PBB Mulai Rekonstruksi Gaza

KHANYUNIS (SI) – Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pengungsi Palestina (UNRWA) berharap proyek pembangunan perumahan di Jalur Gaza dapat membuka upaya rekonstruksi di wilayah Hamas tersebut Apartemen baru yang akan menampung 150 keluarga tersebut dapat disetujui oleh otoritas Israel jika PBB dapat menjalankan proyek tersebut dengan syarat, material konstruksi tidak jatuh ke tangan Hamas dan kelompok bersenjata lainnya.


“Kita telah memperkirakan dengan akurat semua kuantitas karena kita tidak ingin dituding oleh Israel terlalu membesar-besarkan,” ujar Munir Manneh,kepala konstruksi di Gaza bagi Badan PBB untuk Pemulihan dan Pekerjaan (UNRWA).“Kita akan memberikan contoh yang baik dan membuktikan bahwa kita akan mengontrol proses tersebut 100%,”ujarnya. Manneh pun menambahkan semua bahan akan dilengkapi dokumen yang jelas ketika memasuki wilayah Jalur Gaza.UNRWA juga memiliki proyek lainnya tetapi proyek pembangunan apartemen tersebut adalah megaproyek terbesar sejak berakhirnya agresi Israel ke Gaza selama 22 hari pada Desember 2008–Januari 2009.

Bangunan apartemen tersebut berhadapan dengan pantai di luar kota Khan Yunis.Wilayah tersebut pernah digunakan sebagai pemukiman Yahudi sebelum Israel menarik diri dari Gaza pada 2005. Ribuan rumah di Gaza rata dengan tanah ketika agresi Israel pada Desember 2008 hingga Januari 2009.Namun, rekonstruksi kembali pemukiman tidak pernah terlaksana karena adanya blokade Israel untuk semua pasokan material bangunan. Israel tetap memblokade Gaza dari semua barang kebutuhan sejak Hamas menguasai Gaza pada Juni 2007. Bahkan, bantuan kemanusiaan sulit masuk ke wilayah Gaza. Israel beranggapan bahwa pelarangan masuknya material bangunan karena khawatir dapat digunakan Hamas untuk membangun infrastruktur militer.

Tetapi Israel mengatakan, jika mekanisme dapat dipenuhi,maka hal itu akan diizinkan. “Jika ada tingkat kepercayaan diri bahwa Hamas tidak akan memanfaatkan material untuk kepentingan militernya, maka segalanya akan menjadi lebih mudah,”ujar juru bicara Pemerintah Israel Mark Regev. Sementara itu, Manneh justru mengajukan argumentasi bahwa Hamas dan kelompok bersenjata lainnya dapat menyelundupkan semen melalui terowongan rahasia yang melintasi Gaza dan Mesir kapan pun.“Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil material bangunan yang diizinkan masuk ke Gaza karena semuanya tersedia. Jika Hamas menginginkan semen, di sana ada banyak,”ujarnya.

Jika proyek pembangunan di Gaza tersebut sukses, maka UNRWA dapat melanjutkan rencana pembangunan rumah bagi sedikitnya 6.000 keluarga. Rumah ribuan keluarga Palestina hancur karena serangan bom dan artileri pasukan Israel. Selain mengakibatkan kehancuran puluhan ribu gedung, agresi Israel juga menewaskan lebih 1.400 warga Palestina. Hanya 13 warga Israel yang tewas dalam serangan tersebut. UNRWA telah menyediakan bantuan kemanusian bagi satu juta warga Palestina sejak perang Timur Tengah 1948. Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon memuji proyek tersebut ketika berkunjung pada Minggu (21/3).

Sementara itu,pesawat tempur Israel pada Minggu malam (21/3) menyerang bagian selatan Jalur Gaza setelah pejuang Palestina menembakkan roket.Menurut saksi Palestina, pesawat itu menyerang terowongan di bagian Rafah di perbatasan dengan Mesir tapi tak seorang pun cedera. Sebelumnya, satu roket ditembakkan ke Israel pada Minggu malam (21/3) dari Jalur Gaza. Di sisi lain, Israel tetap tidak akan menghentikan pembangunan pemukiman Yahudi di Yerusalem Timur. Hal itu diungkapkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kemarin sebelum bertolak menuju Washington. Jelas langkah itu mengabaikan desakan Amerika Serikat bahwa pembangunan pemukiman harus dihentikan.

“Sejauh pandangan kami,pembangunan di Yerusalem sama seperti pembangunan perumahan di Tel Aviv dan tak ada yang dilarang,” ujar Netanyahu. Tekad Israel yang mendapat tentangan keras Washington itu memanaskan hubungan kedua pihak. (AFP/Rtr/BBC/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/312539/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford