Ketakutan Masih Hantui Suku Hmong

BANGKOK (SI) – Lebih dari 4.000 suku Hmong kemarin tiba di Laos setelah dideportasi paksa dari Thailand meskipun dunia internasional mengecamnya.

Kini, mereka dalam kondisi ketakutan karena khawatir dihadapkan ke peradilan dan dihukum berat karena persoalan sejarah. Suku Hmong dikenal sebagai pendukung pasukan Amerika Serikat (AS) ketika perang Vietnam pada 1960- an dan 1970-an. Selama ini, mereka mencari suaka di Thailand. Pemerintah Laos menganggap bahwa hal itu merupakan pelanggaran.

Meskipun demikian, Laos berjanji akan memberikan pengampunan kepada suku Hmong. Otoritas Thailand menyatakan operasi pendeportasian suku Hmong telah selesai dilakukan pada Senin malam (28/12). Pemindahan itu dilakukan hanya dalam waktu 24 jam. Sekitar 4.000 suku Hmong dipindahkan dari kamp di provinsi Phetchabun yang menjadi tempat tinggal mereka selama lima tahun.

Namun, badan PBB urusan pengungsi UNHCR tidak diperbolehkan mengunjungi para pengungsi, ketika proses deportasi itu berlangsung. Bahkan, UNHCR juga tidak memiliki perwakilan resmi di Laos untuk mendapatkan akses informasi atas kembalinya suku Hmong.

Sementara itu, sekelompok 158 suku Hmong lainnya yang ditahan di pusat penahanan di Nong Khai selama tiga tahun juga sepertinya akan dideportasi. Padahal, mereka diakui sebagai pengungsi oleh UNHCR. UNHCR mengaku cemas dengan langkah Thailand itu. (AFP/Rtr/BBC/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/293828/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford