Pelaku Teror Anak Bankir Ternama Nigeria


WASHINGTON (SI) – Pelaku teror percobaan peledakan pesawat milik Northwest Airlines di Bandara Detroit, Amerika Serikat (AS), Jumat (25/12),Umar Farouk Abdulmutallab diketahui sebagai anak seorang bankir ternama di Nigeria, Umaru Mutallab.

Ayah Umar Farouk dikenal sebagai bankir terkemuka yang memiliki koneksi bagus dengan dunia politik Nigeria. Dia adalah mantan Kepala The UnitedBankfor AfricadanFirstBank of Nigeria,dua bank terbesar di Nigeria. Dia juga pelopor bank Islam pertama di Nigeria,Jaiz International Bank,yang didirikan pada 2003.

Mutallab telah memperingatkan pihak berwenang bulan lalu soal pandangan-pandangan ekstrem Umar Farouk.Dalam beberapa bulan terakhir, Mutallab dilaporkan sangatkhawatirdenganpandanganpandangan politik putranya. Menurut pejabat AS, Mutallab pernah menghubungi Kedutaan Besar AS di Abuja bulan November untuk menyampaikan kekhawatiran soal putranya.

Menurut Mutallab, putranya adalah mantan mahasiswa universitas di London, tetapi telah meninggalkan Inggris untuk bepergian ke luar negeri. Umar Farouk pernah belajar teknik mesin di University College London.Menurut pihak kampus, Umar Farouk belajar teknik mesin dari 2005 hingga 2008, tetapi belum memastikan apakah pria itu sama dengan yang ditangkap AS. Umar Farouk resmi didakwa oleh hakim federal AS di salah satu rumah sakit di Michigan tempat dia dirawat atas luka bakar.

Terdakwa dilaporkan tersenyum ketika petugas federal AS membawa masuk dia dengan kursi roda ke ruangan tempat dia didakwa. Dia tampak mengenakan baju pasien rumah sakit warna hijau dan selimut menutupi pangkuannya. Tersangka didakwa menempatkan alat perusak di pesawat Airbus 330, yang mengangkut 289 penumpang dan awak, serta berusaha menghancurkan pesawat jet tersebut.

Hakim Paul Borman bertanya kepada terdakwa apakah dia mengucapkan namanya dengan benar? Umar Farouk menjawab dalam bahasa Inggris,“Ya, itu baik-baik saja.” Sidang berlangsung selama 20 menit.Hakim mengatakan tersangka akan didampingi pembela dan menetapkan sidang penahanan sampai 8 Januari 2010.

Bahan peledak berkekuatan tinggi diyakini dicetak agar menyerupai bentuk tubuhnya dan kemudian dijahitkan ke celana dalamnya. Dia tidak lama kemudian dibekuk oleh sesama penumpang dan awak di atas pesawat Northwest Airlines penerbangan 253, beberapa menit sebelum akan mendarat di bandara Detroit,AS, dari ibu kota Belanda,Amsterdam.

Bandara Diperketat

Sementara itu,keamanan bandara di seluruh dunia diperketat menyusul serangan teror gagal di pesawat Northwest Airlines itu.Para penumpang yang akan terbang ke AS pun harus menjalani pemeriksaan tambahan di berbagai bandara internasional. Bahkan,peningkatan status keamanan akan dilakukan secara berlapis dengan tingkat keamanan yang berbeda antara satu lokasi dengan lokasi lain.

Penumpang pesawat kemungkinan akan melihat pemeriksaan bandara yang diperketat, lebih banyak lagi anjing pelacak, unit-unit petugas keamanan, dan spesialis pendeteksi tingkah laku penumpang. Pemeriksaan sangat ketat terlihat pada penerbangan dari Amsterdam, Belanda ke Detroit,Michigan. Pengukuran keamanan ditingkatkan meliputi pemeriksaan di pintu masuk dan pelarangan membawa barang-barang pribadi, termasuk bantal.Tas-tas para penumpang pun diperiksa dengan detail.

“Kita meminta para penumpang untuk mematuhi instruksi keamanan internasional dan awak kabin,” demikian keterangan juru bicara Badan Keamanan Transportasi (TSA) AS.Aturan-aturan itu telah disosialisasikan ke seluruh penumpang. Misalnya,penumpang diberi tahu bahwa mereka harus tetap berada di kursi dan tidak diperkenankan memangku barang-barang, termasuk laptop dan bantal.

Aturan TSA lainnya adalah seluruh staf penerbangan hanya diperbolehkan berbicara dengan bahasa syarat dan anonim karena dilarang untuk berbicara langsung di depan umum. Keamanan juga ditingkatkan di bandara-bandara Inggris dan di Bandara Schipphol, Amsterdam, Belanda, di mana pelaku teror Umar Farouk Abdulmutallab berhasil melewati prosedur keamanan yang telah ditetapkan sebelum penerbangan.

Umar Farouk, 23, didakwa dengan tuduhan kriminal pada Sabtu (26/12) waktu setempat karena berusaha merusak pesawat di Bandara Metropolitan Detroit dengan meletakkan bendabenda berbahaya. Menurut petugas di Bandara Schipphol, pemeriksaan keamanan dilakukan selama dua kali pada penumpang pesawat. Sementara menurut Niki Yazzie, seorang penumpang pesawat dari Brussels, Belgia, ke bandara Dulles di Virginia, penumpang tidak diperbolehkan meninggalkan kursi pesawat hingga akhir penerbangan.

“Awak kabin meminta para penumpang untuk tetap duduk dan mengenakan sabuk pengaman.Penumpang juga tidak diperbolehkan membawa bantal atau selimut atau apa saja yang digunakan untuk menutupi sesuatu harus dibuang,” ujar Yazzie. Hal senada diungkapkan Johnny McDonald yang merasakan peningkatan keamanan pada penerbangan domestik di AS. Dia mengungkapkan, para petugas keamanan berulang kali memeriksa penumpang. “Saya telah diperiksa menggunakan alat pengecek logam dan bahan berbahaya berulang kali.

Petugas pun meminta sampel susu milik anak kecil. Padahal, sebelumnya saya tidak pernah melihat seperti itu,”ujar McDonald. CNN melaporkan bahwa pengetatan pemeriksaan keamanan juga digelar di berbagai bandara di seluruh dunia. Seorang pejabat TSA mengatakan bahwa pemeriksaan keamanan di bandara memang memakan waktu yang cukup lama.

Namun, tidak dijelaskan langkah apa yang akan diambil. TSA memberikan arahan kepada para calon penumpang pesawat untuk menyiapkan waktu tambahan ketika akan bepergian ke bandara. Dari Singapura, otoritas setempat juga mengumumkan pemberlakuan aturan baru penerbangan ke AS dari pusat transit penerbangan di Asia itu.

“Satu jam sebelum pesawat mendarat di bandara AS,semua penumpang harus duduk dan tidak ada barang bagasi yang ada di dekat mereka atau ditutupi oleh selimut. Sistem hiburan penerbangan juga akan dimatikan,” ujar juru bicara bandara Singapura yang tak disebutkan namanya. Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Janet Napolitano mengatakan, kepada penumpang tujuan AS yang berasal dari luar negeri kemungkinan diberlakukan tingkat keamanan tambahan yang superketat.

“Pemberlakuan keamanan telah dirancang tanpa bisa ditebak sehingga penumpang tidak dapat merasakan hal itu di bandara lain,”ujarnya. Insiden penyerangan ke pesawat Northwest Airlines itu mengganggu liburan Natal dan akhir tahun Presiden Barack Obama. Sang Presiden langsung membahas insiden tersebut dengan para pimpinan badan keamanan AS. (AFP/Rtr/BBC/CNN/ andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/293339/38/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford