Kedubes AS di Afrika Selatan Ditutup
JOHANNESBURG (SI) – Fasilitas diplomatik pemerintah Amerika Serikat (AS) di Afrika Selatan kemarin masih ditutup untuk hari kedua.Pasalnya,Departemen Luar Negeri AS menyatakan telah menerima ancaman “kredibel” terhadap kedutaan mereka.
Kedutaan Besar AS di Pretoria, kantor konsulat di Johannesburg, Cape Town, dan Durban telah ditutup sejak Selasa (22/9).Fasilitas diplomatik dan konsuler tersebut ditutup sampai besok karena hari ini merupakan hari libur di Afrika Selatan. Dari Washington, Juru Bicara Departemen Luar Negeri Ian Kelly mengungkapkan bahwa penutupan tersebut merupakan bentuk pencegahan.
“ Kedutaanmenerimainformasi mengenai kemungkinan ancaman terhadap kedutaan, sehingga sebagai langkah pencegahan departemen luar negeri memutuskan untuk memutus fasilitas Pemerintah ASdi AfrikaSelatan,”katanya. Kelly juga mengingatkan komunitas warga AS di Afrika Selatan agar tetap waspada jika mereka berada di sekitar fasilitas pemerintah AS.
“Kedutaan akan segera dibuka sesegera mungkin setelah menyelesaikan penanganan pemetaan keamanan,”paparnya. Sayang,Kelly tidak menggambarkan mengenai ancaman dengan spesifik.Namun,dia mengungkapkan para pejabat AS telah melakukan kontak dengan Pemerintah Afrika Selatan mengenai masalah tersebut.
Kelly pun mengatakan, Komite Aksi Darurat Kedutaan telah merumuskan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam pengamanan. Dalam pesan yang ditulis di situs Kedutaan AS di Afrika Selatan, penutupan sementara itu dilakukan setelah adanya informasi yang diterima dari pejabat keamanan regional.
Penutupan Kedubes AS itu menjadi sorotan penting mengenai keamanan Afrika Selatan karena negara tersebut akan menjadi tempat penyelenggara Piala Dunia 2010 sekitar sembilan bulan ke depan.Pemerintah Afrika Selatan pun berusaha keras untuk mencegah serangan tersebut dengan penguatan intelijen.Mereka tidak ingin kecolongan dengan adanya serangan karena akan mengancam pelaksanaan Piala Dunia.
Sementara Kepala Polisi Nasional Afrika Selatan pada Selasa (22/9) mengungkapkan bahwa situasi “telah di bawah kendali”. Ada kesan bahwa Pemerintah Afrika Selatan memang menutupi ancaman serangan dengan menyatakan bahwa kondisi aman dan terkendali.
Sekadar mengingatkan, pada 7 Agustus 1998, bom bunuh diri menyerang Kedutaan Besar AS di Kenya dan Tanzania, dan itu merupakan serangan cukup besar yang dilakukan Al Qaeda.213 orang menjadi korban termasuk 12 warga AS dan 34 staf lokal yang tewas di pengeboman Nairobi, Sedangkan 11 orang tewas pada serangan di Tanzania. Serangan bom tersebut membuat AS memperkuat keamanan di sekitar kedutaan di seluruh dunia termasuk di seluruh penjuru Afrika. (AFP/CNN/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/271415/
Kedutaan Besar AS di Pretoria, kantor konsulat di Johannesburg, Cape Town, dan Durban telah ditutup sejak Selasa (22/9).Fasilitas diplomatik dan konsuler tersebut ditutup sampai besok karena hari ini merupakan hari libur di Afrika Selatan. Dari Washington, Juru Bicara Departemen Luar Negeri Ian Kelly mengungkapkan bahwa penutupan tersebut merupakan bentuk pencegahan.
“ Kedutaanmenerimainformasi mengenai kemungkinan ancaman terhadap kedutaan, sehingga sebagai langkah pencegahan departemen luar negeri memutuskan untuk memutus fasilitas Pemerintah ASdi AfrikaSelatan,”katanya. Kelly juga mengingatkan komunitas warga AS di Afrika Selatan agar tetap waspada jika mereka berada di sekitar fasilitas pemerintah AS.
“Kedutaan akan segera dibuka sesegera mungkin setelah menyelesaikan penanganan pemetaan keamanan,”paparnya. Sayang,Kelly tidak menggambarkan mengenai ancaman dengan spesifik.Namun,dia mengungkapkan para pejabat AS telah melakukan kontak dengan Pemerintah Afrika Selatan mengenai masalah tersebut.
Kelly pun mengatakan, Komite Aksi Darurat Kedutaan telah merumuskan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam pengamanan. Dalam pesan yang ditulis di situs Kedutaan AS di Afrika Selatan, penutupan sementara itu dilakukan setelah adanya informasi yang diterima dari pejabat keamanan regional.
Penutupan Kedubes AS itu menjadi sorotan penting mengenai keamanan Afrika Selatan karena negara tersebut akan menjadi tempat penyelenggara Piala Dunia 2010 sekitar sembilan bulan ke depan.Pemerintah Afrika Selatan pun berusaha keras untuk mencegah serangan tersebut dengan penguatan intelijen.Mereka tidak ingin kecolongan dengan adanya serangan karena akan mengancam pelaksanaan Piala Dunia.
Sementara Kepala Polisi Nasional Afrika Selatan pada Selasa (22/9) mengungkapkan bahwa situasi “telah di bawah kendali”. Ada kesan bahwa Pemerintah Afrika Selatan memang menutupi ancaman serangan dengan menyatakan bahwa kondisi aman dan terkendali.
Sekadar mengingatkan, pada 7 Agustus 1998, bom bunuh diri menyerang Kedutaan Besar AS di Kenya dan Tanzania, dan itu merupakan serangan cukup besar yang dilakukan Al Qaeda.213 orang menjadi korban termasuk 12 warga AS dan 34 staf lokal yang tewas di pengeboman Nairobi, Sedangkan 11 orang tewas pada serangan di Tanzania. Serangan bom tersebut membuat AS memperkuat keamanan di sekitar kedutaan di seluruh dunia termasuk di seluruh penjuru Afrika. (AFP/CNN/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/271415/
Komentar