Dokumen Bocor Bukan Data Baru

WASHINGTON(SI) – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menyatakan bahwa bocoran data perang Afghanistan tidak memaparkan hal baru.


Meski demikian,menurut Obama, kebocoran data rahasia itu menjadi perhatian penuh pihaknya.Itu merupakan reaksi pertama Obama atas kebocoran data perang itu. “Saya tetap mengkhawatirkan tentang pengungkapan informasi sensitif dari medan perang yang bisa mengancam perorangan atau operasi,” kata Obama.Namun faktanya, menurut presiden kulit hitam pertama di AS itu, dokumen ini tidak mengungkapkan masalah dan belum menjadi informasi dalam debat publik mengenai Afghanistan.

“Memang dokumen rahasia mengacu ke tantangan-tantangan yang sama yang mendorong saya mengadakan peninjauan ekstensif terhadap kebijakan kita musim gugur lalu,”ujarnya. Obama menuturkan, selama tujuh tahun,AS gagal untuk menerapkan strategi yang memadai untuk menghadapi tantangan di kawasan itu. Dia juga menegaskan bahwa Afghanistan merupakan awal serangan 11 September dan rencana teror lain. “Itulah sebabnya kita memperbesar komitmen kita di sana, bertekad untuk mendapatkan akuntabilitas lebih besar dari Afghanistan dan Pakistan, mengembangkan strategi baru yang bisa bekerja.Kini kita harus menggulirkan strategi itu,”ungkapnya.

Menariknya, Obama pun memanfaatkan insiden kebocoran data militer itu untuk memaksa Kongres untuk mengucurkan dana tambahan bagi perang Afghanistan. Obama menegaskan kebocoran itu menggarisbawahi kebutuhan untuk membuat pendekatan baru dan mendesak Kongres untuk menyetujui dana tambahan sebesar USD37 miliar bagi upaya perang. Rincian dana itu dibagi USD33 miliar untuk militer dan USD4 miliar untuk korban sipil. WikiLeaks yang mem-posting dokumen rahasia itu menggambarkan berkas-berkas tersebut sebagai laporan medan tempur dan intelijen. Rincian baru, termasuk laporan mengenai Osama bin Laden muncul dari berkas-berkas tersebut.

Dari beberapa dokumen tentang Osama, disebutkan AS tidak menerima informasi yang bisa dipercaya mengenai pemimpin Al Qaeda selama bertahun-tahun. Sementara itu,Departemen Pertahanan AS Pentagon mulai mengadakan penyelidikan yang sangat ketat untuk menemukan pihak yang menyampaikandokumenrahasiaitu ke WikiLeaks.Sementara itu,Divisi Investigasi Angkatan Darat AS juga menggelar penyelidikan tersendiri atas kebocoran berkas informasi rahasia tersebut. Sedangkan Juru Bicara Pentagon Kolonel David Lapan mengatakan pihaknya telah mengkaji bahwa tidak menemukan rahasia penting dalam dokumen yang bocor itu. “Dari data yang telah ditelusuri, tidak ada dokumen yang berlevel rahasia,”papar Lapan.

Dari Berlin, Pemerintah Jerman pun menyatakan kekhawatirannya atas masa depan pasukannya di Afghanistan. Menteri Pertahanan Jerman Karl-Theodor zu Guttenberg menganggap banyak hal dari dokumen rahasia yang dibocorkan itu sudah lama diketahui. Guttenberg menilai positif laporan WikiLeaks itu,yang disebutkannya akan memaksa kalangan politik menyadari realitas yang lebih keras di Afghanistan. Sedangkan New Delhi menyalahkan Islamabad atas keterkaitan badan intelijennya dengan Taliban.“ Mendukung aksi terorisme, menjadikan sebagai kebijakan, jelas itu tak bisa diterima dan harus dihentikan,” ujar juru bicara kementerian luar negeri India yang tak disebutkan namanya.

Seperti bocornya data militer itu menjadi titik puncak ketidakpercayaan India terhadap Pakistan. New Delhi berulang kali menuding Islamabad mendanai Lashkar- e-Taiba yang menyerang Mumbai pada tahun 2008 lalu.“Pakistan memberikan kesempatan rekrutmen dan melatih kelompok teroris dan mengarahkan aktivitas teroris beraksi di negara tetangganya. Itu harus dihentikan,”paparnya. Bukan hanya 90.000 data militer saja yang dibocorkan Wiki- Leaks.Menurut pendiri situs Wiki- Leaks, Julian Assange, mereka memiliki 15.000 dokumen lainnya akan dipublikasikan setelah diedit untuk melindungi pihak-pihak tertentu.

“Jika nantinya ditemukan kejahatan-kejahatan dalam data militer yang bocor itu, maka kasusnya pun harus dihadapkan ke pengadilan,”paparnya. (AFP/Rtr/CNN/BBC/ andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/340972/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford