Setelah Bebas,Suu Kyi Ingin Buat Twitter
YANGON (SINDO) – Pemimpin oposisi Myanmar, Aung San Suu Kyi, ingin mulai menggunakan Twittersetelah dia dibebaskan dari tahanan rumah. Suu Kyi ingin berkomunikasi dengan orang di seluruh dunia.Saat ini Suu Kyi masih menjalani masa tahanan yang akan berakhir bulan depan. Dia dikurung di rumahnya di tepi danau tanpa akses internet sejak 2003.Padahal, dia memiliki laptop. Suu Kyi pun terkungkung dari informasi dan kabar dari dunia luar.
Di Myanmar yang berpenduduk 60 juta jiwa terdapat 400.000 pengguna internet. Sebagian besar pengguna berada di ibu kota Rangoon (kini bernama Yangon). “Aung San Suu Kyi mengatakan kepada saya bahwa dia ingin memiliki akun Twitter untuk berbicara dan berdiskusi dengan para pemuda di dunia,”ujar pengacaranya,Nyan Win, setelah menjenguk penerima Nobel Perdamaian pada 1991 itu.
Kepada pengacaranya Suu Kyi mengatakan, dia ingin berbicara dengan generasi muda karena ingin mengetahui opini mereka tentang isu politik, ekonomi, dan sosial. Suu Kyi juga mengatakan, dia dapat dihubungi setiap hari jika memiliki akun Twitter. Suu Kyi bakal dibebaskan pada 13 November mendatang atau setelah junta menggelar pemilihan umum (pemilu) dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. Para pengamat yakin penahanannya sengaja didisain agar perempuan berusia 65 tahun itu tak bisa mengikuti pemilu pada 7 November mendatang. (AFP/Guardian/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/358549/38/
Di Myanmar yang berpenduduk 60 juta jiwa terdapat 400.000 pengguna internet. Sebagian besar pengguna berada di ibu kota Rangoon (kini bernama Yangon). “Aung San Suu Kyi mengatakan kepada saya bahwa dia ingin memiliki akun Twitter untuk berbicara dan berdiskusi dengan para pemuda di dunia,”ujar pengacaranya,Nyan Win, setelah menjenguk penerima Nobel Perdamaian pada 1991 itu.
Kepada pengacaranya Suu Kyi mengatakan, dia ingin berbicara dengan generasi muda karena ingin mengetahui opini mereka tentang isu politik, ekonomi, dan sosial. Suu Kyi juga mengatakan, dia dapat dihubungi setiap hari jika memiliki akun Twitter. Suu Kyi bakal dibebaskan pada 13 November mendatang atau setelah junta menggelar pemilihan umum (pemilu) dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. Para pengamat yakin penahanannya sengaja didisain agar perempuan berusia 65 tahun itu tak bisa mengikuti pemilu pada 7 November mendatang. (AFP/Guardian/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/358549/38/
Komentar