Korut Rombak Pejabat

SEOUL(SINDO) – Korea Utara (Korut) kemarin mengumumkan perombakan pejabat senior hanya beberapa hari menjelang suksesi kepemimpinan melalui kongres partai komunis.

Perombakan pejabat senior itu dalam rangka mendukung suksesi. Korut akan menggelar konferensi terbesar setelah 30 tahun itu menjadi ajang suksesi kekuasaan dari pemimpin Korut Kim Jong-il kepada putranya,Jong-un. Kang Sok-ju, wakil pertama Menteri Luar Negeri Korea Utara, telah dipilih untuk menduduki kursi wakil perdana menteri dalam kabinet.Sedangkan,KimKye-gwan, kepala utusan Pyongyang pada perundingan perlucutan nuklir enam negara, ditunjuk untuk mengisi jabatan Kang di Kementerian Luar Negeri.

Sedangkan posisi Kim yang lowong diisi wakilnya, RiYong-ho. Siapa sebenarnya Kang? Kang dikenal memegang diplomasi negosiasi nuklir Pyongyang dan mengatur kebijakan diplomatik dengan Amerika Serikat (AS).Dia juga ikut mendampingi Kim ketika berkunjung ke China bulan lalu. Menurut Chung Seong-chang, pakar Korut dari Institut Sejong di Korea Selatan (Korsel),perombakan petinggi pemerintahan itu menunjukkan sinyal bahwa Pyongyang ingin meningkatkan hubungan luar negeri.

Selain itu,menurut Chung, Pyongyang sepertinya ingin menghidupkan kembali perundingan perlucutan senjata yang telah lama stagnan. Kang mengatakan,kembalinya Korut ke perundingan dipastikan akibat tekanan China yang kuat. “Dengan mempromosikan Kang dan Kim Kye-gwan,diplomasi Korut akan lebih fokus pada peningkatan hubungan dengan Washington dan negosiasi nuklir di masa mendatang,” ungkap Chung kepada AFP.

Dia menambahkan, dengan dipromosikannya Kim Kye-gwan, yang menjadi kepala negosiasi nuklir sejak2007, akanberhubungandengan perundingan enam lebih efisien dengan keputusan yang lebih kuat. Forum perundingan enam negara yang terdiri dari Korut,Korsel, China, Amerika Serikat (AS), Jepang, dan Rusia dalam status stagnan sejak pertemuan terakhir pada Desember 2008. Setelah Korut hengkang dari perundingan tersebut, Pyongyang menggelar uji coba nuklir pada 2009.

“Promosi tersebut menunjukkan agar transisi kekuasaan berjalan selancar mungkin dengan menciptakan diplomasi yang stabil dan membuat China semakin nyaman,”ucap Chung. Hal senada juga diungkapkan Profesor Yang Moo-jin, pakar Universitas Kajian Korut di Seoul. Yang memaparkan Kang sepertinya akan mengatur semua strategi kebijakan diplomasi dan menekankan dialog dengan Washington.

Perombakan pejabat senior itu dilakukan menjelang konferensi politik terbesar selama tiga dasawarsa terakhir atau sejak 1980. Sudah dapat dipastikan bahwa konferensi penting tersebut diperkirakan akan memuluskan jalan bagi pengalihan kekuasaan. “Konferensi WPK (Partai Pekerja Korea Utara) untuk memilih badan kepemimpinan tertingginya akan berlangsung di Pyongyang pada 28 September,” demikian laporan kantor berita Korut,KCNA.

Sebelumnya Pyongyang menjadwalkan pertemuan pada awal September,tapi ditangguhkan tanpa penjelasan. Padahal, laporan media Korsel telah memberi tahu badan-badan internasional bahwa pertemuan delegasi itu telah ditangguhkan karena kerusakan akibat banjir pada Agustus lalu dan topan yang menewaskan puluhan orang di negara itu. Kim yang kini berusia 68 tahun, menurut laporan,telah mempercepat rencana pergantian kepemimpinan sejak ia menderita stroke pada Agustus 2008.

Beberapa pengamat mengatakan, konferensi mungkin digelar untuk mempromosikan para pendukung peralihan dinasti. Kim mengambil alih kekuasaan dari ayahnya,Kim Il-sung. Mereka mengatakan, Jong-un, yang diperkirakan berusia 27 tahun, mungkin telah diberi jabatan partai tingkat menengah. (AFP/Rtr/CNN/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/352705/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford