Dukung Budaya Bangsa,Mari Berbatik
JAKARTA(SI) – Batik sebagai ciri khas bangsa Indonesia sebentar lagi mendapat pengakuan dunia. Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) segera menetapkan batik sebagai warisan budaya dunia asal Indonesia.
Demi menyambut penetapan itu, seruan untuk menyukseskan gerakan berbatik terus meluas. Sejumlah kepala daerah menginstruksikan pemakaian batik pada 2 Oktober 2009 mendatang. Di DKI Jakarta,Gubernur Fauzi Bowo mengeluarkan Instruksi Gubernur No 136 Tahun 2009 tentang Pemakaian Baju Batik. Instruksi ini berlaku bagi kalangan pegawai negeri sipil (PNS) dan swasta.“Ini (pemakaian batik) sebagai bentuk dukungan moril dari masyarakat agar batik bisa dikukuhkan sebagai warisan budaya,” ujar Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Budaya dan Pariwisata Aurora Tambunan di Balai Kota DKI Jakarta kemarin.
UNESCO segera mengukuhkan batik sebagai satu warisan budaya dunia asal Indonesia pada pertemuan 28 September–2 Oktober mendatang di Abu Dhabi,Uni Emirat Arab. Dengan demikian, batik akan menjadi warisan ketiga Indonesia yang terdaftar dalam Intangible Heritage of Humanity UNESCO setelah wayang (2005) dan keris (2003). Aurora Tambunan menuturkan, dukungan dari masyarakat sangat penting lantaran dari 116 negara yang mengajukan warisan budaya mereka sebagai budaya dunia, batik Indonesia menduduki posisi tertinggi dalam peringkat nominasi.
Menurutnya, UNESCO melihat masyarakat Indonesia masih menggunakan batik sebagai pakaian sehari-hari. “Diharapkan ke depannya masyarakat makin terbiasa memakai batik,”ujarnya. Sebelumnya, pada Sabtu (26/9),Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seluruh rakyat Indonesia berpesta batik pada 2 Oktober 2009. Ajakan itu disampaikan Presiden saat berdialog dengan ratusan mahasiswa dan masyarakat Indonesia di Boston,Amerika Serikat.
Demi mendukung kesuksesan gerakan berbatik pada 2 Oktober mendatang,Pemprov DKI Jakarta menggratiskan atau memberi diskon bagi pemakai batik yang berniat masuk ke tempat-tempat wisata. Menurut Aurora Tambunan,Taman Margasatwa Ragunan (TMR) akan menggratiskan tiket masuk bagi pengunjung yang memakai batik.Adapun tempat wisata di Jakarta Utara, Ancol, akan memberikan diskon 50% untuk masuk gerbang utama. Diskon yang sama juga berlaku untuk masuk ke Wahana Atlantis dan Gelanggang Samudera.
”Sementara untuk Dunia Fantasi (Dufan) diberi potongan harga sebesar 40%,”paparnya. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budhiman menambahkan, ada pula sembilan museum yang digratiskan bagi pengunjung yang mengenakan batik. Museum dimaksud antara lain Museum Tekstil, Museum Sejarah Fatahillah, Museum Wayang, Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum Juang, Museum Bahari dan Museum MH Thamrin. Bagi pengunjung juga akan diberikan pin bergambar corak-corak batik Indonesia sebagai suvenir.
”Ini bukan hanya sebagai promosi,melainkan juga dukungan terhadap pengakuan budaya Indonesia di muka dunia,”katanya. Tidak hanya di Jakarta,seluruh PNS Pemprov Banten juga diwajibkan memakai batik pada tanggal 2 Oktober 2009 mendatang. Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah telah menginstruksikan kepada seluruh PNS di lingkungan Pemprov Banten agar memakai pakaian khas Indonesia itu pada 2 Oktober. “Surat edarannya segera dibuatkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) untuk segera disampaikan kepada seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Provinsi Banten,” ujar Ratu Atut di Serang, Banten,kemarin.
Atut juga mengimbau masyarakat, khususnya di Banten, untuk menyosialisasikan baju batik,terutama corak khas Banten. Langkah itu perlu dilakukan agar batik bisa dikenal luas dan menjadi pilihan. Dia menuturkan, Banten mempunyai baju batik bercorak dan motif tersendiri yang berkaitan dengan sejarah kesultanan. Corak itu tidak kalah bagus dengan produk dari daerah penghasil batik lain di Indonesia. “Sekarang ini memang baju batik dari Banten kurang begitu dikenal masyarakat luas,untuk itu saya berharap masyarakat Banten khususnya terus menyosialisasikan,” katanya.
Di tempat terpisah,Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengatakan,pada pertemuan UNESCO di Abu Dhabi, Indonesia diwakili oleh salah satu direktur jenderal di Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. “Kita berharap bahwa dunia akan mengakui batik sebagai bagian warisan budaya asli Indonesia,” papar Jero Wacik.
Dia berharap masyarakat Indonesia menggunakan batik dalam kesehariannya sebagai bentuk pelestarian pakaian tradisional.“ Rakyat Indonesia seharusnya memiliki perhatian yang tak kunjung padam terhadap produksi batik di negara mereka,”katanya. (neneng zubaidah/ andika hendra/ant)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/272786/38/
Demi menyambut penetapan itu, seruan untuk menyukseskan gerakan berbatik terus meluas. Sejumlah kepala daerah menginstruksikan pemakaian batik pada 2 Oktober 2009 mendatang. Di DKI Jakarta,Gubernur Fauzi Bowo mengeluarkan Instruksi Gubernur No 136 Tahun 2009 tentang Pemakaian Baju Batik. Instruksi ini berlaku bagi kalangan pegawai negeri sipil (PNS) dan swasta.“Ini (pemakaian batik) sebagai bentuk dukungan moril dari masyarakat agar batik bisa dikukuhkan sebagai warisan budaya,” ujar Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Budaya dan Pariwisata Aurora Tambunan di Balai Kota DKI Jakarta kemarin.
UNESCO segera mengukuhkan batik sebagai satu warisan budaya dunia asal Indonesia pada pertemuan 28 September–2 Oktober mendatang di Abu Dhabi,Uni Emirat Arab. Dengan demikian, batik akan menjadi warisan ketiga Indonesia yang terdaftar dalam Intangible Heritage of Humanity UNESCO setelah wayang (2005) dan keris (2003). Aurora Tambunan menuturkan, dukungan dari masyarakat sangat penting lantaran dari 116 negara yang mengajukan warisan budaya mereka sebagai budaya dunia, batik Indonesia menduduki posisi tertinggi dalam peringkat nominasi.
Menurutnya, UNESCO melihat masyarakat Indonesia masih menggunakan batik sebagai pakaian sehari-hari. “Diharapkan ke depannya masyarakat makin terbiasa memakai batik,”ujarnya. Sebelumnya, pada Sabtu (26/9),Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seluruh rakyat Indonesia berpesta batik pada 2 Oktober 2009. Ajakan itu disampaikan Presiden saat berdialog dengan ratusan mahasiswa dan masyarakat Indonesia di Boston,Amerika Serikat.
Demi mendukung kesuksesan gerakan berbatik pada 2 Oktober mendatang,Pemprov DKI Jakarta menggratiskan atau memberi diskon bagi pemakai batik yang berniat masuk ke tempat-tempat wisata. Menurut Aurora Tambunan,Taman Margasatwa Ragunan (TMR) akan menggratiskan tiket masuk bagi pengunjung yang memakai batik.Adapun tempat wisata di Jakarta Utara, Ancol, akan memberikan diskon 50% untuk masuk gerbang utama. Diskon yang sama juga berlaku untuk masuk ke Wahana Atlantis dan Gelanggang Samudera.
”Sementara untuk Dunia Fantasi (Dufan) diberi potongan harga sebesar 40%,”paparnya. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budhiman menambahkan, ada pula sembilan museum yang digratiskan bagi pengunjung yang mengenakan batik. Museum dimaksud antara lain Museum Tekstil, Museum Sejarah Fatahillah, Museum Wayang, Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum Juang, Museum Bahari dan Museum MH Thamrin. Bagi pengunjung juga akan diberikan pin bergambar corak-corak batik Indonesia sebagai suvenir.
”Ini bukan hanya sebagai promosi,melainkan juga dukungan terhadap pengakuan budaya Indonesia di muka dunia,”katanya. Tidak hanya di Jakarta,seluruh PNS Pemprov Banten juga diwajibkan memakai batik pada tanggal 2 Oktober 2009 mendatang. Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah telah menginstruksikan kepada seluruh PNS di lingkungan Pemprov Banten agar memakai pakaian khas Indonesia itu pada 2 Oktober. “Surat edarannya segera dibuatkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) untuk segera disampaikan kepada seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Provinsi Banten,” ujar Ratu Atut di Serang, Banten,kemarin.
Atut juga mengimbau masyarakat, khususnya di Banten, untuk menyosialisasikan baju batik,terutama corak khas Banten. Langkah itu perlu dilakukan agar batik bisa dikenal luas dan menjadi pilihan. Dia menuturkan, Banten mempunyai baju batik bercorak dan motif tersendiri yang berkaitan dengan sejarah kesultanan. Corak itu tidak kalah bagus dengan produk dari daerah penghasil batik lain di Indonesia. “Sekarang ini memang baju batik dari Banten kurang begitu dikenal masyarakat luas,untuk itu saya berharap masyarakat Banten khususnya terus menyosialisasikan,” katanya.
Di tempat terpisah,Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengatakan,pada pertemuan UNESCO di Abu Dhabi, Indonesia diwakili oleh salah satu direktur jenderal di Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. “Kita berharap bahwa dunia akan mengakui batik sebagai bagian warisan budaya asli Indonesia,” papar Jero Wacik.
Dia berharap masyarakat Indonesia menggunakan batik dalam kesehariannya sebagai bentuk pelestarian pakaian tradisional.“ Rakyat Indonesia seharusnya memiliki perhatian yang tak kunjung padam terhadap produksi batik di negara mereka,”katanya. (neneng zubaidah/ andika hendra/ant)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/272786/38/
Komentar