Sepekan,Urumqi Tetap Tegang

URUMQI(SI) – Sepekan kerusuhan yang melanda Kota Urumqi,Daerah Otonomi Khusus Xinjiang, China,kemarin,situasi tetap tegang.Warga kota tetap dilarang berkumpul di area publik.

Larangan itu masih berlaku setelah satu pekan berlalu kerusuhan yang menewaskan lebih dari 180 orang.Polisi masih meningkatkan kewaspadaan karena dikhawatirkan kerusuhan bisa saja kembali terjadi. “Pertemuan dan demonstrasi di jalanan umum dan di area publik di larang tanpa izin polisi,” demikian bunyi pengumuman yang ditempelkan di jalanan ibu kota Provinsi Xinjiang.

Padahal, pada tradisi etnis Han, hari ketujuh setelah kematian merupakan upacara untuk berkabung bagi kerabat yang meninggal. Biasanya anggota keluarga duka akan pergi ke jalanan untuk membakar dupa dan uang kertas. Upacara itu dinilai untuk membantu arwah-arwah agar menemukan jalan kembali ke rumah.Tak mau berisiko, pemerintah melarang tradisi tersebut.

Suasana di Urumqi kemarin masih tetap tegang. Saksi mata AFP mengatakan, gerombolan etnis Han menyerang dua warga Uighur. Insiden tersebut tidak dapat ditangani cepat aparat keamanan. Pemerintah mengungkapkan tidak ada seorang pun yang tewas dalam aksi kekerasan setelah Minggu, (5/7).Namun,warga Uighur di kota menemukan kasus warga Han membunuh etnis Uighur.

“Kita sangat takut. Kita tidak akan pergi ke stasiun kereta atau tempat mana pun di mana banyak warga Han,” ujar mahasiswa etnis Uighur yang tidak mau namanya disebutkan. “Suasana membaik hanya untuk sementara.Saya pikir banyak orang lebih memilih tinggal di rumah menonton televisi,” ungkapnya.

Situasi bahaya dan menakutkan pun diakui warga etnis Han. “Situasi masih mencekam,” ujar Lin,warga etnis Han yang memiliki toko. “Saya memiliki tempat yang pergi ke sana (distrik yang dihuni mayoritas etnis Uighur),tetapi dia diancam. Dia pun tidak jadi pergi ke sana.” Polisi masih mengerahkan ribuan personel untuk mencegah insiden yang tidak diinginkan.

Selain itu, mereka memblokade jalan-jalan utama. Berita lainnya, kemarin pagi tangki minyak meledak di pabrik bahan kimia di Urumqi, ibu kota Provinsi Xinjiang. Namun, polisi setempat mengatakan ledakan itu bukan serangan yang sengaja dilakukan pihak tertentu. “Itu ledakan biasa,” kata seorang petugas di kantor polisi di Urumqi.

Menurut Dinas Kebakaran Urumqi, kobaran api di tangki penyimpanan minyak berukuran 1.000 meter kubik tersebut berhasil dipadamkan.Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Wakil Manajer Pabrik Kimia Liu Jiyuan menegaskan tidak ada aksi terorisme dalam aksi tersebut.

“Berdasarkan penyidikan awal kami, menunjukkan tidak ada korban jiwa dan luka,” ungkapnya. Ledakan ini terjadi satu pekan setelah terjadi bentrok antar etnis di Urumqi yang menewaskan 184 orang. Tangki minyak itu milik Urumqi Chemical Co, unit perusahaan China National Petroleum Co yang merupakan induk perusahaan PetroChina.

Diketahui,sekitar 70% korban kekerasan di Provinsi Xinjiang di China barat adalah warga suku Han China,seperti ditunjukkan hitungan resmi. Dari 184 orang yang diketahui meninggal dunia, 137 dari suku Han China, 46 dari masyarakat Uighur (warga asli Xinjiang),dan 1 dari suku Hui.

Beijing telah menggerakkan pasukan keamanan ke ibu kota Xinjiang, Urumqi untuk mengatasi kekerasan yang meletus pada Minggu (5/7). Media-media melaporkan, orang etnis Uighur yakin korban tewas di pihak mereka jauh lebih tinggi.

“Saya mendengar bahwa lebih 100 orang Uighur tewas, tetapi tidak ada orang yang mau membicarakannya secara terbuka,” kata seorang pria Uighur di Urumqi yang tidak mau menyebutkan namanya. Warga Uighur di pengasingan di luar China juga mempertanyakan angka yang disebut Pemerintah China itu.

Rebiya Kadeer,Ketua Kongres Uighur Dunia yang berkantor di Amerika Serikat,yakin sekitar 500 orang tewas. Menurut angka tewas versi China yang diterbitkan oleh media negara,26 dari 137 warga suku Han China yang meninggal itu adalah wanita. Sementara 45 korban warga Uighur adalah laki-laki,kecuali satu orang. (AFP/Rtr/BBC/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/254255/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford