Dialog Lintas Agama Harus Direalisasikan Secara Nyata


Vineet Chander merupakan salah satu anggota delegasi Amerika Serikat (AS) yang turut serta dalam Dialog Lintas-Agama Pertama yang digelar antara Pemerintah AS dengan Pemerintah Indonesia. Chander merupakan tokoh muda dialog lintas negara dari perwakilan agama Hindu.

SAAT ditemui Seputar Indonesia kemarin, tokoh muda cerdas ini berbagi pengalaman dan pemikiran mengenai dialog lintas agama serta penekannya pada aksi nyata di masyarakat.

Menurut Anda, bagaimana posisi Indonesia dan Amerika Serikat dalam pengembangan dan pelaksanaan dialog lintas agama di dunia?

Menurut saya, posisi AS dan Indonesia memiliki kerja sama yang sangat baik.Apalagi,waktu juga membuktikan posisi kita sangat tepat ketika kedua negara melaksanakan dan mengembangkan dialog lintas agama.Apalagi, kedua negara juga memiliki komitmen dalam hal pluralisme dan kemajemukan.

Pada saat yang sama,kedua negara juga memiliki banyak kepercayaan dan agama yang berkembang dan itu memberikan kontribusi yang unik. Dengan demikian, kita harus mengikutsertakan semua pihak untuk mendiskusikan bahaya yang dikhawatirkan dunia, yaitu ketika kita kehilangan apa yang kita sayangi. Mengenai apa yang telah dilakukan Indonesia dalam pengembangan dialog lintas agama,saya sangat menghargainya.

Bagaimana pengalaman yang Anda rasakan saat mengikuti dialog lintas agama di Amerika Serikat?

Pengalaman saya dalam pelaksanaan dialog lintas agama di AS sangat baik. Di AS, ada langkahlangkah bersama untuk mencapai k e s e i m - bangan lintas agama, misalnya unity of purpose,di mana kontribusi individual dari masing-masing pemeluk agama sangat diperlukan. Semuanya mengembangkan sikap persahabatan dan persaudaraan.

Menurut Anda, bagaimana dialog lintas agama dapat mengikis pandangan mengenai terorisme?

Saya kira masalah itu menjadi agenda penting dalam konferensi lintas agama saat ini. Bagaimana ideologi diinterpretasikan sekelompok kecil orang yang mengklaim diri mereka sebagai orang yang religius, tetapi menggunakan ajaran agama untuk membenci orang lain dan mengeksploitasi orang, bahkan untuk menciptakan kekerasan.Mereka melakukan itu atas nama agama mereka.

Ya, mereka melakukan hal itu atas nama i d e o l o g i mereka. M e re - ka mengintrepretasikan ideologi tersebut dengan cara seperti itu dan menjadikan agenda untuk melakukan kekerasan. Namun, mayoritas orang beragama. Jika kita memiliki pandangan yang sama untuk mem a n fa a t k a n ideologi agama kita untuk mengembangkan perdamaian,

untuk meningkatkan penghargaan dan kerja sama satu sama lain,toleransi,dan pemahaman, maka dengan demikian,kita dapat menghadapi fundamentalisme yang mengatasnamakan agama. Tidak ada agama satu pun di dunia yang membenarkan aksi kekerasan. Adanya terorisme yang mengatasnamakan agama merupakan sebuah kesalahanpahaman interpretasi suatu ajaran.

Bagaimana dialog lintas agama dapat menyatukan persepsi dalam penanganan pemanasan global?

Jika semua umat bergama di dunia ini mampu sepakat dan bersatu untuk menyamakan persepsi ideologi dan ajaran agama kita serta mengaplikasinya dalam kerangka perdamaian. Kemudian, direalisasikan dengan pemberantasan kemiskinan. Kita juga bisa memanfaatkan isu agama dalam penyelesaian krisis pemanasan global dengan cara yang konstruktif dan menjauhkan sifat-sifat destruktif.

Saya rasa, dialog lintas agama dapat efektif dalam membantu penanganan pemanasan global. Apalagi, di dunia ada 5 miliar orang yang bergantung pada bumi dan mereka memiliki agama dan kepercayaan. Apapun agamanya,Kristen, Islam, Hindu, Yahudi, dan lain sebagainya, semuanya bersama-sama membangun jaringan untuk meraih kesatuan pandangan, maka banyak hal yang dapat kita lakukan dan banyak perubahan yang dapat diwujudkan dalam sejarah dunia. Jika dibandingkan manusia yang membuat kerusakan di bumi ini bisa dikatakan hanya sebagian kecil saja persentasenya.Kita lihat saja teroris,jumlahnya sangat sedikit. Tetapi,dampaknya,sangat luas dan semua orang di dunia ini mengetahuinya.

Apakah hanya dialog lintas agama?

Jika semua orang beragama bersatu dan menyelenggarakan dialog lintas umat beragama, dan kemudian merealisasikan dalam sebuah aksi nyata, dipastikan itu akan memberikan dampak yang sangat serius. Perlu diketahui, bahwa dialog adalah langkah pertama dan hal yang sangat penting. Bukan hanya melalui dialog, maka permasalahan dapat dengan mudah terselesaikan.

Nmaun, harus direalisasikan dalam langkah nyata. Itu harus diawali oleh komunitas beragama yang peduli baik di Indonesia, maupun di Amerika Serikat.Langkah penting selanjutnya bagaimana kita mengomunikasi kan apa yang kita lakukan di sini (dialog lintas agama) untuk komunitas kita apakah kita sukses atau tidak konferensi ini.

Apakah dialog lin-tas aga-ma sangat berkaitan dengan demokrasi?

Jelas, kaitannya sangat era. Sangat mustahil jika tanpa adanya demokrasi, maka dialog lintas agama dapat berlangsung. Demokrasi menjadi kesetaraan dan kesamaan hak bagi semua umat beragama. Itu dapat berlangsung jika kita saling menghargai dan mengerti. Untuk itu, kita dapat menyelenggarakan dialog.

Bagaimana dengan langkah AS yang menggunakan pendekatan militeristik untuk menyelesaikan masalah terorisme di Afghanistan dan Pakistan? Selama ini kita belum melihat adanya dialog lintas agama yang dilaksanakan di kedua negara konflik tersebut. Bagaimana pendapat Anda?

Afghanistan dan Pakistan merupakan negara-negara yang sangat kritis dalam konflik berdarah. Mereka memiliki sejarah kekerasan dan teror.Terutama di wilayah perbatasan.Kebanyakan orang di lingkungan tersebut sangat sulit untuk memikirkan dialog lintas agama. Bagaimana pun, saya setuju jika AS mengembangkan dialog lintas agama di kawasan tersebut.

Saya kira, pidato Presiden Obama di Kairo menunjukkan komitmen kuat bahwa AS telah menunjukkan kerja sama dan mendekati semua pihak,terutama dunia Islam. Dialog lintas agama terlaksana di Indonesia, tentunya komitmen pemerintah Indonesia dan AS bisa terlaksana. Dialog tersebut menunjukkan aspek kerja sama bilateral kedua negara.Tentunya,bukan hanya dialog tetapi juga perlunya aksi.

Masih banyak pekerjaan yang harus dilaksanakan, dan ke depannya, kita berharap adanya dialog lintas agama di Pakistan dan Afghanistan. Khusus Pakistan, kita harus mampu mendengarkan suarasuara kaum moderat dan plural di negara tersebut. Bagaimana kita mampu membawa aspirasi mereka ke meja dialog. Dialog dapat terjadi jika adanya keinginan kedua belah pihak. Jika adanya pemaksaan, maka itu tidak bisa dikatakan sebagai sebuah dialog. Kita mau duduk bersama dan kita memiliki kesamaan pandangan.

Bagaimana dengan kelanjutan aksi nyata dialog lintas agama kali ini?

Apa yang kita lakukan di sini adalah sebuah awalan. Langkah nyata harus selalu dilaksanakan setelah dialog ini.Apa yang akan terjadi besok, sejauh ini,deklarasi yang sangat penting.Deklarasi pun harus direalisasikan. Sejujurnya, hasilnya nyata dialog ini sangat penting bagi landasan bagi generasi kita.Tetapi juga penting bagi generasi mendatang. Hal yang penting adalah bagaimana mencapai tujuan yang konkret dan dapat diaplikasikan, itulah ukuran suksesnya.

Bagaimana pendapat Anda dengan tokoh-tokoh pluralisme di Indonesia?

Saya rasa orang Amerika mempelajari tokoh-tokoh penting Indonesia yang telah memiliki kontribusi dalam pluralisme dan dialog lintas agama selama ini dan apa yang mereka telah lakukan. Saya sangat menghargai pluralisme yang telah berkembang di Indonesia dan menjadi bahan kajian penting bagi AS. Kita harus bekerja sama mengenai apa yang telah dikerjakan dalam hal pluralisme di Indonesia. (andika hm/syarifudin)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/300537/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford