Palin Kritik Obama di Hong Kong
HONG KONG (SI) – Mantan kandidat wakil presiden Amerika Serikat (AS) Sarah Palin kemarin mengkritik kebijakan Pemerintah AS yang dia nilai justru menambah angka kemiskinan di negara itu.
Mantan gubernur Alaska itu mengungkapkan pernyataan tersebut di hadapan ratusan peserta Forum Investor CLSA di Hong Kong. Selain melontarkan kritik terhadap Pemerintah AS, Palin juga membicarakan Alaska, terorisme internasional, kebijakan ekonomi AS, dan perdagangan dengan China.
Penampilannya, yang tertutup bagi media itu,menimbulkan opini yang berbeda bagi peserta.Mereka yang menghadiri pidato Palin memuji pandangannya terhadap intervensi sosial dan ekonomi pemerintah AS.Sementara beberapa peserta memilih keluar dari ruangan karena merasa muak. “Dia cerdas,” ujar seorang delegasi dari Eropa yang enggan disebut namanya.
“Menurut dia,Amerika menghamburkan banyak uang dan itu adalah solusi sementara. Orang normal harus membayar lebih dan lebih tapi tak menjamin semuanya jadi lebih baik. Orang kaya meninggalkan negara itu dan orang miskin jadi lebih miskin lagi.” Dua delegasi asal AS memilih keluar ruangan lebih cepat, dan salah satunya mengatakan, ”Jelek, kacau,kami tidak tahan lagi di sana lebih lama.”
Menurut beberapa peserta, Palin mengungkapkan Pemerintahan Presiden AS Barack Obama memperburuk situasi yang sudah sulit setelah memangkas impor ban China.Palin memuji kebijakan ekonomi mantan Presiden AS Ronald Reagan dan mengkritik pemerintahan saat ini yang dia nilai terlalu turut campur dalam krisis finansial.
Meskipun dia menyentuh ancaman terhadap AS dari teroris dan membahas hubungan tradisional sekutu AS di Asia seperti Jepang, Australia, dan Korea Selatan, salah seorang delegasi asal Asia mengeluhkan Palin yang terlalu banyak membahas Alaska, kampung halamannya.
“Nyaris seperti pidato yang mempromosikan investasi di Alaska. Sebagai manajer keuangan, kami ingin dengar tentang AS secara keseluruhan bukan cuma tentang Alaska. Dia memang mengkritik Obama habis-habisan,tapi tidak memberikan solusi,”ujar delegasi itu. (AFP/andika hendra m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/271420/
Mantan gubernur Alaska itu mengungkapkan pernyataan tersebut di hadapan ratusan peserta Forum Investor CLSA di Hong Kong. Selain melontarkan kritik terhadap Pemerintah AS, Palin juga membicarakan Alaska, terorisme internasional, kebijakan ekonomi AS, dan perdagangan dengan China.
Penampilannya, yang tertutup bagi media itu,menimbulkan opini yang berbeda bagi peserta.Mereka yang menghadiri pidato Palin memuji pandangannya terhadap intervensi sosial dan ekonomi pemerintah AS.Sementara beberapa peserta memilih keluar dari ruangan karena merasa muak. “Dia cerdas,” ujar seorang delegasi dari Eropa yang enggan disebut namanya.
“Menurut dia,Amerika menghamburkan banyak uang dan itu adalah solusi sementara. Orang normal harus membayar lebih dan lebih tapi tak menjamin semuanya jadi lebih baik. Orang kaya meninggalkan negara itu dan orang miskin jadi lebih miskin lagi.” Dua delegasi asal AS memilih keluar ruangan lebih cepat, dan salah satunya mengatakan, ”Jelek, kacau,kami tidak tahan lagi di sana lebih lama.”
Menurut beberapa peserta, Palin mengungkapkan Pemerintahan Presiden AS Barack Obama memperburuk situasi yang sudah sulit setelah memangkas impor ban China.Palin memuji kebijakan ekonomi mantan Presiden AS Ronald Reagan dan mengkritik pemerintahan saat ini yang dia nilai terlalu turut campur dalam krisis finansial.
Meskipun dia menyentuh ancaman terhadap AS dari teroris dan membahas hubungan tradisional sekutu AS di Asia seperti Jepang, Australia, dan Korea Selatan, salah seorang delegasi asal Asia mengeluhkan Palin yang terlalu banyak membahas Alaska, kampung halamannya.
“Nyaris seperti pidato yang mempromosikan investasi di Alaska. Sebagai manajer keuangan, kami ingin dengar tentang AS secara keseluruhan bukan cuma tentang Alaska. Dia memang mengkritik Obama habis-habisan,tapi tidak memberikan solusi,”ujar delegasi itu. (AFP/andika hendra m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/271420/
Komentar