Ulama Pembangkang Iran Meninggal
TEHERAN(SI) – Ayatollah Hoseyn Ali Montazeri,seorang ulama pembangkang Iran, meninggal dunia dalam usia 87 tahun. Montazeri dikenal salah seorang tokoh revolusi tahun 1979 pembentuk Republik Islam Iran, yang hampir menjadi pemimpin Iran.
Kematian Montazeri terjadi pada saat masih terjadi sengketa antara pemerintah dan oposisi.Para pejabat Iran khawatir oposisi akan mengupayakan kehadiran warga dalam jumlah besar untuk pemakaman serta peringatan kematian Montazeri,khususnya menjelang festival Syiah Ashura pada 27 Desember nanti. Putra Montazeri mengatakan bahwa ayahnya meninggal secara wajar. Kantor berita Irna melaporkan Hoseyn Ali Montazeri meninggal dunia di kediamannya pada Sabtu malam (19/12). Menurut salah satu pejabat Iran, pemakanan Montazeri akan dilakukan hari ini.
Dia akan dimakankan di pemakaman di Qom, dikenal sebagai pemakaman yang disucikan warga Syiah. Montazeri dikenal sebagai pembangkang pemerintahan Iran. Dia pernah mengeluarkan fatwa mengecam pemerintahan Presiden Ahmadinejad setelah pemilihan presiden yang dipersengketakan. Namun, langkah itu bukan merupakan sengketa pertamanya dengan pemerintah. Dia berulang kali menuduh pemerintah menjalankan pemerintahan secara diktator atas nama Islam dan mengatakan liberalisasi yang seharusnya terjadi setelah revolusi 1979 tidak pernah terjadi.
Montazeri juga dikenal sebagai pendukung vokal oposisi Iran,yang menolak Presiden Mahmoud Ahmadinejad terpilih kembali,Juni lalu.Ulama besar ini mengecam konsentrasi kekuasaan di tangan pemimpin utama.Dia menyerukan dilakukannya perubahan-perubahan konstitusi yang dia bantu setelah revolusi Islam, guna membatasi kewenangan pemimpin. Berbagai gerakan kontroversial juga pernah serukan Montazeri.
Dia pernah menyerukan perundingan langsung antara Teheran dan Washington untuk menghindari konflik program pengayaan uranium. (AFP/Rtr/BBC/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/291747/
Kematian Montazeri terjadi pada saat masih terjadi sengketa antara pemerintah dan oposisi.Para pejabat Iran khawatir oposisi akan mengupayakan kehadiran warga dalam jumlah besar untuk pemakaman serta peringatan kematian Montazeri,khususnya menjelang festival Syiah Ashura pada 27 Desember nanti. Putra Montazeri mengatakan bahwa ayahnya meninggal secara wajar. Kantor berita Irna melaporkan Hoseyn Ali Montazeri meninggal dunia di kediamannya pada Sabtu malam (19/12). Menurut salah satu pejabat Iran, pemakanan Montazeri akan dilakukan hari ini.
Dia akan dimakankan di pemakaman di Qom, dikenal sebagai pemakaman yang disucikan warga Syiah. Montazeri dikenal sebagai pembangkang pemerintahan Iran. Dia pernah mengeluarkan fatwa mengecam pemerintahan Presiden Ahmadinejad setelah pemilihan presiden yang dipersengketakan. Namun, langkah itu bukan merupakan sengketa pertamanya dengan pemerintah. Dia berulang kali menuduh pemerintah menjalankan pemerintahan secara diktator atas nama Islam dan mengatakan liberalisasi yang seharusnya terjadi setelah revolusi 1979 tidak pernah terjadi.
Montazeri juga dikenal sebagai pendukung vokal oposisi Iran,yang menolak Presiden Mahmoud Ahmadinejad terpilih kembali,Juni lalu.Ulama besar ini mengecam konsentrasi kekuasaan di tangan pemimpin utama.Dia menyerukan dilakukannya perubahan-perubahan konstitusi yang dia bantu setelah revolusi Islam, guna membatasi kewenangan pemimpin. Berbagai gerakan kontroversial juga pernah serukan Montazeri.
Dia pernah menyerukan perundingan langsung antara Teheran dan Washington untuk menghindari konflik program pengayaan uranium. (AFP/Rtr/BBC/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/291747/
Komentar