Kecelakaan akibat Kelalaian

MANGALORE(SI) – Kecelakaan maut maskapai Air India Express di Mangalore, India,yang menewaskan 158 orang diduga akibat human error atau kelalaian. Otoritas setempat yakin tidak ada masalah cuaca menjelang pendaratan. Menteri Penerbangan Sipil India Praful Patel mengatakan,tidak ada indikasi bahwa ada permasalahan ketika pesawat hendak mendarat. Apalagi, cuaca dan jarak pandang saat terjadinya kecelakaan dalam kondisi baik.

”Semua parameter seperti fungsi pesawat dan lapangan lepas landas terlihat normal. Seharusnya pesawat itu mampu mendarat normal,”ujarnya. Namun, hingga kemarin para penyidik dan tim penyelamat masih berkutat di jurang tempat jatuhnya pesawat maskapai Air India Express. Mereka mencari kotak hitam di sekitar puing-puing pesawat Boeing 737-800 tersebut. Para pakar kecelakaan pesawat membongkar pecahan badan pesawat dan mengumpulkan puingpuingnya.

Tetapi, mereka belum menemukan rekaman data penerbangan yang menjadi kunci untuk mengetahui penyebab kecelakaan. ”Sangat tidak mungkin kita memberikan alasan untuk sebuah kecelakaan tanpa kita menemukan kotak hitam,” kata Direktur Bandara Mangalore Peter Abraham kepada Reuters. Puluhan pakar penerbangan tampak meneliti pecahan badan pesawat. Sedangkan para pekerja menggunakan alat berat untuk membersihkan reruntuhan pesawat.

Meski belum jelas apa penyebab kecelakaan, beberapa stasiun televisi India mengabarkan bahwa penyebabnya kemungkinan human error. Juru Bicara Air India Harpreet Singh mengatakan,empat anggota tim forensik dari Amerika Serikat (AS) tiba di India untuk membantu penelitian. Hanya, dia menolak berspekulasi tentang penyebab kecelakaan. Para pejabat menyatakan, 158 jenazah telah ditemukan dan dari keseluruhan korban tersebut sebanyak 87 jenazah telah diidentifikasi.

Menurut petugas Angkatan Udara India, semuanya adalah warga negara India. Sebagian besar adalah para pekerja migran di Dubai. Salah seorang korban selamat adalah Sabrina Haq. ”Saya ingat ketika pesawat jatuh dan hancur berkeping-keping. Saya hanya mencoba untuk menjauh sejauh mungkin,” ujar Haq, 22, yang dirawat di rumah sakit A.J di Mangalore.

”Saya tidak ingat jika ada seseorang yang mengangkat saya keluar atau saya jatuh dari pesawat. Saya tidak ingin mati,”tuturnya. Haq yang bekerja sebagai petugas medis itu mengalami patah kaki dan luka di wajahnya. Menurut korban selamat lainnya, pesawat itu seperti menghantam sesuatu ketika hendak mendarat di Bandara Mangalore. Hingga pesawat itu jatuh ke jurang dan meledak.Kecelakaan pesawat tersebut merupakan pertama kali di India dalam 10 tahun terakhir.

Sementara itu, Samir Sheikh kehilangan sebanyak 16 anggota keluarga dalam kecelakaan itu. Padahal, anggota keluarganya berencana menghadiri pemakaman neneknya. Dalam tragedi itu Sheikh kehilangan istrinya, dua anak, paman, dan 12 anggota keluarga. Air India, maskapai nasional India, merupakan penerbangan murah di bawah bendera Air India Express yang terbang ke Dubai dan Timur Tengah. Maskapai itu menjadi tumpuan transportasi jutaan orang India yang bekerja di beberapa negara Arab.

Pada bulan Mei–Juni adalah liburan musim panas yang biasanya digunakan pekerja India untuk mengunjungi pernikahan keluarga dan pulang ke rumah. Di sisi lain para pemimpin dunia mengenang korban kecelakaan pesawat di India selatan itu. Perdana Menteri Pakistan Yousuf Reza Gilani termasuk yang menyampaikan belasungkawa.

”Atas nama pemerintah dan rakyat Pakistan serta atas nama saya sendiri, saya ingin menyampaikan perasaan turut berduka cita serta simpati yang sedalamdalamnya kepada keluarga-keluarga yang sedang belasungkawa,” seperti tertulis dalam satu pernyataannya. Sedangkan Presiden Rusia Dmitry Medvedev dan Perdana Menteri Banglades Sheikh Hasina juga menyampaikan ucapan duka cita.

Adapun Duta Besar AS untuk India Timothy J Roemer mengatakan, negaranya siap untuk memberikan bantuan. ”Tentu saja ini jauh lebih sulit karena banyak sekali anak-anak yang jadi korban dan sulit diidentifikasi,” ujarnya. Begitu juga dengan Menteri Luar Negeri Inggris William Hagues yang mengatakan bahwa atas nama Inggris ia ikut berkabung dengan para keluarga korban Di seluruh India,warga berdoa sementara.

Berbagai kelompok masyarakat di negara bagian Karnataka, tempat musibah terjadi, berkumpul untuk mengenang para korban. Para biksu Budha menghadiri acara berdoa dengan menyalakan lilin bagi para korban pesawat Air India Express di kota Bhopal,India tengah. (Rtr/AF/BBC/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/326264/38/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford