Korut Siapkan Generasi Tangguh


PYONGYANG (SI) – Jangan meremehkan Korea Utara (Korut) dalam mendidik generasi muda. Pemerintah Pyongyang menyiapkan pendidikan berkualitas bagi generasi masa depan meski tergolong negara terisolasi dan miskin.

Sayang, mereka yang beruntung itu hanya anak-anak pejabat pemerintahan dan militer. Untuk mewujudkan generasi berkualitas,Korut tak segan mendatangkan tenaga pengajar handal dan kompeten. Salah satunya adalah Chris Lawrence, seorang guru bahasa Inggris di Universitas Kim Il-sung di Pyongyang.Mereka yang mengenyam pendidikan di tempat tersebut merupakan orang yang lepas dari penderitaan dan ke-sengsaraan kehidupan di Korut.

Lawrence merupakan satu dari tim kecil guru bahasa Inggris yang dibentuk antara British Council dan pemerintah Pyongyang. Selain bahasa Inggris, guru bahasa China, dan Rusia pun dihadirkan langsung dari negara asalnya. Pada pagi itu adalah hari pertama dia mengajar.Namun, kelas baru itu membuatnya memiliki perasaan dan pengaruh yang kuat. ”Saya sedikit terkejut dengan tingkat kemahiran bahasa Inggris mereka,” paparnya.

”Menurut saya, siswa-siswa itu akan menduduki jabatan penting di masyarakat Korea mendatang, ”imbuhnya. Lalu apa harapan para siswa sekolah itu dengan belajar bahasa Inggris? ”Saya berharap dapat berbicara Inggris sehingga dapat pergi ke luar negeri dan melakukan bisnis. Saya ingin menjadi pengusaha,” ujar seorang siswa yang tidak disebut namanya.

Siswa lainnya ada yang mengungkapkan ingin menjadi diplomat.Mereka terlihat ingin melihat dunia luar. Giliran mereka ditanya tentang penulis Inggris favorit. Salah satu siswa menjawab,William Shakespeare dan Charles Dickens,dua sastrawan kondang asal Inggris. Ketika ditanya novel apa yang barubaru ini dibaca, siswa itu menimpali,” Um… Jane Eyre...atau Hamlet.”

Anehnya, para siswa jarang berbicara mengenai kejayaan partai dan pemimpin Korut. Para siswa juga akrab dengan radio BBC.Mereka mengaku,mendengarkan radio tersebut untuk mengetahui informasi dunia internasional. ”Mendengarkan BBC, membantu kami belajar bahasa Inggris.Saya ingin negara saya memiliki ekonomi yang maju,” papar Ri Ji-hye,21.Dia pun menyarankan agar orang juga belajar tentang Korea.

Ri tersenyum. ”Lihat wajah saya, apakah kami tidak depresi, apakah kami tidak bahagia, apakah kami lapar? Tidak kan,” tuturnya. Apa yang diungkapkan Ri dan kawan-kawannya memang sebuah kejujuran. Duta Besar Inggris untuk Korut Peter Hughes adalah salah satu orang yang percaya bahwa negara ini sedang menunggu generasi berikutnya yang menginginkan perubahan nyata.

Dia mengungkapkan, sedikit orang di Pyongyang memiliki ide bahwa kehidupan ini seperti mayoritas orang Korut yang hidup di kota itu. ”Saya pikir penting untuk diingat, bahwa Pyongyang sangat berbeda dengan wilayah-wilayah di luar kota,” paparnya. ”Hanya orang tertentu yang dapat hidup di sini (Pyongyang),dan jika ada yang melakukan kesalahan maka akan diusir,”imbuhnya.

Hal yang diungkapkan Hughes benar.Di kompleks Institut Kajian Luar Negeri, salah seorang guru bahasa Inggris menunjukkan seorang ”generasi mendatang” Korut yang mengendarai motor Harley-Davidson. Sedangkan di jalanan, sekitar 100 orang masih antre menunggu bus yang belum datang.

Isu pemimpin baru Korut terus berkembang setelah pemimpin mereka, Kim Jong-il dikabarkan mengalami serangan jantung pada 2008 lalu.Ada kabar yang menyebutkan bahwa putra bungsu Kim, Kim Jong-un telah dipersiapkan sebagai pengganti. Namun,sampai kini,belum ada bukti. (BBC/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/305198/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford