Dunia Tunggu Aksi Karzai

KABUL(SI) – Hari ini,Hamid Karzai akan dilantik sebagai presiden Afghanistan untuk lima tahun mendatang dan ditunggu pengentasan 1001 permasalahan yang melanda negaranya.


Tantangan paling nyata adalah pemberantasan korupsi, pengentasan kemiskinan,selain problematika utama kekerasan yang tiada henti. Pelantikan ”mewah” yang berlangsung di istana kepresidenan itu, Karzai menyampaikan pidato pelantikan dengan fokus utama menenangkan para sekutu Afghanistan untuk menjanjikan perubahan. Skeptisme mengenai keinginannya untuk mendapatkan dukungan Barat seperti sulit dihalau. Apalagi, rakyatnya sendiri masih ragu mengenai masa depan Afghan ditangan Karzai.

”Dia (Karzai) akan memberikan sebuah aksi semu karena dia tidak memiliki dukungan politik. Dia juga harus mengungkapkan politik uang yang telah dilakukannya,” kata diplomat negara Barat yang tak disebutkan nama. Pendapat lain dari seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS), menyatakan bahwa Karzai ”telah mencapai kesuksesan dan apapun yang dia ajukan, kita akan mendukung.” ”Janji Karzai bagi rakyat Afghan adalah pemberantasan korupsi, membuka lapangan pekerjaan, keamanan, pemerintahan yang lebih baik,”kata pejabat yang tidak sebutkan nama itu.

Tenggat waktu atas apa yang dijanjikan Karza adalah pada pertengahan 2010. Sebenarnya pelantikan Karzai sungguh kontroversial karena pemilu 20 Agustus silam terjadi penggelembungan suara. Kemudian, pada pemilu putaran kedua, penantang utamanya, Abdullah Abdullah mengundurkan diri karena ketidakpercayaan terhadap komisi pemilu.Pejabat pemilu menyatakan sekitar satu juta dari 1,3 juta suara palsu ditemukan ditemukan dari jumlah keseluruhan mencapai 6 juta suara yang memilih Karzai.

Bagi kebanyakan rakyat Afghan, kepemimpinan Karzai tidak memiliki legitimasi penuh. Apalagi, pemerintahannya sangat bobrok dan rakyat menilai kredibilitas kepemimpinan sangat rendah. ”Saya percaya jika dia melanjutkan pemerintahan, maka tidak ada perubahan yang dibuatnya. Situasi tidak akan berubah,” papar mantan menteri kabinet Mohammad Amin Farhang. Farhang menegaskan, sejujurnya pemerintahan Karzai merupakan kepemimpinan korup. ”Mereka seharusnya diganti oleh orang yang berpikir untuk masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi mereka,”kata Farhang.

Bagi 40 negara yang mendukung perang melawan Taliban, semakin korupnya pejabat Afghan, menjadikan mereka siapsiap menarik dukungan terhadap perang melawan teror. Namun, pemantau korupsi, Internasional Transparansi pada Selasa menurunkan peringkat Afghanistan menjadi peringkat kedua dari peringkat kelima negara paling korup di dunia.Peringkat itu juga menjadi pertimbangan bagi Presiden Barak Obama untuk menambah 40.000 pasukan ke Afghanistan.

Sementara itu, sebuah jajak pendapat yang dilakukan lembaga donasi Inggris Oxfam menyatakan penyebab peperangan terjadi di Afghan adalah kemiskinan, bukan Taliban. Selama empat dekade perang, Afghanistan masih menjadi salah satu negara termiskin di dunia. Sekitar 40% penduduknya berstatus pengangguran. Laporan itu menyebutkan 70% responden menyatakan penyebab negaranya terjebak dalam konflik adalah kemiskinan dan pengangguran.

Kemudian, separuh dari respon menyatakan bahwa korupsi dan pemerintahan yang tidak efektif menjadi penyebab keberlanjutan konflik berdarah. ”Rakyat Afghanistan telah menderita selama 30 tahun,” kata Grace Ommer, Direktur Oxfam untuk Afghanistan.”Memperbaiki kerusakan tersebut tidak bisa dilakukan selama semalam. Itu memerlukan waktu panjang,” imbuhnya. (AFP/Rtr/andika hm)

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/285100/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford