PSK Temukan Masa Depan


ANGELES(SI) – Namanya Joy.Namun,pandangan matanya tak seindah namanya yang berarti kebahagiaan.Usia gadis ini baru 20 tahun dan dia terjebak di dunia gelap,prostitusi.


Sambil duduk-duduk di depan pusat untuk korban kekerasan wanita, Joy pun membuka cerita pedih kehidupan yang dia jalani.“Saya mulai bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSK) di Fields Avenue sejak usia 15 tahun,” tuturnya membuka cerita dengan CNN.“Saya butuh uang untuk biaya kehidupan bayi saya dan saya sangat miskin,”imbuhnya. Joy menceritakan sang “mamasan” (mucikari) memintanya untuk bekerja di Malaysia karena penghasilannya relatif tinggi.

Setelah sang mucikari mengatur kontrak, dia dikirim ke Sandakan,Malaysia timur. Hanya, janji mudah mendapatkan uang dan kehidupan yang layak ternyata menguap. “Pertama, saya diminta untuk mengonsumsi obat.Kemudian, harus melayani sebanyak 20 pria per hari. Jika menolak, mereka mengancam memasukkan saya ke penjara tanpa makanan,”papar Joy. Dia pun dilarang kembali ke Filipina.Namun, setelah sang nenek membuat permohonan kepada pemerintah Filipina,dia pun dapat pulang ke negara asalnya. Enam pekan kemudian, Joy pun kembali ke Angeles tanpa membawa uang sepeser pun.

Keinginan untuk lepas dari industriseks, membawa Joyke sebuah organisasi nirlaba,Yayasan Renew, yang didirikan di Angeles pada 2005. Renew membantu Pemerintah Filipina dalam pemberantasan perdagangan manusia dan memperdayakan korban prostitusi. Dengan bantuan dana pribadi serta hibah dari UNAIDS dan kantor PBB urusan obat dan kejahatan,Renew menawarkan berbagai program seperti perumahan,makanan,dan pendidikan keahlian. Semuanya ditujukan untuk mengembalikan korban prostitusi kembali ke komunitas mereka.Fokus Renew adalah membantu anakanak korban perdagangan seks.

Juru Bicara kantor PBB Organisasi Pekerja Internasional (ILO) di Manila Minette Rimando memperkirakan, 60.000 hingga 100.000 anak-anak Filipina terjebak dalam lingkaran prostitusi. “Kebanyakan PSK adalah anakanak yang direkrut dari wilayah pedesaan untuk bekerja di kota atau di luar negeri,”ungkapnya.“Mereka menderita kekerasan fisik dan psikis,”tambahnya. Kota seperti Angeles dapat merepresentasikan “bencana” bagi perempuan Filipina. Hanya dua jam dari arah utara Manila, Angeles dikenal dengan industri seksnya. Ribuan turis seks dari berbagai penjuru dunia sering membanjiri kota tersebut.

Para pria nakal pun dapat dengan mudah menemukan obat kuat seperti viagra di pinggiran jalan. Kota itu pun terlihat “kotor” dan “tak memiliki jiwa”.Tidak ada pantai dan hutan tropis yang alami, justru kemacetan dan kemiskinan menjadi endemi. Selain itu, kenikmatan seks tersedia melimpah dengan harga sangat murah. “Angeles adalah surga dunia. Gadis-gadisnya masih muda,harga birnya murah,tidak pernah dingin. Adakah tempat di dunia seperti Angeles,” tutur seorang pria gemuk asal Australia, sambil minum bir San Miguel di sebuah bar di Angeles. Sepanjang jalanan utama Fields Avenue, bar-bar dipenuhi pria pemabuk dikelilingi gadisgadis.

Sebagian besar perempuannya menggunakan baju seksi dan bersepatu hak tinggi.Jumlah bar di jalanan tersebut pun tak terhitung dengan layanan seks bertarif USD26 (Rp241.800). Renew memang fokus dengan para pekerja seks yang bekerja di bar dan rumah bordil di Angeles. Menurut Direktur Renew Paulo Fuller,mereka melakukan identifikasi para perempuan yang menjadi korban perdagangan manusia.“Jika ada orang yang melarikan diri dari industri seks, maka kita akan bekerja sama dengan polisi dan pemerintah untuk membebaskan mereka.

Kita juga menyebarkan kartu nama dan nomor kontak yang dapat dihubungi kalau ada korban PSK yang ingin dibantu,”kata Fuller. Fuller mengklaim bahwa mereka sukses membantu para korban PSK keluar dari dunia gelap menuju kehidupan baru. “Lebih dari 80% perempuan yang mengikuti program kita berhasil,”tuturnya.

Dengan pendidikan keahlian dan bantuan rumah,menurut Fuller, mereka tidak akan kembali ke industri seks. (CNN/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/306569/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford