Berusaha Mengubah Citra Islam di Amerika


Hassen Abdellah tampil sebagai pejuang yang berusaha menunjukkan kepada rakyat Amerika Serikat (AS) bahwa umat Islam adalah bagian tak terpisahkan dari negara itu.

DIA memprakarsai salat Jumat di Gedung Kongres, Capitol Hill, Jumat lalu (25/9) yang berlangsung sukses. Pemimpin masjid Darul Islam di Elizabeth,New Jersey,AS,itu mengungkapkan, salat Jumat di Capitol Hill merupakan doa bersama.

“Sebelumnya tidak pernah komunitas Islam berdoa di Capitol Hill untuk jiwa Amerika,” papar Abdellah. “Kami adalah warga Amerika. Kami butuh mengubah wajah Islam sehingga orang-orang tidak berpikir muslim meyakini Amerika sebagai setan besar karena kami mencintai Amerika,”imbuhnya. Kesuksesan salat Jumat tersebut itu juga tak terlepas dari dukungan situs jejaring sosial islamoncapitolhill. com. Dalam situs tersebut tampak logo tangan berwarna merah,putih,dan biru bersalaman dengan tangan cokelat terang.

Logo itu bermakna bahwa umat Islam bisa bergandengan tangan dengan rakyat AS lainnya. Pembukaan Undang-Undang AS dan sebuah halaman bertuliskan teks Arab menjadi latar situs tersebut. Abdellah ingin menghapus kesan bahwa umat Islam di AS adalah teroris.Dia ingin menunjukkan kepada dunia, Islam dapat menjadi bagian yang tak terpisahkan dari rakyat AS.Dia juga membantah dirinya berusaha menjadi figur atau pahlawan bagi umat Islam di AS. Salat berjamaah itu dilakukan di lokasi tempat semua Presiden AS diinaugurasi sejak 1981.

Menurut Abdellah, pidato pelantikan Presiden Barack Obama pada Januari 2009 dan pidato Obama di Mesir, Juni 2009 lalu, telah memberikan mereka gagasan untuk menyelenggarakan salat Jumat di Capitol Hill. Apalagi, Obama sering mengungkapkan tentang keharmonisan dengan dunia Islam. “Sebagai pengacara,saya mewakili sebagian banyak orang.Kita melindungi konstitusi yang mewakili hak-hak rakyat.

Kita ingin menunjukkan kepada dunia bahwa kita tidak mendapatkan halangan dan hambatan dalam melaksanakan kegiatan ibadah,”ujar Abdellah. Abdellah berharap, acara itu tidak disangkutpautkan dengan politik.Menurutnya,salat Jumat di Capitol Hill murni ibadah, tidak ada embel-embel di belakang. “Acara tersebut takkan melibatkan pidato politik,hanya doa saja,” kata Abdellah. Abdellah dikenal sebagai pengacara kriminal ternama di AS. Dia kuliah di Universitas Bucknell dan lulus dalam peringkat 10 besar. Setelah lulus kuliah,dia bekerja di Seton Hall Law.

Dia lantas menjadi pengacara sejak 1983.Kariernya terus melejit dan sering menangani banyak kasus. Aktivitas sosialnya antara lain sebagai pemimpin masjid Darul Islam. Selain itu, dia juga menjadi Presiden Gerakan Persaudaraan Muslim (Muslim Brothers Movement) dan pernah menjabat sebagai President of Fox Hunters Inc. Sebagai pemimpin masjid, Abdellah ingin menjadikan masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah.Dia mengembangkan Masjid Darul Islam sebagai tempat pendidikan dan pemberdayaan komunitas muslim.

Selain mendirikan sekolah Islam, Abdellah pun menyelenggarakan kegiatan kemah bersama. Masjid yang dikelola Abdellah memiliki fasilitas perpustakaan yang menyediakan berbagai jenis buku.Masjid tersebut juga menyediakan dana bantuan untuk ibadah haji. “Kita juga memberikan beasiswa bagi umat Islam di AS untuk belajar Islam di Timur Tengah dan orang di seluruh dunia untuk belajar di AS,”katanya. Selain itu, Abdellah juga bergabung sebagai penyiar di Radio Tahrir yang mengudara di New York.Dalam program radio yang diasuhnya, dia banyak mengangkat isu kontroversial. Tak ayal, talk show-nya pun menjadi salah satu program favorit.

Abdellah juga sempat dikenal sebagai pemain basket profesional di masa mudanya. Dia sempat ikut kompetisi NBA.Selain itu,dia juga dikenal sebagai pemain sepak bola Amerika yang terkenal dan timnya pernah mengikuti National Football League (NFL). (andika hendra m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/272785/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford