Dicari Pionir Mars!

Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berencana mencari pionir beserta astronot yang akan pergi ke Mars dan tidak akan kembali lagi ke bumi.

Pionir planet Mars tersebut akan menempuh satu perjalan dan membangun koloni manusia di planet merah itu atau bulan-bulan sebagai satelit planet tersebut. Proyek tersebut bertajuk: “Hundred Years Starship” dan langsung dikendalikan dari Pusat Penelitian Ames, yang menjadi markas utama penelitian NASA yang berbasis di Moffett Field, California, Amerika Serikat.

Proyek itu digawangi oleh pejabat NASA Pete Worden. Dia bermimpi bahwa pesawat antar bintang itu bakal terwujud. Worden mendapatkan kucuran dana segar senilai 1 juta poundsterling untuk mendanai ide gila tersebut. Dana pemerintah saja, kata Worden, belumlah cukup. Dia berharap ada investor kaya raya yang akan mendanai mega proyek tersebut.

Saat ini, dia tengah berdiskusi dengan pendiri Google, Larry Page. Worden sedang membujuk Page untuk ikut mendanai misi ke Mars yang menyerap dana sekitar 6 miliar poundsterling. “Program antariksa untuk manusia ini menunjukkan saat ini kita membutuhkan dunia lainnya,” paparnya. NASA menyakini untuk mengirimkan manusia ke Mars membutuhkan biaya yang sangat mahal.

Apakah Larry Page tertarik? Menurut Worden menyatakan Page sepertinya tertarik dengan proyek ini. “Larry menanyakan bagaimana jika mengirimkan sepasang orang ke Mars dan berapa biayanya? Saya menjawab USD10 miliar. Dapatkah Anda berinvestasi senilai 1 atau 2 miliar?” kenang Worden saat berdiskusi dengan Page.

Tetapi, Worden sendiri mengaku tidak mengetahui bagaimana misi tersebut dapat berjalan dan menjadi sebuah kenyataan? “Apakah Anda hidup di dunia lain? Saya tidak memiliki ide yang tipis mengenai hal itu. Jika Anda seorang yang konservatif, Anda khawatir itu bakal membunuh kita. Jika Anda seorang liberal, Anda khawatir jika kami akan menggagalkan mimpi tersebut,” jelasnya.

NASA percaya bahwa mimpi untuk mengirim orang ke Mars bakal terwujud pada 2030. Perjalanan ke Mars itu akan memakan waktu lebih dari enam bulan. Tetapi untuk membangun pangkalan manusia di dunia lain akan membutuhkan penerbangan lebih banyak lagi. Hanya saja, para sukarelawan yang akan dikirim ke Mars tersebut tidak akan kembali lagi ke Bumi.

Nantinya, para astronot dan sukarelawan itu akan membangun sebuah koloni dan akan dikirim secara reguler untuk perlengkapan logistik. Suplai tersebut akan berakhir hingga mereka mampu mandiri dalam koloni di Mars tersebut. Para pakar yakin bahwa teknologi mampu mewujudkan mimpi untuk membangun peradaban manusia di Mars.

Dirk Schulze-Makuch dari Universitas Negeri Washington dan Paul Davies dari Universitas Negeri Arizona menulis dalam Jurnal Cosmology menyebutkan, misi manusia ke Mars tidak mungkin dilaksanakan sebagai proyek dengan waktu yang tepat, seperti program Apollo. Menurut mereka, langkah pertama yang harus dibangun adalah membangun kehadiran manusia yang permanen di Mars.

“Ada banyak alasan kenapa koloni manusia di Mars merupakan tujuan yang harus dilaksanakan, baik secara ilmu pengetahuan dan politik,” kata Makuch dan Davies. “Strategi pengiriman manusia akan mewujudkan tujuan tersebut dengan dukungan teknologi dan keuangan,” imbuh mereka. Sebagai wujud nyatanya, kata mereka, diperlukan kerjasama internasional dan semangat eksplorasi.

Makuch dan Davies memaparkan diperlukan empat sukarelawan untuk melaksanakan misi pertama untuk “menjajah” Mars. Jika terwujud, maka pengiriman manusia ke Mars tersebut akan menjadi sejarah baru bagi dunia.

Megaproyek NASA tersebut juga didukung oleh Badan Proyek Penelitian Pertahanan (DARPA) yang ingin mewujudkan ide fiksi ilmiah tersebut menjadi kenyataan. Namun, juru bicara DARPA tidak memberikan konfirmasi detail mengenai hal tersebut. “Kunci utama dalam kajian ini adalah model eksplorasi yang tetap didanai oleh sektor swasta. Penelitian ini masih dalam tahap awal, tetapi akan dibuka dan tidak diklasifikasikan. Lebih detail mengenai megaproyek tersebut akan dijelaskan pada awal 2011,” ujarnya. (Telegraph/The Sun/andika hm)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford