Cory Doctorow; Memperjuangkan Kebebasan Hak Cipta
Cory Doctorow,38,melakukan gerilya digital menantang persekutuan perusahaan teknologi.Dia menentang pemberlakuan hak cipta yang hanya berorientasi pada keuntungan.
BUKAN sekadar omongan, dia juga membuktikan diri dengan membebaskan novelnya di dunia internet. Novel sains terbarunya, For the Win, bercerita mengenai permainan video. Novel itu berkisah tentang para anak muda pemain game dari negara berkembang dan negara maju yang terpisahkan kehidupan dan lokasi. Dalam ceritanya, para anak muda itu melawan korporasi besar, khususnya dalam masalah hak cipta.
Novel tersebut dapat diakses secara gratis. Doctorow bertekad mengajarkan permasalahan teknologi kepada semua orang. Dia berpandangan, masalah utama bagi seorang seniman bukan hak cipta, melainkan ketidakterkenalan. Menurutnya,seberapa besar pun karya seorang penulis, jika tidak bisa dikenal dan dibaca khalayak ramai, akan menjadi karya yang percuma.
“Namun,jika karya Anda terkenal, Anda pasti akan beruntung,”ujarnya. Apalagi,manusia hidup di abad ke-21 di mana orang-orang ingin mengopi sebuah karya.Doctorow pun menganggap, jika orang membangun bisnis dengan strategi membeli hak cipta atau pembelian izin,bisnis itu akan cepat bangkrut. “Anda memilih cepat bangkrut atau tetap bertahan,” ujarnya kepada Guardian.
Doctorow memberikan contoh, novel pertamanya Down and Out in the Magic Kingdom yang diterbitkan oleh Tor Books pada Januari 2003 itu pertama disebarkan gratis melalui blog.Novel itu diunduh sebanyak 30.000 kali.Ternyata, dalam tiga tahun kemudian,novel itu telah dicetak lebih dari enam kali. Novel itu pun telah diterjemahkan ke berbagai bahasa.Dia membuktikan, menggratiskan adalah langkah awal untuk meraih keuntungan besar.
Di masa mendatang, Doctorow memprediksi, perusahaan teknologi akan membangun bisnis mereka tanpa adanya hak cipta. Dengan demikian, orang pun dengan bebas dapat mengopi tanpa izin dan perusahaan tidak akan mempermasalahkannya. For the Win merupakan salah satu dari enam karya novel sains fiksi.Salah satu novel larisnya adalah Little Brother yang diterbitkan pada Mei 2008.
Pada Oktober 2009 lalu, dia merilis novel berjudul Makers. Dia juga rajin menulis ratusan esai, pidato, cerita pendek, cerita di blog, dan artikel.Semuanya dapat dibaca gratis di blog pribadinya, craphound.com. Blognya memiliki tema unik, membantu orang untuk mendapatkan pilihan lebih baik. Pria kelahiran 17 Juli 1971 itu pun menganggap dirinya sebagai pencicip teknologi.Siapa pun yang bersentuhan dengan teknologi harus bersentuhan dengan para pencicip teknologi.
Jika tidak, menurutnya, orang tersebut bisa salah sasaran. “Semua karya teknologi memerlukan uji coba sehingga masyarakat pun bisa memanfaatkannya,” katanya kepada harian Independent. Doctorow juga mendesak media-media untuk menggratiskan informasi.Bukan cuma itu,dia juga menyerukan perusahaan film dan rekaman di seluruh dunia untuk memberikan akses cuma-cuma kepada semua orang. Dia pun mengampanyekan agar informasi digratiskan.
Hal itu bertentangan dengan fakta di lapangan bahwa informasi saat ini mahal lantaran dinilai sangat berharga.“Padahal biaya untuk mendapatkan informasi sangat murah dan akan semakin murah,”paparnya. Kenapa film, informasi, dan peranti lunak harus digratiskan? Menurut Doctorow,menggratiskan hal tersebut akan membuat ilmu pengetahuan lebih solid, pengetahuan masyarakat akan semakin kokoh,dan budaya pun bertambah kuat.
“Ilmu pengetahuan tidak berkembang, pengetahuan masyarakat sempit,dan budaya semakin lemah karena orang harus membayar hal itu ditambah dengan pajak dan biaya lisensi,”paparnya. Jika ingin membangun sebuah karya yang kreatif dan inovatif, menurut Doctorow, hal itu tidak bisa dilepaskan dari penemuan sebelumnya. Dengan demikian, hak cipta justru menjadi pengekangan terhadap karya-karya baru.“Hak cipta membendung terciptanya masyarakat adil dan terbuka,” kritiknya.
Doctorow sejak kecil memang dikenal kritis.Ketika masih kecil, dia aktif dalam gerakan yang mengampanyekan gerakan penghapusan senjata nuklir. Dia pernah empat kali drop out dari empat universitas tanpa meraih gelar sarjana. Dia memilih berjuang di dunia sosial dengan bergabung bersama Grindstone Island Cooperative on Big Rideau Lake di Ontario, Kanada. Dia memperjuangkan pendidikan perdamaian dan keadilan sosial.
Pada Juni 1999,dia mendirikan perusahaan penyedia peranti lunak gratis P2P bernama Opencola bersama John Henson dan Grad Conn. Perusahaan itu dijual kepada Open Text Corporation of Waterloo, Ontario, Kanada, pada musim panas 2003. Pria kelahiran Kanada itu kini tinggal di London,Inggris. Dia pernah bekerja sebagai koordinator hubungan Eropa di Electronic Frontier Foundation,sebuah yayasan yang membela kebebasan dalam hukum teknologi, kebijakan, dan hak cipta.
Dia membantu mendirikan kelompok kebebasan hak cipta sebelum memutuskan diri menjadi penulis pada Januari 2006. Pada 2007, Doctorow masuk dalam daftar 25 selebritas di dunia maya versi majalah Forbes. Doctorow juga menjadi editor di situs Boing Boing dan kontributor bagi The Guardian, the New York Times, Publishers Weekly, dan masih banyak media lain. Proyek buku berikutnya bertajuk With a Little Help akan diterbitkan pada Juli 2010. (andika hendra m)
Komentar