Barat Kecam Kekerasan di Iran
LONDON (SI) – Negara-negara Barat kemarin mengecam kekerasan yang dilakukan pemerintah Iran terhadap demonstran oposisi. Menteri Luar Negeri Inggris David Miliband memuji apa yang dilakukan pendukung pro-oposisi Iran sebagai ”keberanianbesar”.
Diajuga mengatakan adanya korban tewas mengingatkanbagaimanarezimIran menghadapi para demonstran.Miliband pun menyerukan Iran untuk menghargai hak-hak warganya. Keterangan resmi Uni Eropa menyatakan,”Tindakan brutal pasukan keamanan Iran dan penahanan para demonstran merupakan pelanggaran hak asasi manusia.” Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama, mengutuk tindakan keras Iran terhadap pengunjuk rasa dan meminta pemerintah Islam itu untuk membebaskan dengan segera ”orang-orang yang ditahan dengan tidak adil”.
”AS ikut dengan masyarakat internasional dalam mengutuk dengan keras penindasan hebat dan tak adil atas warga Iran yang tak bersalah itu,”papar Obama di Hawaii. Obama pun meminta pembebasan segera untuk semua orang yang telah ditahan secara tidak adil di Iran. Dia berjanji untuk berdiri di belakang warga Iran dalam ”kejadian-kejadian luar biasa”. ”Saya percaya bahwa sejarah akan berada di pihak orang-orang yang mencari keadilan,”ujarnya.
Kanselir Jerman Angela Mer-kel menyatakan kebebasan berekspresi dengan damai tidak harus dihadapi dengan kekerasan. Dia juga mengutuk kekerasan yang terjadi di Iran.Hal senada juga diungkapkan juru bicara menteri luar negeri Prancis Bernard Valero. ”Prancis mengutuk penangkapan para demonstran di Iran,”ujar Valero.
Dari Iran, Teheran menolak seruan internasional untuk menghentikan kekerasan. ”Inggris akan menerima sebuah pukulan di mulut, jika tidak menghentikan omong kosong,”ujar Menteri Luar Negeri Iran Manouchehr Mottaki merespons kritikan Menlu Miliband. (AFP/Rtr/BBC/CNN/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/293829/
Diajuga mengatakan adanya korban tewas mengingatkanbagaimanarezimIran menghadapi para demonstran.Miliband pun menyerukan Iran untuk menghargai hak-hak warganya. Keterangan resmi Uni Eropa menyatakan,”Tindakan brutal pasukan keamanan Iran dan penahanan para demonstran merupakan pelanggaran hak asasi manusia.” Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama, mengutuk tindakan keras Iran terhadap pengunjuk rasa dan meminta pemerintah Islam itu untuk membebaskan dengan segera ”orang-orang yang ditahan dengan tidak adil”.
”AS ikut dengan masyarakat internasional dalam mengutuk dengan keras penindasan hebat dan tak adil atas warga Iran yang tak bersalah itu,”papar Obama di Hawaii. Obama pun meminta pembebasan segera untuk semua orang yang telah ditahan secara tidak adil di Iran. Dia berjanji untuk berdiri di belakang warga Iran dalam ”kejadian-kejadian luar biasa”. ”Saya percaya bahwa sejarah akan berada di pihak orang-orang yang mencari keadilan,”ujarnya.
Kanselir Jerman Angela Mer-kel menyatakan kebebasan berekspresi dengan damai tidak harus dihadapi dengan kekerasan. Dia juga mengutuk kekerasan yang terjadi di Iran.Hal senada juga diungkapkan juru bicara menteri luar negeri Prancis Bernard Valero. ”Prancis mengutuk penangkapan para demonstran di Iran,”ujar Valero.
Dari Iran, Teheran menolak seruan internasional untuk menghentikan kekerasan. ”Inggris akan menerima sebuah pukulan di mulut, jika tidak menghentikan omong kosong,”ujar Menteri Luar Negeri Iran Manouchehr Mottaki merespons kritikan Menlu Miliband. (AFP/Rtr/BBC/CNN/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/293829/
Komentar