Barat Kecam Uji Coba Rudal Iran

PARIS (SI) – Negara-negara Barat seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Prancis mengecam uji coba rudal Iran yang dapat menjangkau Israel dan pangkalan Amerika di Teluk. Iran bergeming bahwa uji coba itu hanya untuk pertahanan militer.

“Kita menyerukan kepada Iran untuk memilih untuk bekerjasama atau konfrontasi untuk menghentikan segala aktivitas destabilisasi,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Prancis Christine Fages. “Uji coba rudal tersebut merupakan sebuah provokasi khususnya sejak kita berulang kali menawarkan dialog,”imbuhnya. Prancis menekankan bahwa uji coba rudal tersebut untuk menggarisbawahi bahwa Iran yang sedang membangun pusat pengayaan uranium kedua.Barat menuding Iran mengembangkan senjata nuklir meskipun Teheran berulang kali membantahnya.

Iran dan negara-negara Barat akan bertemu di Jenewa besok untuk mendiskusikan program atom Teheran. Adapun Menteri Luar Negeri Inggris David Miliband menyebut uji coba tersebut sebagai hal yang patut dicela.Namun,dia menekankan agar negara-negara Barat seharusnya tidak mengalihkan fokus dari perundingan. Inggris mengatakan uji coba itu tidak boleh mengganggu pembicaraan internasional dengan Iran minggu ini terkait program nuklir.

“Kita harus fokus terhadap pertanyaan besar pada pekan ini, bagaimana Iran merespons pertemuan dengan komunitas internasional pada Kamis ini,” paparnya kepada Sky News. Hal senada juga diungkapkan Jerman. Berlin mengungkapkan bahwa uji coba rudal tersebut menjadi “biang permasalahan” menjelang perundingan. “Teheran menguji coba rudal meskipun faktanya bahwa mereka akan menghadapi perundingan mengenai stabilitas dan perdamaian regional. Menjelang perundingan ke depan, ini bukan sinyal untuk membangun sebuah kepercayaan,” papar Juru Bicara Departemen Luar Negeri Jerman Jens Ploetner.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Javier Solana yang juga kepala negosiator nuklir Barat mengungkapkan kepedulian dengan uji coba rudal tersebut. Dia mengatakan,Teheran telah menghasilkan sebuah “konteks baru” dalam perundingan. Memang, pada perundingan itu, Solana menegaskan bukan waktu yang tepat untuk mendiskusikan sanksi lebih keras. Bagaimana dengan Rusia? Moskow yang selama ini lunak dengan Iran, Rusia mendesak pihak internasional untuk menjaga diri. Rusia beranggapan bahwa dunia seharusnya tidak “menekan emosi” dalam menghadapi Iran.

“Saat ini bukannya waktu untuk emosi, sudah selayaknya tetap tenang dan dari semuanya itu akan memulai proses negosiasi,” ujar sumber Departemen Luar Negeri Rusia seperti yang dikutip dari Interfax. “Kita menunggu hasil pertemuan Jenewa dan berharap Iran tidak datang dengan tangan kosong,”katanya. (AFP/Rtr/BBC/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/272994/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford