TKI Tewas Disiksa Majikan

KUALA LUMPUR (SI) – Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Jombang,Jawa Timur,meninggal dunia kemarin di rumah sakit di Selangor,Malaysia,akibat disiksa majikannya.

TKI bernama Munti binti Bani, 36, itu meninggal dunia setelah dirawat di Rumah Sakit (RS) Tengku Ampuan Rahimah di Klang, Selangor, Malaysia, sejak Selasa (20/10). Proses pemulangan jenazah Munti saat ini masih diurus Kedutaan Besar RI (KBRI) di Kuala Lumpur.

Duta Besar RI untuk Malaysia Da’i Bachtiar mengatakan,jenazah Munti akan dikirim secepatnya ke kampung halamannya di Desa Pondok Jeruk Barat, Kecamatan Ringin Agung, Jombang, setelah selesai menjalani autopsi di RS dan urusan keimigrasian rampung. Da’i memperkirakan, Rabu (28/10) besok jenazah Munti sudah bisa diserahkan ke keluarganya di Jombang.“KBRI juga akan mengurus semua dana santunan yang berhak dia terima, termasuk asuransi,” kata Da’i di Kuala Lumpur,Malaysia, kemarin.

Da’i berharap, kepolisian dan aparat penegak hukum Malaysia dapat menegakkan aturan dan rasa keadilan bagi korban serta memberikan hukuman setimpal terhadap majikan Munti. “Ketika menjenguk korban, saya bertemu dengan Kepala Polisi Klang,Selangor.Dia menceritakan bahwa kedua majikan Munti yakni Vanitha dan Murugan sudah ditahan dan kini dalam tahap interogasi,”ungkapnya.

Da’i juga mengungkapkan, keterangan dari tiga dokter yang merawat Munti menyebutkan,korban mengalami patah tulang di pergelangan tangan, rusuk, dan punggung akibat benturan benda keras. “Selain itu, ada luka yang terlalu lama di kaki yang mengakibatkan infeksi dan kondisi fisiknya merosot.Akibat kondisi fisik yang sangat lemah, tim dokter tidak berani melakukan operasi patah tulangnya,”ujar Da’i.

MantanKapolriinimenuturkan, menurut informasi yang dia terima, Munti meninggalkan suami bernama Suparno dan tiga orang anak yang semuanya tinggal di Jombang. “Suaminya sudah dihubungi dan sudah siap menerima jenazah korban di Jawa Timur,”katanya. Dari pemberitaan di media massa Malaysia disebutkan,Munti yang menjadi TKI sejak 2004 itu mengalami penyiksaan hebat oleh majikannya selama dua bulan terakhir.

Kepalanya sempat dibotaki, dipukuli dengan besi, dan disuruh tidur di WC. Dia akhirnya diselamatkan setelah polisi setempat melakukan penyergapan sebuah rumah di kawasan Taman Sentosa, Klang, Selangor, Malaysia, pada Selasa (20/10). Ketika diselamatkan, Munti ditemukan dalam keadaan tangan dan kakinya terikat dan tidak sadarkan diri dengan lukaluka parah di bagian badan.

Kepala Distrik Polisi setempat Mohamad Mat Yusop mengatakan, pihaknya sedang menunggu laporan kesehatan atas penyebab kematian, sebelum memutuskan langkah hukum selanjutnya terhadap majikan Munti.“Mereka (majikan Munti) masih ditahan,” ujarnya kemarin. Mat Yusop mengatakan, kasus tersebut dikategorikan pada Pasal 302 mengenai pembunuhan.

“Kita mencari sedikitnya tiga orang yang akan membantu penyidikan untuk dijadikan saksi,” paparnya. Tiga orang itu adalah ibu si majikan yang tinggal di rumah yang sama, informan yang menemukan Munti, dan mantan majikan Munti. Menurut Direktur RS Tengku Ampuan Rahimah, Ghazali Hasni Md Hassan, Munti menderita luka serius sehingga dirawat di ICU.

“Dia tidak sadarkan diri dan meninggal tanpa kembali sadar sedikit pun,” katanya kepada The Star. Munti sempat dirawat dokter spesialis bedah tulang, anestesi (spesialis obat bius), serta tim dokter bedah. Juru Bicara Departemen Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, Pemerintah Indonesia akan meminta Malaysia untuk segera mengambil tindakan.

“Munti meninggal tadi pagi (kemarin) dan kami meminta kepada Malaysia untuk segera mengungkap kasus ini,”papar Faizasyah saat dikonfirmasi kemarin. Sementara itu, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar menegaskan akan mengejar hak-hak Munti selama menjadi TKI.

Bahkan, dia mengaku akan melakukan langkah hukum kepada majikan yang mempekerjakan Munti. “Depnakertrans bekerja sama dengan KBRI akan terus mengejar hak-hak Munti dari majikannya. Kita menuntut agar dia mendapatkan seluruh hak-haknya selama jadi TKI di sana,”kata Muhaimin di Jakarta kemarin. Pemerintah secepatnya akan berusaha membantu pemulangan jenazah Munti ke Indonesia.

Muhaimin berjanji, Depnakertrans akan memberikan santunan dan segala kemudahan bagi anggota keluarga Munti yang telah ditinggalkan. Namun, dia tidak merinci berapa besar santunan yang akan didapatkan keluarga Munti. (rendra hanggara/ andika hm/ant/AFP/The Star)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/279792/

Komentar

Pasang Iklan mengatakan…
Subhanallah....
sampai kapan para pekerja kita selalu mendapatkan perlakuan seperti ini...
apakah ini sebanding dengan hasil yang mereka terima?
apakah pantas mereka menerima perlakuan seperti ini?

sungguh sangat disayangkan...
mereka yang bermimpi bekerja diluar sana dan memperoleh hasil yang mereka impikan,
tapi justru mereka mendapatkan kenyataan yang sangat pahit...

apakah pemerintah kita masih belum bisa memberikan layanan yang istimewa bagi pemberi devisa negara?
apakah pemerintah masih saja enggan membantu serta menjaga hak dan kewajiban para TKI negeri ini?

semoga saja dengan pembentukan kabinet terbaru ini, segala masalah yang dialami oleh para pemasok devisa ini bisa segera mendapat perlakuan serta layanan yang pantas.
semoga saja hal2 seperti ini bisa dikurangi, bahkan kita sangat mengharapkan hal seperti ini segera dapat teratasi...
Iklan

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford