Terjun ke Bisnis Ramah Lingkungan Gara-gara Film Dokumenter


Masa depan bumi dipengaruhi solusi atas permasalahan energi listrik.Igor Kluin pun berusaha merumuskan permasalahan dan menciptakan alat yang mampu mengatasi problem listrik.

DIA lalu menciptakan Qbox yang berfungsi sebagai instrumen penunjang jaringan energi alternatif. Alat ini dapat memonitor dan mengoptimalkan penggunaan energi rumahan secara otomatis. Qbox sempat menjadi perhatian dunia sejak Kluin meraih penghargaan PICNIC Green Challengepada 2007.

Hingga kini, alat tersebut beredar di berbagai belahan dunia. Ataspenemuannya itu,Kluinpun mendirikan Qurrent dan dia menjadi CEO-nya.Qurrent pun menjadi perusahaan pertama yang membuat alat-alat pendukung energi dengan tujuan ramah lingkungan. “Selain Qbox,kita juga mengembangkan tiga hingga lima penelitian dan pengembangan. Kita tidak bekerja sendiri, tetapi mengajak berbagai mitra bisnis,”papar Kluin seperti dikutip dari Qurrent.com. Menurut dia, alat-alat seperti Qbox yang mendorong kepedulian terhadap energi harus dijual dengan harga lebih murah agar dapat menjangkau seluruh kalangan.

Hal itu mesti dilakukan meski untuk mewujudkan idealisme tersebut memerlukan waktu dan proses yang cukup lama. Menariknya,Kluin tidak memiliki latar belakang di bidang teknologi. Sebelum terjun ke bisnis energi, dia memiliki agen periklanan dan pemasaran yang telah digelutinya selama 10 tahun.Akhirnya suatu hari dia membuat film dokumenter.“ Film dokumenter itu bercerita tentang kekurangan energi di masa depan. Ini juga tentang hidrogen sebagai sumber energi alternatif masa depan,”ujarnya.Dia mengaku tersentuh oleh program film dokumenter yang dibuatnya sendiri atas permintaan kliennya. Awalnya, Kluin mengaku kesulitan.

“Lihatlah, saya bukan seorang ilmuwan.Tapi saya fokus pada pertanyaan kuncinya,apa kebutuhan pelanggan? Apa sebenarnya situasi yang ideal?”ujarnya. Dia mengaku, kepribadiannya sebagai orang Belanda mengharuskan dia untuk berpikir membuat dunia sebagai tempat tinggal lebih baik. Dia pun mengaku, ide entrepreneur prolingkungan dan strategi yang memberikan solusi bagi dunia akan memberikan sebuah perbedaan yang nyata. Pengaruh dan ideologi pengusaha ternama Inggris Richard Branson menjadi daya magnet bagi Kluin untuk terus ke dunia bisnis inovasi. Dia mengaku telah membaca berbagai buku tulisan Branson dan ingin menjadi sepertinya.“Dengan penemuan-penemuan inovasi, saya akan tetap hidup meski jasad saya telah dikubur,”ujarnya.

Kalauditelusurilebihdalam,ide Qbox sebenarnya sangat sederhana. Menurut Kluin,energi listrik dimanfaatkan semua pihak baik rumahan maupun industri.Energi listrik bisa berasal dari pembangkit listrik sinar matahari ataupun kincir angin. Kemudian, energi tersebut dialirkan terlebih dahulu ke Qbox. Nantinya, Qbox mampu mendeteksi energi yang masuk serta keluar dan mengalirkan berapa jumlah energi listrik yang dibutuhkan ke industri atau rumah. Jadi pengguna tidak lagi bergantung pada stasiun pembangkit listrik.

Kluin mengungkapkan, rahasia energi listrik adalah menyerap tegangan listrik yang naik dan turun. “Orang rumahan pun dapat mengefisienkan penggunaan energi listrik,” papar Kluin. Lebih lanjut, dengan efisiensi dan efektivitas Qbox,ke depannya pemerintah tidak perlu memberikan subsidi kepada sektor energi listrik. Tentunya jika produk itu dapat digunakan suatu negara secara massal. Jika hal itu bisa diwujudkan, menurut Kluin, akan terjadi perubahan besar. Dia pun telah membuktikannya. Dia meluncurkan proyek percontohan dengan bekerja sama dengan perusahaan properti seperti Vestia dan Elkien Woonbron di Belanda.

“Penduduk yang sekarang berpartisipasi dalam proyek-proyek percontohan kami terus-menerus mengamati bahwa mereka hidup karena adanya energi listrik. Prinsip kesadaran itulah yang ditumbuhkan,” ujarnya. Di kemudian hari, Kluin memprediksi terjadi perubahan kebebasan di pasar energi.Kenapa? Di Uni Eropa, warga pun dapat beralih menjadi pemasok energi karena mereka telah mengetahui bagaimana mengefisienkan pasokan listrik. Hanya saja, Kluin mengaku pasar alat-alat untuk energi listrik masih terbatas.“Ini merupakan pasar yang benar-benar baru seperti anak kecil yang baru bisa berjalan,”ujarnya. Namun, dia mengaku senang menggarap pasar tersebut.

“Fenomena ini mirip dengan pasar telekomunikasi pada satu dekade yang lalu,” ujarnya kepada Nuzakelijk. Kluin mengaku bahwa bisnis tidak hanya berorientasi pada keuntungan. Jika ingin berinvestasi dengan cepat dan menguntungkan,kata dia, jangan mendirikan perusahaan yang memproduksi alat-alat inovasi kelistrikan.“Tapi, jika berpikir tentang masa depan, berkreasilah di bidang energi,”paparnya. Kapan kira-kira perusahaan Kluin akan meraih keuntungan melimpah? “Kita telah berjuang selama empat tahun. Begitu krisis berlalu,kita berharap akan memanen hasil,”ujarnya. (andika hendra m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/319770/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford