Pameran Miliarder Rusia Sepi Pembeli

MOSKOW(SI) – Dunia mungkin masih dalam resesi keuangan tapi orang-orang kaya Rusia tetap siap berbelanja sebanyak mungkin.Itulah yang tampak di Pameran Miliarder di Moskow pekan ini.

Berbagai barang mewah dijual dalam pameran tersebut, antara lain mobil Mercedes yang dilapisi emas, lemari es yang diselimuti kulit ular, dan mobil Hummer dengan panggung hiburan.Semua barang mewah tersebut seakan menunjukkan bahwa ideologi komunisme telah mati di bekas Uni Soviet. ”Dunia memang sedang dilanda krisis. Namun pameran kemewahan tersebut justru digelar di ibu kota kita.Apakah itu memang diperlukan? Tapi, rakyat Rusia memang menyukai glamor dan kemewahan.

Dan mereka selalu ingin menunjukkannya” ungkap Igor, 29, salah seorang pengunjung pameran. Dia mengaku, tidak mengetahui apakah harus tertawa atau menangis ketika melihat berbagai benda yang dipamerkan. Menurut Majalah Forbes, sebanyak 25 miliarder Rusia sedang mengalami kerugian hingga 160 miliar poundsterling akibat krisis keuangan global. Namun, kaum oligarki yang isi dompetnya seperti tidak memiliki batas ukuran itu terus berburu barangbarang mewah demi meningkatkan status sosial mereka. Ditambah lagi,selera mereka juga sangat tinggi untuk suatu barang-barang yang eksklusif. Sebuah mobil Kamrus Mercedes SLR 750 yang dipajang di pameran tersebut terjual senilai 300.000 poundsterling atau Rp4,8 miliar.

Sebuah meja kopi lengkap dengan gading gajah raksasa pada kaki mejanya dijual dengan harga 250.000 poundsterling atau Rp4 miliar. Pameran miliarder tersebut tidak hanya dihadiri para pengusaha. Sebagian masyarakat Rusia yang hanya sekadar ingin tahu dapat turut menikmati kemewahan tersebut. Sedangkan pengunjung lain, Olga, 22, justru menganggap bahwa dengan menunjungi pameran tersebut, dia dapat bermimpi suatu hari nanti menjadi orang kaya. ”Saya senang melihat kawasan pemukiman mewah, kapal pesiar, kuda dengan harga 220.000 euro.

Saya seperti menjadi bagian dari kemewahan dunia,”paparnya. Namun, tak semua senang dengan pameran miliarder tersebut. Sergei Mironov,ketua majelis atas parlemen Rusia,menganggap bahwa pameran tersebut justru membongkar kesenjangan antara orang berpunya dan tidak berpunya. ”Oligarki seperti Roman Abramovich seharusnya membayar pajak barang mewah ketika mereka membeli kapal pesiar, lukisan mahal, atau pun klub sepak bola,” katanya.

Mironov menganggap, keadilan dapat ditegakkan dengan pembayaran pajak barang mewah.”Pajak barang mewah tidak akan menghentikan niat orang kaya untuk membeli kapal pesiar,”katanya, mengomentari pameran untuk memanjakan sekitar 97.000 jutawan Negeri Beruang Putih itu. Namun,para jutawan Rusia itu juga protes karena pajak yang mereka bayar harus lebih tinggi dibandingkan pajak-pajak lainnya. Padahal, sebagian miliarder Rusia justru tinggal di luar negeri yang jarang membayar pajak barang mewah. Pada pameran miliarder kali ini,Bentley dan Rolls Royce absen.

Namun, perusahaan Italia yang memproduksi helikopter Agusta tampil terdepan.Agusta merupakan helikopter yang menjadi favorit bagi para miliarder Rusia. Dibandingkan dengan tahuntahun sebelumnya, pameran kali ini relatif lebih sepi. ”Secara keseluruhan, penghasilan pameran kali ini turun hingga 40%,” komplain Mark Tuck, kepala Paradise Properties, perusahaan yang menjual vila di Bali.Tuck mengaku, sebagian kliennya adalah warga Rusia.

Hal berbeda diungkapkan salah seorang penjual jam mewah dari Swiss.Perempuan yang tak disebutkan namanya itu mengatakan, tidak ingin berbicara mengenai krisis. ”Saya berpikir positif saja,”paparnya sambil tersenyum. Sementara itu, Oleg Makarevich, distributor kapal pesiar, mengungkapkan bahwa industri barang mewah memang sedang tergoyang krisis. (Daily Mail/AFP/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/280963/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford