Oposisi Kehilangan Dukungan
KUALA LUMPUR (SI) – Anggota parlemen Malaysia kemarin memperingatkan bahwa koalisi oposisi telah kehilangan “kepercayaan publik”setelah mereka menikmati kemenangan pada pemilu nasional tahun lalu.
Padahal, aliansi oposisi Pakatan Rakyat telah menguasai lebih dari satu pertiga kursi parlemen pada Pemilu 2008, menggeser dominasi koalisi berkuasa Barisan Nasional (BN). Sayangnya, dalam beberapa kali pemilu sela bulan ini oposisi mengalami kekalahan.
Koalisi Pakatan Rakyat terdiri atas partai Islam konservatif PAS, partai berhaluan liberal Partai Aksi Demokratik (DAP),dan partai multiras Keadilan yang dihantam konflik internal. Lim Kit Siang, anggota parlemen dari DAP,menyarankan agar koalisi oposisi untuk “menerapkan disiplin bagi para pemimpin partai” demi menjaga citra Pakatan Rakyat.Hal itu,kata dia,harus dilakukan menyusul kekalahan pada pemilu sela awal bulan ini.
“Pakatan Rakyat telah mengalami penderitaan yang tak hentihenti dan berkepanjangan atas kepercayaan publik untuk meraih simpati rakyat Malaysia.Itu semua berkaitan dengan kredibilitas, keterpaduan, integritas, dan perasaan yang sama dalam mencapai tujuan,” ujar Lim. Pernyataan Lim itu mengacu pada pemilu sela parlemen di Negara Bagian Negeri Sembilan dua pekan lalu.
Dia mengungkapkan, oposisi “tidak mampu mengambil alih dengan cepat dan harus ditolak karena kelemahan dan kesalahan.” BN telah kehilangan tujuh dari delapan pemilu sela sejak Pemilu 2008. Namun, BN mampu memenangkan pemilu sela terakhir meskipun kandidat mereka dituding menggunakan politik kotor.
Partai Keadilan mengalami perpecahan setelah Zaid Ibrahim, mantan menteri kabinet yang mengundurkan diri September lalu, kembali lagi bergabung dengan partai tersebut.Baru-baru ini, Zaid mengumumkan rencananya untuk pergi meninggalkan partai selama enam bulan.
Zaid dilaporkan tidak ingin diganggu dengan masalah internal partai politik,menyusul spekulasi yang beredar bahwa adanya perselisihan di kubu Keadilan yang dipimpin mantan Wakil Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim. Hal sama juga dialami Partai Islam se-Malaysia,PAS,yang mengalami konflik internal setelah pemimpin spiritual.
Nik Abdul Aziz Nik Mat menyebut pemilihan partai khusus untuk mengganti beberapa pemimpin partai yang dianggap bermasalah. Nik Abdul Aziz, figur yang paling dihargai di PAS, membuat proposal atas ketidaksenangannya terhadap beberapa pemimpin partai yang ingin menjalin hubungan dengan partai berkuasa Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO).
Sementara itu, pemimpin UMNO yang juga PM Malaysia Najib Razak kemarin mengungkapkan bahwa partainya tidak akan memasuki diskusi formal dengan PAS hingga partai tersebut bersatu sikap tentang negosiasi dengan partai berkuasa itu.
“Mereka ingin bekerja sama dengan UMNO. Dalam bentuk apa pun, kita tidak mengetahui bahwa mereka tidak ingin konflik dan perpecahan terus berlanjut.Namun, ada kelompok lain yang tidak ingin bekerja sama dengan kita,”ujar Najib. (AFP/NST/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/279652/
Padahal, aliansi oposisi Pakatan Rakyat telah menguasai lebih dari satu pertiga kursi parlemen pada Pemilu 2008, menggeser dominasi koalisi berkuasa Barisan Nasional (BN). Sayangnya, dalam beberapa kali pemilu sela bulan ini oposisi mengalami kekalahan.
Koalisi Pakatan Rakyat terdiri atas partai Islam konservatif PAS, partai berhaluan liberal Partai Aksi Demokratik (DAP),dan partai multiras Keadilan yang dihantam konflik internal. Lim Kit Siang, anggota parlemen dari DAP,menyarankan agar koalisi oposisi untuk “menerapkan disiplin bagi para pemimpin partai” demi menjaga citra Pakatan Rakyat.Hal itu,kata dia,harus dilakukan menyusul kekalahan pada pemilu sela awal bulan ini.
“Pakatan Rakyat telah mengalami penderitaan yang tak hentihenti dan berkepanjangan atas kepercayaan publik untuk meraih simpati rakyat Malaysia.Itu semua berkaitan dengan kredibilitas, keterpaduan, integritas, dan perasaan yang sama dalam mencapai tujuan,” ujar Lim. Pernyataan Lim itu mengacu pada pemilu sela parlemen di Negara Bagian Negeri Sembilan dua pekan lalu.
Dia mengungkapkan, oposisi “tidak mampu mengambil alih dengan cepat dan harus ditolak karena kelemahan dan kesalahan.” BN telah kehilangan tujuh dari delapan pemilu sela sejak Pemilu 2008. Namun, BN mampu memenangkan pemilu sela terakhir meskipun kandidat mereka dituding menggunakan politik kotor.
Partai Keadilan mengalami perpecahan setelah Zaid Ibrahim, mantan menteri kabinet yang mengundurkan diri September lalu, kembali lagi bergabung dengan partai tersebut.Baru-baru ini, Zaid mengumumkan rencananya untuk pergi meninggalkan partai selama enam bulan.
Zaid dilaporkan tidak ingin diganggu dengan masalah internal partai politik,menyusul spekulasi yang beredar bahwa adanya perselisihan di kubu Keadilan yang dipimpin mantan Wakil Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim. Hal sama juga dialami Partai Islam se-Malaysia,PAS,yang mengalami konflik internal setelah pemimpin spiritual.
Nik Abdul Aziz Nik Mat menyebut pemilihan partai khusus untuk mengganti beberapa pemimpin partai yang dianggap bermasalah. Nik Abdul Aziz, figur yang paling dihargai di PAS, membuat proposal atas ketidaksenangannya terhadap beberapa pemimpin partai yang ingin menjalin hubungan dengan partai berkuasa Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO).
Sementara itu, pemimpin UMNO yang juga PM Malaysia Najib Razak kemarin mengungkapkan bahwa partainya tidak akan memasuki diskusi formal dengan PAS hingga partai tersebut bersatu sikap tentang negosiasi dengan partai berkuasa itu.
“Mereka ingin bekerja sama dengan UMNO. Dalam bentuk apa pun, kita tidak mengetahui bahwa mereka tidak ingin konflik dan perpecahan terus berlanjut.Namun, ada kelompok lain yang tidak ingin bekerja sama dengan kita,”ujar Najib. (AFP/NST/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/279652/
Komentar