Perusuh Diancam Vonis Mati

URUMQI(SI) – Partai Komunis wilayah Urumqi mengungkapkan,pemerintah akan menghukum mati siapa pun yang terlibat dalam kematian 156 orang dalam kerusuhan di ibu kota Xinjiang.

Li Zhi,Ketua Partai Komunis wilayah Urumqi, mengklaim wilayah tersebut telah kembali stabil setelah beberapa hari dilanda kerusuhan etnis. Dia mengungkapkan, pasukan keamanan telah mengambil alih jalanan. Orang yang menjadi tersangka pembunuhan juga telah ditahan dan sebagian besar mereka adalah mahasiswa. Wali Kota Urumqi Jerla Isamudin mengungkapkan situasi telah terkendali.

Pasalnya, polisi telah menangkap para perusuh. Memang, jalanan di Urumqi dibanjiri aparat keamanan. Helikopter pun menebarkan ribuan pamflet kepada 2,3 juta penduduk Urumqi agar tetap tenang. Faktanya di lapangan, penduduk etnis Uighur kembali berhadapan dengan kepolisian. Sebanyak 200 orang kelompok Uighur bersenjatakan tongkat, pipa, dan batu mulai melancarkan aksi protes di dekat barisan personel kepolisian yang ditempatkan di tengahtengah posisi Uighur dan penduduk etnis Han. Kelompok Uighur juga menghina etnis Han.

“Semalam (kemarin malam),300 etnis Han merusak rumah dan membakar restoran,” ujar Akbar,20. Reporter AFP melaporkan kekerasan masih berlangsung,termasuk sebuah serangan terhadap seorang lelaki Uighur oleh etnis Han.Mereka mengungkapkan, lelaki tersebut dipukul dan ditendang oleh enam pria etnis Han, sebelum polisi menengahi perkelahian tersebut. Han bermarga Run, 45, mengungkapkan, pemerintah harus mengambil tindakan untuk melindungi rakyat.

“Seharusnya mereka tiba di sini lebih cepat.Perlu waktu tiga hari untuk mengirim mereka ke sini.Kenapa begitu lama?”ujarnya kepada AFP. Kelompok Uighur dan Han saling menuding sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kerusuhan berdarah,Minggu (5/7),yang melukai lebih dari 1.000 warga di Kota Urumqi. Urumqi merupakan ibu kota Provinsi Xinjiang-Uighur yang termasuk sebagai kawasan otonomi khusus.Mayoritas penduduk di Provinsi Xinjiang adalah etnis Uighur.Namun, di Urumqi sendiri mayoritas penduduk adalah etnis Han.

Kerusuhan itu merupakan kelanjutan dari konflik lama,di mana etnis Uighur merasa bahwa pemerintah selama ini memperlakukan mereka sebagai warga kelas dua. Seperti halnya dengan Tibet, Xinjiang merupakan salah satu wilayah yang paling sensitif dalam politik di Cina. Letaknya yang strategis, di perbatasan dengan Rusia, Mongolia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Afghanistan, Pakistan dan India, darah ini memiliki cadangan minyak berlimpah dan produksi gas alam terbesar di Cina.

Xinjiang telah lama dikontrol ketat karena masalah ketegangan antaretnis, yang dipupuk oleh kesenjangan ekonomi antara etnis Uighurs dan Han. Selain itu, kontrol pemerintah pada agama dan budaya dan masuknya migran suku Han, yang kini menjadi mayoritas di kota-kota paling penting, termasuk Urumqi. Sementara itu, Presiden China Hu Jintao terpaksa membatalkan rencana menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G8 di Italia kemarin.

Hu mengkhawatirkan situasi keamanan di Provinsi Xinjiang- Uighur di bagian barat laut China. Sebenarnya Hu sehari sebelumnya sudah berada di Italia atas undangan forum G-8 yang beranggotakan delapan negara maju (Amerika Serikat,Inggris,Prancis, Jerman, Italia, Kanada, Jepang, dan Rusia). Namun, sumber dari Departemen Luar Negeri China mengungkapkan bahwa Hu kemudian memutuskan pulang setelah mendengar bahwa situasi di Xinjiang kembali ricuh,Selasa (7/7).

China juga telah memblok internet, termasuk situs jejaring sosial Facebook di wilayah konflik tersebut. Namun, polisi masih membebaskan media asing untuk meliput kerusuhan tersebut. Para pekerja kafe internet di kota-kota Provinsi Xinjiang mengungkapkan koneksi internet telah terputus.

“Polisi telah datang dan mengatakan kepada kita untuk menutup kafe internet selama tiga hari depan,tapi tidak ada yang mengetahui sampai kapan hal itu akan terus berlangsung,” ungkap manajer kafe internet the Huo Zhou Internet Cafe di Turpan,Pei. (AFP/Rtr/BBC/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/253226/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford