Korut Rayakan Ultah Kim


SEOUL (SI) – Kemeriahan membahana di seluruh penjuru Korea Utara (Korut) kemarin.Rakyat negeri Stalinis itu tengah bersuka cita merayakan ulang tahun pemimpin mereka,Kim Jong-il,yang ke-68. Perayaan ulang tahun yang menjadi libur nasional menambah suka cita warga Korut.Anak-anak di seluruh penjuru negeri menerima kantong hadiah yang isinya berbeda, ada makanan, seperti permen dan biskuit, serta mainan. Di Pyongyang, anak-anak mendapat kantong hadiah berisi tali untuk lompat tali dan gasing.

Bahkan untuk anak-anak yang tinggal di sebuah pulau terpencil, hadiah-hadiah dikirim menggunakan helikopter. Televisi dan radio pemerintah menayangkan Kim yang tampil ke publik dan memberikan hadiah ke anak-anak. Sebuah konvoi massa dari komite pusat Partai Buruh juga turut serta dalam perayaan ulang tahun Kim yang diikuti sekitar 100.000 orang.

KCNA melaporkan, ulang tahun Kim juga dirayakan dengan sebuah festival yang didominasi bunga nasional Kimjongilia.Tarian tradisional pun ikut meramaikan perayaan yang tersebar di seluruh penjuru negeri. Para muda-mudi mempertunjukkan dukungan, kepercayaan, dan kesetiaan terhadap pemimpin Korut,Kim Jong-il. Sebuah pertemuan partai komunis dan pejabat juga digelar pada Senin (15/2).

Dalam pertemuan itu, mereka menyanjung Kim. Kim disebut sebagai pemimpin politik paling berpengaruh dan tak ada bandingannya pada era ini. Kim Jong-il yang kini berusia 68 tahun menerima ucapan selamat dari dalam maupun luar negeri. “Tentara dan rakyat harus percaya bahwa kita akan menang dan setia terhadap Jenderal Kim hingga dunia berakhir,” demikian ditulis Rodong Sinmun,harian milik Partai Buruh.Ditulis juga bahwa rakyat Korut harus mengikuti semangat Kim.

Hanya, tempat dan tanggal lahir Kim sebenarnya masih menjadi polemik. Pemerintah menyatakan bahwa Kim lahir pada 16 Februari 1942 di Pegunungan Paektu, sebuah tempat suci bagi warga Korut,dengan pelangi ganda dan bintang bersinar terang saat kelahirannya.Namun,kebanyakan analis menyatakan bahwa Kim lahir di Siberia,ketika ayahnya berada di pengasingan saat penjajahan Jepang.

Beberapa analis menyebut Kim lahir pada 1941. Berbeda dengan perayaan ulang tahun pada 2009, ketika Korut mengancam Korea Selatan (Korsel) dan berjanji akan meluncurkan rudal balistik. Pada ulang tahun kali ini Pyongyang sedikit melunak. Kim Yong-nam, pemimpin nomor dua di Korut, menggarisbawahi adanya kebutuhan untuk mengakhiri ketegangan yang memanas dengan Amerika Serikat (AS) melalui dialog dan negosiasi.

Korut meluncurkan roket pada April 2009 dan menimbulkan kecaman dunia internasional. Pyongyang pun keluar dari perundingan enam negara (Korsel, Korut, AS,Rusia, China, dan Jepang) untuk mengakhiri nuklir negara itu.Kemudian uji coba senjata atom kedua digelar pada Mei.Akibatnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menerapkan sanksi lebih keras. Atas tekanan China, bulan-bulan ini Korut menyatakan siap kembali ke perundingan nuklir.

Namun, mereka meminta sanksisanksi dicabut dan komitmen AS untuk mendiskusikan pakta perdamaian. Namun,prasyarat Pyongyang tersebut ditolak Washington. Paik Haksoon dari Institut Sejong yang merupakan lembaga think-tank dari Seoul mengutarakan, Korut telah menurunkan retorika karena mereka berusaha mengimplementasikan strategi agar bisa bertahan dan sejahtera di abad 21.

“Korut membutuhkan strategi ‘keluar’ melalui peningkatan hubungan dengan AS, Jepang, dan Korsel agar mendapatkan bantuan dari mereka untuk bertahan,”ujar Paik. Paik menambahkan bahwa Korut ingin mendapatkan barangbarang konsumsi untuk meningkatkan standar kehidupan rakyatnya. Dengan demikian, kata dia, Pyongyang membuka jalur untuk menjadi negara yang kuat dan sejahtera.

Hal itu sesuai tujuan pembangunan Pyongyang pada 2012, bertepatan dengan ulang tahun pendiri Korut Kim Il-sung yang ke- 100. Paik memperkirakan Korut dan AS akan menggelar perundingan untuk mempersempit perbedaan awal bulan depan. Sedangkan perundingan enam negara bakal digelar akhir Maret.

Kim Jong-il telah memimpin hampir 16 tahun meski pada saat pemerintahannya 1 juta rakyatnya tewas karena kelaparan.Dia mengorbankan rakyatnya demi egoisme nuklir.Inflasi yang makin meninggi makin mempersulit kehidupan rakyat Korut.Menurut sumber agen intelijen Korsel, hal itu mampu memunculkan kerusuhan sipil di negara yang terisolasi tersebut. (AFP/Rtr/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/304936/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford