PM Israel Perintahkan Pembunuhan Mahbouh
LONDON (SI) – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memang memberikan perintah terhadap badan rahasia Mossad untuk membunuh pemimpin Hamas Mahmoud Al-Mahbouh di Dubai.
Sunday Times melaporkan hal tersebut, kemarin, berdasarkan sumber yang dekat dengan Mossad. Menurut Times, Netanyahu memberikan “lampu hijau” untuk “Operasi Dubai” kepada pemimpin Mossad, Meir Dagan, pada sebuah pertemuan di Midrasha, kantor pusat badan intelijen Israel pada awal Januari silam. Times melaporkan ketika Netanyahu berada pada pertemuan itu,ada perintah mengenai operasi pembunuhan tersebut.Pertemuan itu juga dihadiri beberapa anggota Mossad yang terlibat dalam pembunuhan Mahbouh.
“Pria yang memberikan perintah untuk melakukan operasi rahasia itu adalah Netanyahu. Dia juga ikut menghadiri rapat rencana pembunuhan Mahmoud Al- Mabhouh, petinggi Hamas,” demikian dilaporkan Times. Dijelaskan pula bahwa Mossad telah menerima laporan intelijen bahwa Mabhouh sedang merencanakan perjalanan ke Dubai. Mossad pun segera melancarkan operasi untuk membunuh Mabhouh di sebuah hotel mewah. Mabhouh dibunuh di sebuah hotel di Dubai pada 20 Januari lalu.Polisi Dubai pun berhasil mengendus keterlibatan Mossad dalam pembunuhan tersebut. “Misi tersebut tidak disebut sebagai misi yang berisiko.
Netanyahu memberikan perintah.Tim (Mossad) telah berlatih menggunakan sebuah hotel di Tel Aviv tanpa sepengetahuan pemiliknya,” ditulis Times. “Berdasarkan tipe peristiwa tersebut, perdana menteri berucap: ‘Rakyat Israel percaya kepada Anda’.Semoga beruntung.” Sementara itu, harian Inggris lainnya,The Daily Mail,melaporkan bahwa Netanyahu secara pribadi mengucapkan selamat kepada anggota Mossad yang berhasil membunuh Mabhouh, ketika mereka berangkat ke Dubai.Dalam laporan tersebut, Mossad mengategorikan operasi tersebut bukan merupakan operasi yang berbahaya.
“Tim Mossad itu sangat waspada dengan CCTV yang terpasang di Dubai. Namun, mereka heran dengan kemampuan polisi Dubai dalam merekonstruksi semua gambar dalam satu tayangan,” sumber Israel yang tidak mau disebutkan namanya. Sementara itu, bukti baru mengenai keterlibatan agen matamata Israel di balik pembunuhan komandan Hamas di Dubai itu ialah bukti pembayaran kartu kredit dan panggilan telepon yang dilakukan oleh tersangka. Polisi mengatakan 11 tersangka menggunakan paspor palsu dengan menggunakan nama-nama orang tidak bersalah dari beberapa negara Eropa.
“Polisi Dubai memiliki informasi yang mengonfirmasi bahwa para tersangka membeli tiket perjalanan dari perusahaan-perusahaan di negara-negara lain dengan membawa kartu kredit yang memiliki nama yang sama dengan yang telah kami publikasikan (di paspor),” ujar kepala polisi Dubai Dahi Khalfan Tamim. Polisi Dubai telah merilis fotofoto 11 tersangka. Interpol pada Kamis (18/2) mengatakan telah mengeluarkan surat perintah untuk menangkap para tersangka. (DM/ST/Rtr/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/306018/
Komentar