangat menakjubkan. Dia juga telah menginformasikan hal tersebut kepada Gedung Putih atas temuannya itu beberapa hari setelah dia kembali dari Korut.

The New York Times menulis bahwa Korut telah mengklaim memasang 2.000 sentrifugal dan telah beroperasi pada reaktor yang baru. Hanya saja, belum jelas di mana fasilitas nuklir tersebut berada. Hecker mengungkapkan dia melihat “ratusan dan ratusan” sentrifugal dibangun di “sebuah ruang pengontrol sangat modern.”

Tetapi dia dilarang untuk mengambil gambar dan tidak dapat mengklarifikasi kepada otoritas Korut bahwa reaktor tersebut apakah telah memproduksi uranium berkadar rendah atau belum. “Ada beberapa alasan untuk ditanyakan apakah semuanya benar,” kata Hecker kepada the New York Times, karena dia meragukan Pyongyang akan mampu menyelesaikan proyek tersebut.

Fasilitas nuklir baru yang dilihat Hecker sepertinya dibangun dalam kurun waktu yang cepat. Pasalnya, ketika inspektor internasional datang ke Korut, fasilitas tersebut tidak ada. Dipastikan, Korut mendapatkan bantuan asing dalam membangun reaktor tersebut. Ketika dikonfirmasi kepada pejabat pemerintahan AS, mereka telah mengawasi dengan satelit terhadap wilayah-wilayah yang diduga menjadi tempat keberadaan reaktor nuklir.

Hecker sendiri yang berurusan langsung dengan Laboratorium Nasional Los Alamos hanya mengetahui bahwa para pemimpin Korut mengklaim bahwa bangunan tersebut merupakan reaktor nuklir air-cahaya yang akan selesai pada 2012.

Klaim tersebut didukung oleh Jack Pritchard, presiden Institut Ekonomi Korea. Pritchard menyebutkan ketika dia mengunjungi kompleks nuklir Yongbyong bahwa Korut mengklaim tengah membangun reaktor air-cahaya. Dia juga mendengar bahwa Korut juga telah menyombongkan diri dengan fasilitas baru ainnya. “Badan intelijen telah melepaskan bola,” tambahnya.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri AS menyebutkan bahwa utusan khusus AS untuk Korut Stephen Bosworth telah tiba di Asia untuk berunding dengan para pemimpin regional mengenai program nuklir Pyongyang. Bosworth telah meninggalkan Seoul pada Sabtu dan pergi ke Tokyo dan Beijing untuk menghidupkan perundingan enam negera.

Korut telah keluar dari perundingan nuklir pada April 2009. Satu bulan setelahnya, Pyongyang mengujicoba nuklir untuk kedua kalinya. Tapi, pada akhir bulan-bulan ini, Pyongyang mengekspresikan keinginannya untuk kembali ke perundingan.

Presiden AS Barack Obama memperingatkan baru-baru ini bahwa Korut harus menunjukkan “keseriusannya tujuan” sebelum perundingan nuklir enam negara - termasuk Korut, Korea Selatan, China, Jepang, Rusia, dan Amerika Serikat – bakal digelar.

Beberapa pejabat pemerintah menyatakan Pyongyang mungkin memutuskan untuk menunjukkan fasilitas nuklir barunya sebagai posisi tawar menghadapi AS. Apalagi, Washington pasti bersikeras untuk meminta Pyongyang menghancurkan reaktor nuklir tersebut.

Korsel sendiri pada pekan lalu terus mengamati dari dekat sebuah lokasi di mana Korut mengujicoba bom atom pada pekan lalu. Tapi, Seoul tidak memiliki bukti bahwa ujicoba lainnya bakal direncanakan lagi.

Juru bicara kementerian luar negeri Korsel juga bereaksi terhadap laporan dan foto satelit yang dipubloikasikan Mingguan Pertahanan Jane’s yang menunjukkan lokasi di provinsi North Hamkyong yang menunjukkan aktivitas berkaitan dengan nuklir. “Tidak ada bukti kuat bahwa Korut akan menggelar ujicoba nuklir ketiga. Kita terus mengamati dengan seksasama aktivitas nuklir nuklir Korut termasuk di Punggye-ru,” paparnya. (NYT/AFP/Rtr/andika hm)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford