Amiri Mengaku Diculik AS


TEHERAN(SI) – Shahram Amiri,32,ilmuwan Iran yang mengaku diculik agen keamanan Amerika Serikat (AS),kemarin pulang ke negaranya setelah mencari perlindungan ke Kedutaan Besar Pakistan di Washington.

Amiri menyatakan bahwa dia diculik agen keamanan AS yang bekerja sama dengan agen Arab Saudi.“Saya diculik dalam operasi bersama dari sebuah tim teror dan penculik dari pusat intelijen AS, CIA (Badan Intelijen AS) dan Badan Intelijen Arab Saudi Istikhbarat dari Madinah,”ujar Amiri. Kepada stasiun televisi Iran, Amiri mengungkapkan, ”Penculikan saya merupakan tindakan memalukan bagi Amerika.” Ilmuwan itu bahkan mengklaim mengalami penyiksaan selama disekap.“Penculikan saya adalah sebuah cerita yang sangat detail,” katanya kepada Press TV. Stasiun televisi milik Pemerintah Iran itu akan menyiarkan detail setelah Amiri kembali ke tanah airnya.

“Ketika saya tiba di negara tercinta, saya akan berbicara kepada media dan rakyat saya dengan pikiran terbuka. Saya akan mencerita siksaan berat selama 14 bulan. Banyak insiden yang memiliki banyak misteri,” ujar Amiri. Dia juga akan mengklarifikasi semua tudingan yang dibuat media asing dan Pemerintah As yang berkaitan dengan reputasinya. Amiri menyatakan, ketika diculik oleh agen keamanan AS, dia bahkan menghadapi tekanan psikis yang hebat.Hidupnya selama di AS lebih buruk dibandingkan tinggal di penjara.Amiri juga ditawari uang senilai USD10 juta jika mau tampil di CNNdan mengumumkan pembelotannya dari Iran kepada dunia.

Amiri berhasil pulang ke Iran setelah mencari perlindungan sementara di Kedutaan Besar Pakistan di Washington. Kedutaan Besar Pakistan merupakan perpanjangan kepentingan Iran yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan AS sejak 1979. “Beberapa saat lalu Shahram Amiri telah meninggalkan tanah AS menuju Iran.Itu dilakukan menyusul langkah-langkah yang ditempuh Republik Islam Iran dan Kedutaan Pakistan di Washington,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast seperti dikutip dari kantor berita ISNA. Mehmanparast mengatakan, proses perjalanan Amiri pertama menuju negara ketiga,di mana dia akan melanjutkan penerbangan ke Iran.Namun, dia tidak menyebut nama negara ketiga yang dimaksud.

Hanya saja, informasi yang beredar kuat bahwa Teheran bisa meminta bantuan Turki untuk mengembalikan Amiri. Mehmanparast juga menambahkan, Kepala Seksi Kepentingan Iran Mostafa Rahmani menyaksikan keberangkatan Amiri. Berbicara mengenai tudingan bahwa Amiri telah diculik, Mehmanparast mengatakan, Iran akan melanjutkan kasus tersebut secara legal dan diplomatik. Iran telah berulang kali menuduh CIA menculik Amiri, yang bekerja untuk Organisasi Energi Nuklir Iran. Amiri dinyatakan hilang saat melakukan ibadah haji di Arab Saudi lebih dari setahun yang lalu. Dia muncul melalui tayangan video di Youtubedan menyatakan bahwa ia diculik dan disiksa.

Dalam video tersebut, Amiri juga menyatakan telah melarikan diri dari agenagen AS dan ingin kelompok hak asasi manusia untuk membantu dia kembali ke Iran. Misteri sekitar Amiri memicu spekulasi bahwa dia mungkin memiliki informasi tentang program nuklir Iran sehingga dicari oleh intelijen AS.Pada Maret,ABC News melaporkan bahwa Amiri telah membelot dan membantu CIA. Sementara itu,Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Rodham Clintonmembantahpihaknya telahmenculik Amiri.

Dia juga menyatakan tidak ada upaya untuk menghalangi Amiri kembali ke Iran.Namun, dia tidak menjelaskan bagaimana Amiri tiba di sana.“Dia bebas untuk pergi. Dia juga bebas untuk datang.Semua keputusan itu dia sendiri yang menentukan,” paparnya. Hillary menyindir tiga pendaki yang ditahan selama berbulanbulan oleh Teheran yakni Shane Bauer, 27, Sarah Shourd, 31, dan Josh Fattal, 27. “Iran tetap melanjutkan penahanan tiga anak muda AS,” ujarnya. Dia juga mengkritik Iran yang masih menahan mantan agen FBI Robert Levinson selama lebih dari tiga tahun.

Iran terlibat dalam perselisihan dengan AS dan sekutunya atas program pengembangan nuklir Teheran. Barat menyatakan, program itu dirancang untuk memproduksi senjata nuklir.Namun, Iran membantahnya. Teheran menyebut nuklir itu untuk tujuan sipil. (AFP/Rtr/Press TV /andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/338158/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford