G-20 Fokus Pencegahan Krisis
PITTSBURGH(SI) – Para pemimpin negaranegara kelompok 20 (G- 20) mengusulkan aturanaturan untuk mencegah terjadinya kembali krisis ekonomi global. Pemimpin negara-negara yang merepresentasikan 85% ekonomi dunia itu kemarin mulai berkumpul di Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS) untuk menghadiri KTT G-20,24–25 September.
Mereka berharap mampu menguatkan ekonomi global dan mencegah terjadinya kembali krisis keuangan global yang menghantam negara-negara maju tahun lalu. Memang, AS ingin menunjukkan pada dunia bahwa negaranya telah berhasil sedikit demi sedikit keluar dari krisis dengan menyelenggarakan KTT G-20 di Pittsburgh.
Terlihat jelas, Presiden AS Barack Obama ingin memamerkan bahwa kota inovatif abad 21 tersebut telah pulih total dari keterpurukan ekonomiyangmenghantamindustri baja di kota tersebut. “Pittsburgh telah mentransformasi diri dari kota baja menjadi sebuah pusat inovasi teknologi tinggi, termasuk teknologi ramah lingkungan, pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan,” kata Obama.
Sebagian pemimpin dunia datang dari New York, tempat di mana mereka menghadiri Sidang Umum PBB. KTT G-20 kali ini merupakan pertama kali Obama menggelar KTT berskala besar. “Sebagai pemimpin negara ekonomi besar,kita memiliki tanggung jawab untuk bekerja sama meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Tentunya dengan menetapkan aturan-aturan yang mampu mencegah terjadinya kembali krisis,” papar Obama. Agenda Obama dalam KTT kali ini adalah meyakinkan negara-negara maju dan berkembang menyepakati rencana untuk menghapuskan subsidi bagi industri bahan bakar fosil yang memperparah pemanasan global.
Sebenarnya, KTT ini juga diadakan setelah enam bulan lalu para pemimpin G- 20 bertemu di London, untuk menyatukan tanggapan mereka terhadap krisis global yang terjadi. Berbeda dengan Obama, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy menyerukan negara-negara lain untuk mengenakan berbagai sanksi atas bebas pajak tidak kooperatif hingga tahun depan.
“Salah satu dari isu-isu yang dipertaruhkan di Pittsburgh ini menerapkan sanksi mulai dari kuartal pertama tahun depan di negara-negara yang tidak menghormati peraturan,”katanya. “Bebas pajak,kerahasiaan perbankan, itu semua berakhir,” kata Sarkozy.
Prancis dan Jerman mendesak untuk mengakhiri pemberian bonus para bankir di tengah penolakan Inggris dan Amerika Serikat.Namun,kesepakatan kompromi kemungkinan akan dicapai. Perdana Menteri Inggris Gordon Brown mengungkapkan bahwa para pemimpin dunia akan melembagakan G-20 sebagai dewan yang mengatur ekonomi.
Dia mengatakan bahwa para pemimpin G-20 juga akan bertemu secara reguler, setelah Korea Selatan mengambil alih kepemimpinan tahun depan.“G-20 akan memainkan peranan besar dan kerja sama ekonomi dibandingkan G-8dimasalalu,”kataBrownkepada reporter di Pittsburgh.
Sedangkan Kanselir Jerman Angela Merkel kemarin memperingat kan langkah-langkah yang akan membuat dunia tidak siap menghadapi krisis keuangan. Namun demikian, dia mengatakan bahwa ekonomi negara-negara G- 20 dalam jalur yang tepat. “Kita telah belajar dari pengalaman krisis yang telah terjadi.
Kita sepakat bahwa krisis tersebut tidak akan terulang,”katanya. Sementara itu, pesawat kepresidenan milik Garuda Indonesia berjenis A 330-300 yang membawa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ibu Negara Ani Yudhoyono, dan rombongan dari Jakarta mendarat di Bandara Internasional Pittsburgh Rabu (23/9) sekitar pukul 22.05 waktu setempat atau Kamis (24/9),pukul 09.05 WIB.
Saat tiba di bandara, Presiden dan rombongan–antara lain Plt Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu,dan Ketua Umum Kadin Indonesia MS Hidayat—disambut Duta Besar RI untuk AS Sudjadnan Parnohadiningrat, Konsul Jenderal RI untuk New York Trie Edi Mulyani,serta seorang pejabat protokol pemerintahan AS.
Dari bandara, rombongan langsung menuju ke Hotel Westin,Pittsburgh, tempat Presiden dan sebagian rombongan akan menginap selama berlangsungnya KTT G-20. Seperti yang disampaikan Juru Bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal, Presiden akan memanfaatkan kesempatan berlangsungnya KTT Pittsburgh untuk menyampaikan keinginan Indonesia agar G-20 menjadi lembaga permanen. (AFP/Rtr/CNN/ andika hm/ant)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/271836/38/
Mereka berharap mampu menguatkan ekonomi global dan mencegah terjadinya kembali krisis keuangan global yang menghantam negara-negara maju tahun lalu. Memang, AS ingin menunjukkan pada dunia bahwa negaranya telah berhasil sedikit demi sedikit keluar dari krisis dengan menyelenggarakan KTT G-20 di Pittsburgh.
Terlihat jelas, Presiden AS Barack Obama ingin memamerkan bahwa kota inovatif abad 21 tersebut telah pulih total dari keterpurukan ekonomiyangmenghantamindustri baja di kota tersebut. “Pittsburgh telah mentransformasi diri dari kota baja menjadi sebuah pusat inovasi teknologi tinggi, termasuk teknologi ramah lingkungan, pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan,” kata Obama.
Sebagian pemimpin dunia datang dari New York, tempat di mana mereka menghadiri Sidang Umum PBB. KTT G-20 kali ini merupakan pertama kali Obama menggelar KTT berskala besar. “Sebagai pemimpin negara ekonomi besar,kita memiliki tanggung jawab untuk bekerja sama meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Tentunya dengan menetapkan aturan-aturan yang mampu mencegah terjadinya kembali krisis,” papar Obama. Agenda Obama dalam KTT kali ini adalah meyakinkan negara-negara maju dan berkembang menyepakati rencana untuk menghapuskan subsidi bagi industri bahan bakar fosil yang memperparah pemanasan global.
Sebenarnya, KTT ini juga diadakan setelah enam bulan lalu para pemimpin G- 20 bertemu di London, untuk menyatukan tanggapan mereka terhadap krisis global yang terjadi. Berbeda dengan Obama, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy menyerukan negara-negara lain untuk mengenakan berbagai sanksi atas bebas pajak tidak kooperatif hingga tahun depan.
“Salah satu dari isu-isu yang dipertaruhkan di Pittsburgh ini menerapkan sanksi mulai dari kuartal pertama tahun depan di negara-negara yang tidak menghormati peraturan,”katanya. “Bebas pajak,kerahasiaan perbankan, itu semua berakhir,” kata Sarkozy.
Prancis dan Jerman mendesak untuk mengakhiri pemberian bonus para bankir di tengah penolakan Inggris dan Amerika Serikat.Namun,kesepakatan kompromi kemungkinan akan dicapai. Perdana Menteri Inggris Gordon Brown mengungkapkan bahwa para pemimpin dunia akan melembagakan G-20 sebagai dewan yang mengatur ekonomi.
Dia mengatakan bahwa para pemimpin G-20 juga akan bertemu secara reguler, setelah Korea Selatan mengambil alih kepemimpinan tahun depan.“G-20 akan memainkan peranan besar dan kerja sama ekonomi dibandingkan G-8dimasalalu,”kataBrownkepada reporter di Pittsburgh.
Sedangkan Kanselir Jerman Angela Merkel kemarin memperingat kan langkah-langkah yang akan membuat dunia tidak siap menghadapi krisis keuangan. Namun demikian, dia mengatakan bahwa ekonomi negara-negara G- 20 dalam jalur yang tepat. “Kita telah belajar dari pengalaman krisis yang telah terjadi.
Kita sepakat bahwa krisis tersebut tidak akan terulang,”katanya. Sementara itu, pesawat kepresidenan milik Garuda Indonesia berjenis A 330-300 yang membawa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ibu Negara Ani Yudhoyono, dan rombongan dari Jakarta mendarat di Bandara Internasional Pittsburgh Rabu (23/9) sekitar pukul 22.05 waktu setempat atau Kamis (24/9),pukul 09.05 WIB.
Saat tiba di bandara, Presiden dan rombongan–antara lain Plt Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu,dan Ketua Umum Kadin Indonesia MS Hidayat—disambut Duta Besar RI untuk AS Sudjadnan Parnohadiningrat, Konsul Jenderal RI untuk New York Trie Edi Mulyani,serta seorang pejabat protokol pemerintahan AS.
Dari bandara, rombongan langsung menuju ke Hotel Westin,Pittsburgh, tempat Presiden dan sebagian rombongan akan menginap selama berlangsungnya KTT G-20. Seperti yang disampaikan Juru Bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal, Presiden akan memanfaatkan kesempatan berlangsungnya KTT Pittsburgh untuk menyampaikan keinginan Indonesia agar G-20 menjadi lembaga permanen. (AFP/Rtr/CNN/ andika hm/ant)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/271836/38/
Komentar