Ilmuwan Jenius yang Bangga terhadap Profesi


Teknologi internet tanpa kabel,WiFi,kini digunakan jutaan orang.John O’Sullivan bersama koleganya dari Commonwealth Scientific and Research Organisation (CSIRO) paling berjasa atas penemuan teknologi itu.


BEBERAPA hari lalu, O’Sullivan dianugerahi penghargaan di bidang ilmu pengetahuan oleh Perdana Menteri Australia Kevin Rudd atas penemuan WiFi.Dia pun berhak atas hadiah 300.000 dolar Australia.“ Penemuan tersebut merupakan salah satu pencapaian paling signifikan selama 83 tahun CSIRO,”kata Kevin Rudd.

Saat ini diperkirakan lebih dari 800 juta alat elektronik,mulai dari mobil hingga lampu lalu lintas, telah menggunakan teknologi nirkabel yang dikembangkan O’Sullivan dan tim dari CSIRO pada 1991. “Saya terasa seperti terbang ke bulan setelah diberi tahu mengenai kemenangan tersebut,” katanya kepada Canberra Times. O’Sullivan disebut-sebut sebagai calon penerima Nobel pada tahun-tahun mendatang. Sebagai ilmuwan, O’Sullivan mengembangkan teknologi transformasi yang membantu mengidentifikasi gelombang radio.

Gelombang ini mampu menciptakan jaringan nirkabel berkecepatan tinggi. Temuan O’Sullivan kemudian diterapkan dalam standar industri, terutama di dunia komputer. Teknologi WiFi telah dikembangkan sejak dua dekade silam,tetapi baru mendapatkan apresiasi saat ini.Sebelumnya,masalah legalitas membelit O’Sullivan. “Ketika memulai, kita baru mengawali penggunaan komputer dengan kabel. Saat itu pula kita berpikir untuk menghilangkan jaringan kabel. Kita berpikir bahwa komputer dan semua peralatan teknologi dapat dikomunikasikan tanpa kabel,”paparnya.

“Teknologi WiFi mampu menyatu dengan komputer jinjing,telepon seluler, dan perlengkapan permainan.Teknologi tersebut dapat diterapkan di mana saja tanpa perlu adanya tabrakan,”tuturnya. Ide awal penciptaan teknologi nirkabel muncul ketika O’Sullivan ingin benar-benar memotong kabel. Dia berkeyakinan,dengan memotong kabel, teknologi akan berkembang lebih cepat.“Saya berpikir bahwa itu memiliki potensi yang luar biasa. Kini, berapa banyak aplikasi yang menggunakan teknologi nirkabel,”katanya.

O’Sullivan memang sangat bangga dengan profesinya sebagai ilmuwan. Baginya, menciptakan sesuatu yang besar dan diakui publik merupakan hal membanggakan. Apalagi jika jutaan orang menggunakan hasil penemuan itu. “Saya telah merasakan kebanggaan tersebut bersamaan dengan saya menjawab sebuah permasalahan yang sulit,”imbuhnya. O’Sullivan merupakan lulusan Universitas Sydney. Dia meraih gelar doktor dalam bidang radio astronomi. O’Sullivan mulai memimpin tim ahli di divisi fisika-radio CSIRO pada 1990.

Di bawah kepemimpinannya, CSIRO mulai mengomersialkan berbagai penemuan dalam bidang fisika-radio. “Kita merealisasi kemampuan dengan antena, proses sinyal, dan desain radio yang memungkinkan kita menggantikan kabel jaringan yang biasa digunakan,”ungkap O’Sullivan. Selain mengembangkan teknologi nirkabel,O’Sullivan juga mendesain teleskop Australia. Inovasi dan pengembangan kamera radio untuk teleskop radio the Australian SKA Pathfinder (ASKAP) mendapatkan pujian publik. Selain itu, O’Sullivan juga ikut mengembangkan teleskop square kilometre array (SKA)generasi baru.

“Saya memiliki keinginan untuk mengetahui apa yang terjadi di bumi pada 13 miliar tahun silam dengan teleskop tersebut,”katanya. Para koleganya menyebut O’Sullivan sebagai ilmuwan jenius.“ John (O’Sullivan) bukanlah orang biasa yang suka bekerja semata. Dia mampu menciptakan suatu benda yang memang benarbenar bekerja,” ujar Ron Ekers, peneliti CSIRO. Sebelumnya, O’Sullivan pernah bekerja pada perusahaan yang mengembangkan teleskop radio The Westerbork di Belanda.

Dalam kurun waktu sembilan tahun, dia ditunjuk sebagai orang yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem penerimaan The Westerbork hingga akhirnya dia memilih kembali ke Australia bergabung dengan CSIRO. (andika hendra m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/281121/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford