Tahanan Gitmo Dikirim ke Irlandia
WASHINGTON (SI) – Tiga orang yang selama ini ditahan di penjara militer Amerika Serikat (AS) di Teluk Guantanamo (Gitmo),Kuba, dipindahkan ke Irlandia dan Yaman.
Tahanan asal Yaman,Alla Ali Bin Ali Ahmed,telah dipindahkan ke penjara di negeri asalnya. Sementara dua orang lainnya dipindahkan ke Irlandia. Kedua tahanan yang identitasnya tidak disebutkan itu,dikirim ke negara tersebut atas permintaan pemerintah setempat. Sebelumnya, Irlandia telah menerima dua tahanan asal Uzbekistan. Kedutaan Yaman di Washington menyambut pengiriman tahanan warga Yaman,yang menurutnya telah ditahan selama tujuh tahun sejak ditahan di Pakistan pada Maret 2002.
“Yaman akan terus melakukan dialog diplomatik dengan pemerintah AS untuk memulangkan tahanan warga Yaman lainnya,” demikian keterangan kedutaan dalam pernyataannya. Irlandia sebelumnya mengatakan, masih menunggu pemulangan dua tahanan Uzbekistan itu.Pemerintah Irlandia juga tidak mau menyebutkan kedua identitas tahanan tersebut karena alasan privasi dan keamanan. AS menyatakan khawatir mengenai pengiriman beberapa tahanan kembali ke negara mereka, karena mungkin mereka akan disiksa.
Departemen Kehakiman AS, Sabtu (26/09) menyatakan, pemindahan para tahan paling lambat pada Januari mendatang yaitu saat Presiden AS Barack Obama menutup fasilitas tersebut.Media-media AS memprediksi bahwa pemerintah AS mungkin tak bisa memenuhi batas waktu yang ditetapkan karena masalah hukum, politik dan diplomatik yang melibatkan para tahanan.
Saat ini, di penjara Guantanamo masih terdapat 220 tahanan. Beberapa di antaranya akan dipindah ke luar negeri dan sebagian lainnya masih akan menghadapi pengadilan militer Amerika maupun pengadilan sipil AS. Sejak 2002, lebih dari 550 tahanan telah dipindahkan ke berbagai negara. (AFP/Rtr/CNN/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/272428/
Tahanan asal Yaman,Alla Ali Bin Ali Ahmed,telah dipindahkan ke penjara di negeri asalnya. Sementara dua orang lainnya dipindahkan ke Irlandia. Kedua tahanan yang identitasnya tidak disebutkan itu,dikirim ke negara tersebut atas permintaan pemerintah setempat. Sebelumnya, Irlandia telah menerima dua tahanan asal Uzbekistan. Kedutaan Yaman di Washington menyambut pengiriman tahanan warga Yaman,yang menurutnya telah ditahan selama tujuh tahun sejak ditahan di Pakistan pada Maret 2002.
“Yaman akan terus melakukan dialog diplomatik dengan pemerintah AS untuk memulangkan tahanan warga Yaman lainnya,” demikian keterangan kedutaan dalam pernyataannya. Irlandia sebelumnya mengatakan, masih menunggu pemulangan dua tahanan Uzbekistan itu.Pemerintah Irlandia juga tidak mau menyebutkan kedua identitas tahanan tersebut karena alasan privasi dan keamanan. AS menyatakan khawatir mengenai pengiriman beberapa tahanan kembali ke negara mereka, karena mungkin mereka akan disiksa.
Departemen Kehakiman AS, Sabtu (26/09) menyatakan, pemindahan para tahan paling lambat pada Januari mendatang yaitu saat Presiden AS Barack Obama menutup fasilitas tersebut.Media-media AS memprediksi bahwa pemerintah AS mungkin tak bisa memenuhi batas waktu yang ditetapkan karena masalah hukum, politik dan diplomatik yang melibatkan para tahanan.
Saat ini, di penjara Guantanamo masih terdapat 220 tahanan. Beberapa di antaranya akan dipindah ke luar negeri dan sebagian lainnya masih akan menghadapi pengadilan militer Amerika maupun pengadilan sipil AS. Sejak 2002, lebih dari 550 tahanan telah dipindahkan ke berbagai negara. (AFP/Rtr/CNN/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/272428/
Komentar