Ramos Horta Kecam Tuduhan Ahmadinejad

NEW YORK (SINDO) – Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta kemarin menuding Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad berkomentar menjijikkan saat dia menuduh pemerintah Amerika Serikat (AS) mendalangi serangan 11 September (9/11) 2001 di New York dan Washington.


Horta mengatakan, Ahmadinejad terlalu jauh ketika berpidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (23/9) saat menuduh pemerintah AS mendalangi serangan 9/11. “Presiden Ahmadinejad ingin dipercaya, dan muntah, apa pun ramuan pemikiran intelektual, filsafat dan teologis dari pikiran uniknya mungkin hanya karangan,” ujarnya. Pemimpin kemerdekaan Timor Leste menilai komentar Ahmadinejad itu sangat menjijikkan. “Dia terlalu jauh dan telah melakukan berulang kali sebelum sidang ini. Itu sama seperti ketika dia mempertanyakan fakta-fakta tentang holocaust (pembantaian Yahudi oleh Nazi Jerman),” paparnya.

Horta merupakan salah satu pemimpin internasional yang terang-terangan mengkritik Ahmadinejad di depan publik.Dalam pidatonya, Horta memuji pembebasan lima agen intelijen Kuba yang dipenjara di Amerika Serikat (AS) sejak tahun 1998 silam dan langkah Paman Sam membuka blokade ekonomi terhadap Kuba. Mengenai Timur Tengah,Horta menyebut pejuang Hamas yang menguasai Jalur Gaza dan Hezbollah di Lebanon merupakan gerakan populer. Namun, menurut Horta, menyebut mereka sebagai teroris bukan kebijakan yang bagus.Dia juga menyerukan Hamas untuk mengakui Israel. Horta juga menyebut Taliban Afghanistan sebagai gerakan populer. Sebelumnya, Ahmadinejad mengimbau PBB menyelidiki serangan 11 September 2001 yang menghantam New York dan Washington.

Dalam pidatonya Ahmadinejad mengisyaratkan bahwa pemerintah AS berada di belakang serangan teror itu.Mendengar pidato itu para diplomat Barat, termasuk dari Belanda meninggalkan ruang sidang. “Sesuatu terjadi, dan dengan alasan peristiwa itu, akhirnya dua negara diinvasi. Dan sebagai dampaknya sampai sekarang sudah seratusan ribu orang meninggal dunia,” kata Ahmadinejad. (AFP/Rtr/andika hm)

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/353222/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford