Hillary Berkunjung,Bom Guncang Pakistan

PESHAWAR (SI) – Lebih dari 90 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka kemarin akibat sebuah bom bunuh diri yang menghantam sebuah pasar di Peshawar,Pakistan.

Ledakan ini terjadi saat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton memulai kunjungan ke Ibu Kota Pakistan,Islamabad. Pasar ini kebanyakan menjual beragam produk untuk wanita,dan kebanyakan korban tewas adalah wanita. Hamid Afridi, Kepala Rumah Sakit Ladi Reading di Peshawar mengatakan, lebih dari 80 orang mengalami luka-luka.

“Kami menyatakan status darurat di rumah sakit,”katanya. Pejabat kepolisian Anwar Shah mengatakan kalau ledakan itu bersumber dari sebuah bom mobil. “Itu sebuah bom yang besar, bahkan bisa didengar di seluruh penjuru kota,”katanya. Seorang saksi mata mengatakan kepada TV lokal kalau rumahnya bergetar saat ledakan terjadi.“Saya melihat banyak orang membawa jenazah dengan motor,” kata pria yang tidak menyebutka identitasnya.

Saksi lain mengungkapkan banyak jenazah yang bergelimpangan di antara reruntuhan bangunan.Sejumlahbangunandansebuahmasjid mengalami rusak parah sementara api membakar pasar tersebut. Bom ini merupakan ledakan bom kedua di Peshawar dalam bulan ini. sebelumnya, insiden ledakan bom mobil di Khiber Bazaar, sebuah kawasan komersial di Peshawar, pada 9 Oktober yang menewaskan 49 orang dan melukai sekitar 135 yang lain.Peshawar merupakan Ibu Kota Provinsi Frontier Barat Laut.

Tempat tentara Pakistan meningkatkan jumlah pasukannya untuk melawan gerilyawan. Saat lebih dari 80 orang tewas dalam sebuah ledakan di pasar bersejarah kota itu, Menlu AS Hillary Clinton sedang berada tiga jam perjalanan atau 167 km dari kota Islamabad. Sementara itu, dalam kunjungan pertama ke Pakistan sejak menjabat sebagai Menlu,

Hillary kemarin bertemu dengan sejumlah pejabat Pemerintahan Pakistan. Dia didampingi Richard Holbrooke, utusan khusus AS untuk Afghanistan dan Pakistan Kunjungan tiga hari Hillary mendiskusikan kepedulian AS atas peningkatan serangan militan dan keamanan senjata nuklir negara itu. Dia telah menjanjikan dukungan ekstra AS dalam perjuangan Afghanistan melawan pemberontakan gerilyawan.

Isu lainnya adalah serangan AS di teritori Pakistan dan paket bantuan senilai USD7,5 miliar dari AS yang akan diberikan tiap tahun. Hillary mengungkapkan, AS ingin “membalik halaman” tentang apa yang telah terjadi dalam beberapa tahun silam, khususnya mengenai agenda anti-terorisme.

“Kita tetap berpegang teguh bahwa terorisme merupakan hal yang paling penting,” katanya. Dia mengungkapkan, ada banyak konsepsi yang tidak tepat mengenai keinginan Amerika. “Kita ingin hubungan tersebut ditingkatkan,” paparnya.Dia juga memuji operasi militer di Waziristan Selatan. “Kita percaya bahwa apa yang dilakukan Pakistan dalam memerangi ekstremis merupakan kepentingan keamanan nasional kita,”paparnya. (AFP/Rtr/CNN/BBC/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/280149/

Komentar

Anonim mengatakan…
Rumah Sakit Islam Sakinah Mojokerto,telp :(0321)321922,326991,329669.sms:085648280307

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford