Demonstrasi Memanas, Prancis Rusuh
PARIS(SINDO) – Demonstrasi menentang reformasi pensiun di Prancis semakin meluas dan menimbulkan kerusuhan di beberapa wilayah.Polisi terpaksa menggunakan kekerasan untuk membubarkan para demonstran.
Presiden Prancis Nicolas Sarkozy memerintahkan polisi untuk menghentikan semua aksi demonstrasi terutama di tempat penyimpanan cadangan bahan bakar. Demonstrasi kemarin memasuki hari ketujuh. Mahasiswa dan kaum pekerja menyerukan demonstrasi agar terus dilanjutkan menjelang pemungutan suara senat mengenai usia batas pensiun pekan ini.Para pekerja transportasi akan melanjutkan demonstrasi, tetapi jaringan kereta akan tetap beroperasi meski hanya separuh.
Sarkozy, yang akan menghadapi pemilu dalam 18 bulan ke depan, mengubah batasan usia pensiun menjadi 62 dari 60 tahun. Sejauh ini pemerintah tetap bersikukuh dengan rencana tersebut. Padahal, setidaknya satu juta orang berdemonstrasi di seluruh Prancis kemarin. Juru bicara serikat pekerja mengklaim sedikitnya 2,5 juta rakyat Prancis yang terdiri atas pegawai negeri,karyawan swasta,hingga mahasiswa turun ke jalan di seluruh kota di Prancis.
Jika tuntutan tersebut tidak digubris,mereka mengancam terus melakukan aksi mogok kerja yang kembali dilancarkan sejak pekan lalu.Kekerasan sporadis pecah di luar beberapa pawai, khususnya di tenggara kota Lyon,meningkatkan keprihatinan para pejabat bahwa banyak kelompok kecil yang mencoba untuk membajak protesprotes yang berlangsung damai.
Menteri Dalam Negeri Prancis Brice Hortefeux memerintahkan aparat keamanan untuk membubarkan blokade di depo-depo penyimpanan bahan bakar. Dia mengatakan, hak pemerintah untuk melindungi demonstran,termasuk hak melakukan tindakan terhadap para penyulut kekerasan. Pemerintah telah membongkar blokade di tiga depo penyimpanan bahan bakar di Donges. ”Saya mengutuk kekerasan di daerah pinggiran. Itu tidak dapat diterima karena 60 polisi terluka,”ujarnya.
Sebelumnya Sarkozy mengatakan, kebijakan itu satu-satunya cara menghentikan ancaman kebangkrutan ekonomi di tengah krisis yang tengah melanda Eropa. Dia menjelaskan dana pensiun menyedot anggaran setidaknya 32 miliar euro (Rp402 triliun) setiap tahunnya sehingga rakyat diminta bisa memahaminya.
Sementara Menteri Ekonomi Christine Lagarde juga menyatakan dukungan yang senada dengan Sarkozy.Menurutnya, pemerintah telah berpikir matang menaikkan usia pensiun ketimbang harus menaikkan iuran dana pensiun bagi 15 juta warga Prancis saat ini. Kelompok oposisi Ketua Partai Sosialis Martine Aubry mengatakan, pensiun adalah simbol sakral kemakmuran Prancis.Dia meminta pemerintah mempertimbangkan kembali rencana yang akan diberlakukan akhir Oktober ini. (AFP/CNN/BBC/andika hm)
Presiden Prancis Nicolas Sarkozy memerintahkan polisi untuk menghentikan semua aksi demonstrasi terutama di tempat penyimpanan cadangan bahan bakar. Demonstrasi kemarin memasuki hari ketujuh. Mahasiswa dan kaum pekerja menyerukan demonstrasi agar terus dilanjutkan menjelang pemungutan suara senat mengenai usia batas pensiun pekan ini.Para pekerja transportasi akan melanjutkan demonstrasi, tetapi jaringan kereta akan tetap beroperasi meski hanya separuh.
Sarkozy, yang akan menghadapi pemilu dalam 18 bulan ke depan, mengubah batasan usia pensiun menjadi 62 dari 60 tahun. Sejauh ini pemerintah tetap bersikukuh dengan rencana tersebut. Padahal, setidaknya satu juta orang berdemonstrasi di seluruh Prancis kemarin. Juru bicara serikat pekerja mengklaim sedikitnya 2,5 juta rakyat Prancis yang terdiri atas pegawai negeri,karyawan swasta,hingga mahasiswa turun ke jalan di seluruh kota di Prancis.
Jika tuntutan tersebut tidak digubris,mereka mengancam terus melakukan aksi mogok kerja yang kembali dilancarkan sejak pekan lalu.Kekerasan sporadis pecah di luar beberapa pawai, khususnya di tenggara kota Lyon,meningkatkan keprihatinan para pejabat bahwa banyak kelompok kecil yang mencoba untuk membajak protesprotes yang berlangsung damai.
Menteri Dalam Negeri Prancis Brice Hortefeux memerintahkan aparat keamanan untuk membubarkan blokade di depo-depo penyimpanan bahan bakar. Dia mengatakan, hak pemerintah untuk melindungi demonstran,termasuk hak melakukan tindakan terhadap para penyulut kekerasan. Pemerintah telah membongkar blokade di tiga depo penyimpanan bahan bakar di Donges. ”Saya mengutuk kekerasan di daerah pinggiran. Itu tidak dapat diterima karena 60 polisi terluka,”ujarnya.
Sebelumnya Sarkozy mengatakan, kebijakan itu satu-satunya cara menghentikan ancaman kebangkrutan ekonomi di tengah krisis yang tengah melanda Eropa. Dia menjelaskan dana pensiun menyedot anggaran setidaknya 32 miliar euro (Rp402 triliun) setiap tahunnya sehingga rakyat diminta bisa memahaminya.
Sementara Menteri Ekonomi Christine Lagarde juga menyatakan dukungan yang senada dengan Sarkozy.Menurutnya, pemerintah telah berpikir matang menaikkan usia pensiun ketimbang harus menaikkan iuran dana pensiun bagi 15 juta warga Prancis saat ini. Kelompok oposisi Ketua Partai Sosialis Martine Aubry mengatakan, pensiun adalah simbol sakral kemakmuran Prancis.Dia meminta pemerintah mempertimbangkan kembali rencana yang akan diberlakukan akhir Oktober ini. (AFP/CNN/BBC/andika hm)
Komentar