Uni Eropa Kecam Penggunaan Paspor Palsu

BRUSSELS (SI) – Uni Eropa (UE) mengecam keras penggunaan paspor Eropa palsu dalam aksi pembunuhan pemimpin Hamas Mahmud al-Mabhuh di Dubai.


Menurut Presiden UE yang dipegang Spanyol, mereka sedang menunggu komentar resmi Israel.“Kita memberikan perhatian penuh terhadap penggunaan paspor Eropa palsu yang digunakan untuk tujuan lain,” ujar Menteri Luar Negeri Spanyol Miguel Angel Moratinos sebelum pertemuan menteri-menteri UE. Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Avigdor Lieberman juga bertemu dengan Moratinos dan beberapa menteri lainnya di Brussel membahas penggunaan paspor Inggris, Irlandia, Prancis, dan Jerman dalam pembunuhan Mahmud al-Mabhuh Januari silam.

“Kita (Menteri UE) akan mendiskusikan hal itu (pemalsuan paspor) dan saya berharap kita akan mengeluarkan pernyataan mengenai hal tersebut,” ujar Moratinos. Sebelumnya Deputi Menlu Israel Danny Ayalon mengatakan pada Sabtu (20/2), dia tidak melihat adanya krisis dalam hubungan Israel dengan Eropa terkait penggunaan paspor Eropa tersebut. Namun, Menlu Inggris David Miliband menyarankan Israel bekerja sama untuk menyelidiki insiden tersebut.Menlu Luxembourg Jean Asselborn mengungkapkan,“Kita di Eropa akan melindungi paspor warga Eropa.” Sementara itu,Hamas membantah adanya penyusupan agen matamata Israel, Mossad, ke dalam organisasi perjuangan kemerdekaan Palestina terkait kasus pembunuhan Mabhuh di Dubai.

“Fakta bahwa Mahmud al-Mabhuh diikuti para agen Mossad itu tidak berarti bahwa Hamas disusupi agen Israel,” demikian pernyataan Hamas. Hal itu terkait seruan Kepala Polisi Dubai Dhahi Khalfan yang meminta Hamas melakukan penyelidikan internal guna mengungkap orang yang membocorkan informasi tentang tibanya Mabhuh di Dubai. Khalfan menyebut, pelaku pembocoran informasi itu sebagai “pembunuh yang sesungguhnya”. Berkaitan dengan kasus pembunuhan tokoh Hamas di sebuah hotel di Dubai, 20 Januari lalu itu, dua orang Palestina ditahan di Yordania untuk selanjutnya diekstradisi ke Dubai.

Selain mereka, seorang pejabat keamanan Otoritas Palestina di Tepi Barat mengatakan, anggota senior Hamas,Nehru Massud, juga dicurigai terlibat dalam aksi pembunuhan itu. Massud membantah keterlibatannya dalam membunuh salah seorang pendiri sayap militer Hamas itu. Hamas sendiri menuduh Israel sebagai pihak yang paling bertanggung jawab dan bertekad untuk melakukan pembalasan.“Hamas menolak tuduhan adanya infiltrasi (Mossad),” ujarnya. Hamas sering menyelidikikasuskejahatan.Untuk itu,Hamas berharap dapat bekerja sama dengan kepolisian Dubai.

Berkaitan dengan pembunuhan Mabhouh,surat kabar di Inggris, Sunday Times, melaporkan adanya pertemuan antara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan anggota misi pembunuhan di Markas Besar Mossad. Pertemuan tersebut berlangsung sebelum tim pembunuh bentukan Mossad itu bertolak ke Dubai untuk melakukan aksinya.Netanyahu disambut Kepala Mossad Meir Dagan di markas besar lembaga itu untuk mendapatkan penjelasan tentang rencana pembunuhan Mahmud al-Mabhuh. (AFP/Rtr/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/306381/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford