KTT G-20 Pittsburg Evaluasi Krisis Ekonomi

PITTSBURGH (SI) – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) para pemimpin negara-negara anggota Group-20 (G-20) di Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS), akan menjadi ajang mengevaluasi penanganan krisis global dan merumuskan paket baru untuk memicu pertumbuhan positif.

Presiden Barack Obama menyebut KTT Pittsburg sebagai kesempatan penting untuk melanjutkan kerja keras menghadapi krisis ekonomi global dan memperbarui kesejahteraan rakyat. ”Bersama, kita akan mengkaji ulang kemajuan yang telah kita buat, merancang apa saja yang akan kita lakukan, dan mendiskusikan apa yang akan kita lakukan bersama sesuai dasar untuk pertumbuhan ekonomi yang seimbang dan berkelanjutan,” kata Obama,pada pernyataan awal KTT G-20 yang akan dimulai Kamis (24/9).

Sebelumnya, pada awal September, menteri keuangan negaranegara G-20 dan gubernur-gubernur bank sentral telah menggelar pertemuan.Mereka sepakat untuk tidak memulai menghentikan langkah-langkah stimulus yang telah dijalankan.Mereka khawatir penghentian akan memicu kembali terjadinya krisis.

Mereka juga merekomendasikan agar negaranegara mulai bekerja dengan strategi untuk keluar dari resesi. Prancis,Jepang,dan Jerman sebelumnya telah berpikir menghentikan stimulus atas krisis ekonomi karena perekonomian mereka mulai pulih.Bahkan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy mengancam melakukan walkout jika usulannya tidak diterima. Sebaliknya,Inggris dan negaranegara lain berharap stimulus dapat mengurangi pengangguran.

Diperkirakan dalam KTT G-20 ini kompromi antara negara-negara tersebut dapat disepakati.Obama banyak diharapkan menjadi penengah, sehingga dicapai titik kompromi di antara perbedaan pendapat tersebut. Adapun negara-negara berkembang seperti Brasil, China, India, Rusia, dan Afrika Selatan menginginkan hak yang voting yang lebih luas di Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia.

Mereka juga menginginkan bantuan miliaran dolar untuk mendukung program pengurangan emisi gas rumah kaca. Perdana Menteri (PM) India Manmohan Singh juga memperingatkan proteksionisme yang dilakukan negara-negara G-20. ”Kami ingin KTT G-20 di Pittsburg dapat melawan proteksionis dalam segala bentuk, dari perdagangan barang, pelayanan, investasi, hingga finansial,”kata Singh.

Presiden Rusia Dmitry Medvedev menginginkan tercapainya kesepakatan reformasi keuangan secepatnya. Hal senada diungkapkan Direktur IMF Dominique Strauss-Kahn. Dia optimistis pada KTT G-20 ini negara-negara peserta akan lebih mudah mencapai konsensus karena pada suasana banyak orang ketakutan.

Menurut Strauss-Kahn, kuncinya adalah dialog harus terus berjalan. ”Kita butuh konsensus untuk bekerja kembali dalam strategi keluar dari krisis, dan bagaimana kita keluar dari hal apa saja yang diciptakan selama krisis,” katanya dalam acara The Clinton Global Initiative. Dia mengungkapkan prediksi IMF bahwa ekonomi akan tumbuh positif pada semester awal 2010.

Menteri Keuangan AS Timothy Geithner menilai perekonomian dunia sedang ”mulai” recovery. Kunci utama pemulihan tersebut menurutnya adalah kemampuan menopang diri sendiri. ”Untuk menjamin bahwa kita telah pulih dari krisis adalah kita telah menabur benih, sehingga lebih seimbang dan pemulihan lebih berkelanjutan. Itulah agendanya,” papar Geithner.

Sebaliknya, Menteri Perekonomian Prancis Christine Lagarde mengaku khawatir dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik justru akan melemahkan komitmen untuk bekerja sama dan menyusun kembali regulasi keuangan dunia.”Sejumlah pemain berkata, ayo tinggalkan kebiasaan lama kita dan tetap menjalankan bisnis kita yang telah kita lakukan di masa lalu,”katanya.

Keamanan Diperketat

Pittsburg yang dikenal sebagai ”kota baja” di Pennsylvania bakal menjadi sorotan dunia karena menjadi tempat penyelenggaraan KTT G-20. Sebelumnya kota ini dikenal sebagai kota yang terimbas krisis keuangan global karena ribuan penduduknya kehilangan pekerjaan.Kini kota tersebut telah kembali pulih dan menjadi contoh keberhasilan AS menangani krisis.

”Pittsburg merupakan kota yang menjadi contoh bagaimana kita menciptakan pekerjaan dan industri ketika transisi ekonomi menuju abad 21,”kata Obama pada awal September silam. Keamanan akan menjadi prioritas utama dalam KTT G-20 kali ini. Kepolisian Pittsburg mengungkapkan sekitar 65 badan keamanan AS ikut ambil bagian dalam pengamanan KTT kali ini.

Walau begitu mereka menolak untuk menyebutkan berapa banyak jumlah petugas yang diterjunkan ke lapangan.Semua titik masuk kota tersebut dijaga ketat.Pengamanan pun bukan hanya di darat, tetapi juga laut dan udara.

Juru bicara satuan pengamanan rahasia, Secret Service, Darrin Blackford, mengatakan bahwa agen Secret Service (SS) dan semua mitranya sedang menyiapkan segala kemungkinan. Lalu Kepala Agen di Pittsburgh berpendapat pusat perhatian sebaiknya diberikan ke pertemuan G-20 itu sendiri, bukan persiapan pengamanannya.

SBY Pidato Perubahan Iklim

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pagi kemarin bertolak ke Pittshburgh untuk menghadiri KTT G-20. Dalam kunjungannya selama tujuh hari ke AS, Presiden SBY juga mengagendakan kunjungan ke Boston, untuk melakukan serangkaian kegiatan dan pertemuan dengan kalangan pengusaha.

Dalam kunjungan selama tujuh hari ini Presiden SBY didampingi Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, serta Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng dan Dino Patti Djalal.

Turut pula dalam rombongan Presiden ke AS kali ini Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama Prof Dr Nasaruddin Umar, Ketua Badan Pertanahan Nasional Joyo Winoto, pengusaha media Anindya Bakrie, dan ekonom Christianto Wibisono. KTT G-20 merupakan KTT yang ketiga kalinya dan dihadiri Presiden SBY.

Juru Bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal mengatakan, tujuan dilakukan KTT ini untuk melakukan reviu implementasi hasil-hasil KTT G-20 di Washington dan London sebelumnya. Dengan berlangsungnya KTT ini, diharapkan pertumbuhan ekonomi dunia ke depan akan berkembang mencapai 2,4%.

Hal ini membuktikan bahwa tanda-tanda kinerja G-20 membuahkan hasil dan mengembalikan kepercayaan dan pertumbuhan ekonomi dunia secara menyeluruh. Dino juga mengungkapkan, dalam KTT G-20 Presiden SBY akan menjadi lead speaker dalam salah satu sesi.

Pidato yang akan disampaikan Presiden SBY mengenai perubahan iklim. Isu penting lain yang menjadi harapan Indonesia adalah harapan agar G-20 dapat melembaga. Dengan demikian,walaupun krisis sudah berlalu, forum ini tidak menghilang. (rarasati syarief/andika hm/AFP/Rtr/CNN)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/271613/38/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford