NASA Cari Relawan Mars

WASHINGTON(SINDO) – Apakah Anda sudah bosan tinggal di Bumi dan ingin mencari tempat tinggal lain? Nah,mungkin Anda-lah orang yang sedang dicari para ilmuwan yang sedang meneliti planet Mars.


Badan Antariksa Amerika Serikat (AS) atau NASA saat ini sedang berusaha mencari orang untuk dijadikan pionir beserta astronot untuk ke Mars. Ini tentu saja bukan sekadar acara jalan-jalan. Mereka yang dikirim ke planet merah itu akan disuruh tinggal di sana dan tidak akan dikembalikan lagi ke Bumi.Tertarik? Pionir Mars tersebut akan menempuh satu perjalanan dan membangun koloni manusia di planet merah itu, atau bulan-bulan sebagai satelit planet tersebut. Proyek tersebut bertajuk “Hundred Years Starship” dan langsung dikendalikan dari Pusat Penelitian Ames,yang menjadi markas utama penelitian NASA yang berbasis di Moffett Field, California,Amerika Serikat. Proyek itu digawangi pejabat NASA Pete Worden.

Dia bermimpi bahwa pesawat antarbintang itu bakal terwujud. Dia mengungkapkan, NASA telah berkomitmen memberikan USD100.000 (Rp893,7 juta) untuk proyek itu, dengan Badan Proyek Riset Lanjutan Pertahanan Departemen Pertahanan AS memberikan dana tambahan USD1 juta (Rp8,9 miliar) untuk mendanai ide gila tersebut. Dana pemerintah saja, kata Worden, belumlah cukup. Dia berharap ada investor kaya raya yang akan mendanai mega proyek tersebut. Saat ini dia berdiskusi dengan pendiri Google, Larry Page.Worden sedang membujuk Page untuk ikut mendanai misi ke Mars yang menyerap dana sekitar USD10 miliar (Rp85,1 triliun).“Program antariksa untuk manusia ini menunjukkan saat ini kita membutuhkan dunia lainnya,” paparnya.

NASA meyakini untuk mengirimkan manusia ke Mars membutuhkan biaya yang sangat mahal. Apakah Larry Page tertarik? Menurut Worden,Page sepertinya tertarik dengan proyek ini.“Larry menanyakan bagaimana jika mengirimkan sepasang orang ke Mars dan berapa biayanya? Saya menjawab USD10 miliar. Dapatkah Anda berinvestasi senilai USD1 atau 2 miliar?”kenang Worden saat berdiskusi dengan Page. Namun,Worden mengaku tidak mengetahui bagaimana misi tersebut dapat berjalan dan menjadi sebuah kenyataan.“Apakah Anda hidup di dunia lain? Saya tidak memiliki ide yang tipis mengenai hal itu. Jika seorang yang konservatif, Anda khawatir itu bakal membunuh kita.Jika seorang liberal,Anda khawatir jika kami akan menggagalkan mimpi tersebut,”jelasnya.

NASA percaya bahwa mimpi untuk mengirim orang ke Mars bakal terwujud pada 2030. Perjalanan ke Mars itu akan memakan waktu lebih dari enam bulan. Namun, untuk membangun pangkalan manusia di dunia lain akan membutuhkan penerbangan lebih banyak lagi.Hanya,para sukarelawan yang akan dikirim ke Mars tersebut tidak akan kembali lagi ke Bumi. Nantinya, para astronot dan sukarelawan itu akan membangun sebuah koloni dan akan dikirim secara reguler untuk perlengkapan logistik. Suplai tersebut akan berakhir hingga mereka mampu mandiri dalam koloni di Mars tersebut.Para pakar yakin bahwa teknologi mampu mewujudkan mimpi untuk membangun peradaban manusia di Mars.

Dirk Schulze-Makuch dari Universitas Negeri Washington dan Paul Davies dari Universitas Negeri Arizona,menulis dalam Jurnal Cosmology, bahwa misi manusia ke Mars tidak mungkin dilaksanakan sebagai proyek dengan waktu yang tepat, seperti program Apollo.Menurut mereka, langkah pertama yang harus dibangun adalah membangun kehadiran manusia yang permanen di Mars. “Ada banyak alasan kenapa koloni manusia di Mars merupakan tujuan yang harus dilaksanakan, baik secara ilmu pengetahuan maupun politik,”kata Makuch dan Davies.

“Strategi pengiriman manusia akan mewujudkan tujuan tersebut dengan dukungan teknologi dan keuangan.” Menurut kedua orang itu, sebagai wujud nyatanya diperlukan kerja sama internasional dan semangat eksplorasi. Makuch dan Davies memaparkan diperlukan empat sukarelawan untuk melaksanakan misi pertama untuk “menjajah” Mars. Jika terwujud, pengiriman manusia ke Mars tersebut akan menjadi sejarah baru bagi dunia. (Telegraph/The Sun/ andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/360522/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford