Pengadilan Kasus Mumbai Pekan Depan

ISLAMABAD(SI) – Pakistan akan menyidangkan lima tersangka yang terlibat dalam serangan Mumbai tahun lalu pada pekan depan.

Serangan Mumbai menewaskan lebih dari 166 orang. Hubungan kedua negara nuklir pun memburuk setelah kelompok gerilyawan Lashkar-e-Taiba (Let) menyerang pusat kota keuangan India. “Pengadilan lima terdakwa akan digelar pada pekan depan,” ujar MenteriDalamNegeriPakistanRehman Malik setelah menggelar pertemuan dengan wakil Komisioner India Manpreet Vohra.

“Kita yakin denganbukti-buktipenyidikan,para tersangka akan dihukum,”ujarnya. Malik mengungkapkan, persidangan termasuk arsitek serangan Zakiduddin Lakhvi akan digelar secara transparan.“Penyidikan telah kelar dan kita telah mengumpulkan semua bukti-bukti,” ungkapnya lagi. Dia juga menolak kritikan India yang menyebutkan Pakistan tidak serius melakukan penyidikan.“

Kita tidak hanya serius, tetapi sangat serius dalam penyidikan kita,”tandasnya. Malik membantah bahwa Islamabad menunda penyidikan. Dia justru menyalahkan New Delhi yang memerlukan waktu yang cukup lama untuk membawa terdakwa ke pengadilan. “Ditundanya persidangan karena India. Kita menyelesaikan penyidikan selama 76 hari,” paparnya. Dia menambahkan, India sangat lama memberikan informasi penting dalam penyidikan tersebut.

Pasalnya, India memiliki saksi kunci yaitu seorang penyerang yang masih hidup. Pernyataan itu diungkapkan setelah beberapa jam Perdana Menteri India Manmohan Singh mengungkapkan harapannya agar Pakistan merealisasikan janjinya untuk mengajukan ke pengadilan para tersangka serangan Mumbai.

Singh juga berharap agar Pakistan mengimplementasikan janji lima tahun untuk tidak mengizinkan penggunaan wilayah mereka kepada elemen teroris yang berperang dengan India. Para analisis yakin pernyataan Islamabad tersebut merupakan hasil pertemuan antara dua perdana menteri dari India dan Pakistan.“

Niat untuk mengajukan lima tersangka serangan Mumbai itu merupakan dampak pertemuan kedua PM tersebut,” papar pengamat kebijakan luar negeri bernama Talat Masood.Dengan terpilihnya Singh pada pemilu Mei lalu dan pertemuan dua PM tersebut di kota Rusia,Yekaterinburg bulan lalu, menjadi harapan baik bagi hubungan kedua negara. (AFP/Rtr/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/254254/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford