Teheran Serahkan Nuklir ke IAEA

TEHERAN (SI) – Iran kemarin akan menyerahkan fasilitas nuklir baru dibawah pengawasan badan pengawas nuklir PBB, sesuai seruan global yang dipimpin Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama.

“Fasilitas nuklir itu akan dibawah pengawasan Badan Enegeri Atom Internasional (IAEA) dan akan maksimum melakukan pengayaan nuklir sebesar 5%,” ungkap Ali Akbar Salehi, kepala Organisasi Energi Atom Iran kepada televisi pemerintah. Dengan kadar 5%, menurut Salehi,maka uranium tersebut tidak bisa dibuat untuk menjadi sebuah bom. “Kita tidak ingin mengubah penyusunan pengayaan uranium sebesar5% yangakanmenghasilkan sekitar 150-300 kilo dari 20% bahan bakar yang diperkaya,”kata Salehi kepada kantor berita ILNA.

Salehi mengungkapkan Iran membutuhkan 20% bahan bakar untuk penelitian reaktor di Teheran.Dan itu,kata dia,akan dilaporkan kepada negara-negara Barat dalam pertemuan 1 Oktober di Jenewa dan Iran akan meminta mengimpor bahan bakar uranium. Salehi mengungkapkan, pusat pengayaan nuklir tersebut bukan unit dalam skala industri karenanya hanya beroperasi dalam kurun waktu dua tahun. Dia juga mengabaikan tudingan bahwa fasilitas nuklir tersebut memiliki tujuan militer.

Fasilitas nuklir tersebut,menurut Salehi,masih dibangun sebagai langkah-langkah pendahuluan jika ada insiden yang tidak diinginkan terhadpa program nuklir. “Fasilitas nuklir Iran memang menghadapi ancaman setiap hari,” kata Salehi. Dengan demikian, kata dia, Teheran mengambil langkah-langkah untuk menyembunyikan lokasi-lokasi pembangunan fasilitas pengayaan uranium tersebut. Mengenai tekanan Barat untuk menghentikan program nuklir Iran, Salehi mengungkapkan fasilitas nuklir baru itu merupakan “jaminan” bagi Teheran bahwa pengerjaan nuklir akan terus dilanjutkan.

“Mengenai ancaman (terhadap fasilitas nuklir yang ada),organisasi kita memutuskan untuk melakukan langkah untuk melindungi dan melanjutkan aktivitas produksi nuklir,” paparnya. Dengan demikian, kata dia, Iran memutuskan pembangunan instalasi pengayaan nuklir untuk menjami kelanjutan aktivis nuklir. “Kita tidak akan berhenti,”imbuhnya. Sebelumnya,Salehi juga mengungkapkan bahwa Teheran akan mengizinkan inspektor IAEA untuk mengawasai fasilitas nuklir yang terletak sekitar 100 km selatan Teheran tepatnya di kota Qom.

Pada Jumat (25/9), IAEA mengungkapkan Teheran telah menuliskan surat pada 21 September kepada mereka bahwa mengenai pembangunan fasilitas pengayaan uranium. (AFP/Rtr/BBC/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/272430/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford