Latihan Militer Korsel-AS Dimulai


SEOUL (SI) – Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) kemarin memulai latihan militer berskala besar di Laut Jepang kendati ada ancaman aksi balasan dari Korea Utara (Korut).

Sandi yang digunakan adalah ”Semangat Tak Terkalahkan” dalam latihan tempur yang akan berlangsung selama empat hari. Komando Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) yang dipimpin AS menyatakan, latihan yang melibatkan angkatan laut dan angkatan udara ini mengerahkan 20 kapal, dan 8.000 personel militer AS dan Korsel. Sekitar 20 jet tempur, termasuk F-22 Raptor, juga diterjunkan dalam latihan itu. Kapal induk USS John S McCain dan USS George Washington menjadi titik utama latihan militer itu.

”Kapal Induk George Washington meninggalkan pelabuhan Busan sekitar pukul 07.00 (waktu setempat) Minggu (kemarin).Kapal induk itu menuju Laut Jepang untuk latihan militer,”ujar juru bicara militer AS yang tak disebutkan namanya. Sementara itu, empat pejabat militer Jepang ikut dalam latihan tempur sebagai pengamat semata. Washington dan Seoul mengatakan, mereka ingin mengirim satu isyarat tegas kepada Korut setelah satu kapal perang Korsel tenggelam pada Maret dan menewaskan 46 pelaut. Penyelidikan internasional menyimpulkan kapal itu tenggelam akibat tembakan torpedo Korut. Tapi, Pyongyang dengan marah membantah tudingan itu.

Pada Sabtu (24/7) lalu Korut mengancam akan mempergunakan alat pertahanan nuklir dalam perang suci sebagai reaksi atas latihan militer itu. Pamer kekuatan ini bertujuan menggoyahkan elit politik dan militer Pyongyang.Tetapi,sebagian pengamat mempertanyakan apakah pameran kekuatan militer ini justru mengukuhkan kubu garis keras di Korut.Sedangkan China mendesak semua pihak menahan diri. Departemen Pertahanan Korsel mengatakan,latihan militer itu dipindahkan dari Laut Kuning yang sensitif ke Laut Jepang setelah China, yang merupakan sekutu Korut, mengajukan protes. Sepertinya AS dan Korsel cukup khawatir dengan gertakan dari Beijing.

Di tengah peningkatan ketegangan ini, para pejabat militer di Seoul mengatakan, mereka mengawasi wilayah perbatasan militer dengan Korut.Namun, tidak mendeteksi kegiatan luar biasa menjelang latihan militer itu. Sebelumnya kantor berita Korut,KCNA, melaporkan bahwa Komisi Pertahanan Nasional mengecam latihan perang ini dan menyebutnya sebagai ”provokasi terbuka yang bertujuan mengganggu Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK—nama resmi Korut) lewat penggunaan senjata.” ”Militer dan rakyat DPRK akan memulai aksi perang suci balasan dengan menggunakan alat pertahanan nuklir di saat yang diperlukan dalam menahan imperialis Amerika dan bonekanya Korsel yang dengan sengaja mendorong situasi ke arah perang,”tulis KCNA.

AS hanya menjawab dengan mengatakan, negara itu ”tidak berniat terlibat dalam perang katakata dengan Pyongyang”.Pejabat AS lainnya menyatakan,provokasi lebih lanjut bakal dilakukan beberapa bulan mendatang karena Pyongyang ingin membangun momentum politik menjelang suksesi pemerintahan. (AFP/Rtr/BBC/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/340151/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford