Rusia Fokus Kerjasama ASEAN


Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) diakui sangat strategi sebagai mitra hubungan multilateral yang dilirik oleh negara-negara besar, mulai dari Amerika Serikat (AS), China, Jepang, India, dan Korea Selatan. Kini, Rusia pun akan fokus pada hubungan dengan ASEAN.

Wakil Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergey G. Tolchenov menegaskan, hubungan antara Moskow dan ASEAN telah berlangsung lama. Tetapi, kedepannya, kata dia, Rusia akan semakin memperat hubungan dengan ASEAN dan anggota-anggotanya.

“Fokus itu juga bertepatan dengan akan berlangsungnya KTT Rusia-ASEAN kedua di Hanoi, Vietnam pada Oktober 2010 mendatang. Kita akan mengadopsi pakta perjanjian baik politik, keamanan, sosial budaya, dan ekonomi,” paparnya kemarin di Jakarta. “Kita akan mengembangkan berbagai kerjasama teknis di berbagai bidang,” imbuhnya.

KTT ASEAN-Rusia pertama kali digelar pada Desember 2005 di Kuala Lumpur. Ketika itu, Rusia dan ASEAN menandatangani kesepakatan untuk mendukung dan memperkuat dialog kemitraan ASEAN-Rusia dalam kerangka wilayah yang lebh luas, meliputi politik dan keamanan, ekonomi dan kerjasama pembangunan.

Menurut Tolchenov, Pemerintah Rusia juga telah memberikan bantuan dana senilai USD750.000 bagi Dana Keuangan Kerjasama yang diperuntukkan proyek kerjasama dengan ASEAN. Kesepakatan itu ditandatangai pada Juli 2009 di Phuket, Thailand.

Hubungan Rusia dan ASEAN semakin mesra dengan dibukanya Pusat ASEAN di Universitas Negeri Moskow jurusan Hubungan Internasional (MGIMO) pada 15 Juni lalu. Peresmian itu langsung dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. Lembaga Pusat ASEAN di Moskow itu dipimpin oleh seorang pakar Indonesia, Dr Victor Sumsky.

Sementara itu, Tolchenov juga menyinggung peranan Rusia dalam KTT G8 yang akan berlangsung di Ontario, Kanada pada 25 dan 26 Juni. Dalam forum tersebut Rusia akan mengangkat isu Afghanistan. Bukan hanya aksi memerangi Taliban dan terorisme semata. Tetapi, menurut dia, Moskow akan membicarakan mengenai perdagangan obat-obatan terlarang di perbatasan Afghanistan.

Selain itu, menurut Tolchenov, Rusia juga akan dalam pembahasan terorisme dan keamanan. Kemudian, isu lainnya adalah proliferasi nuklir. “Para pemimpin negara akan membahas program nuklir Iran,” tuturnya.

Tidak ketinggalan, Rusia juga akan mendukung penegakan hak cipta dan dukungan untuk peningkatan kerjasama dengan negara-negara berkembang. Peningkatan bantuan dan dana bagi penanganan perubahan iklim juga menjadi hal yang dirundingkan pada KTT G8 tersebut. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford