Kroasia Dipimpin PM Wanita Pertama
ZAGREB(SI) – Jadranka Kosor kemarin menjadi perdana menteri (PM) perempuan pertama di Kroasia. Dia berjanji menghidupkan kembali pencalonan negara itu untuk bergabung Uni Eropa (UE).
Kosor, politisi yang semula berprofesi sebagai jurnalis dan kabinet sayap kanannya,meraih 83 dari 153 suara anggota parlemen dalam voting yang digelar Senin (6/7) malam waktu setempat. Sebanyak 45 anggota parlemen memberikan suara menolak, tidak ada seorang pun yang abstain, sedangkan sisanya tidak hadir dalam voting. Kosor menggantikan PM Ivo Sanader, yang mengundurkan diri pekan lalu.
Mundurnya Sanader mengakibatkan Kroasia mengalami kekacauan politik. Kosor yang berusia 56 tahun kini mengambil alih kekuasaan politik di tengah kesengsaraan politik sangat parah yang membuat Kroasia menghadapi krisis terburuk sejak perang kemerdekaan dari bekas Yugoslavia yang beraliran komunis pada awal 1990-an. Penunjukan Kosor dipandang kontroversial,namun dia berjanji untuk mengatasi perjuangan ekonomi yang sedang dilakukan Kroasia dan upaya pencalonan negara itu untuk menjadi anggota UE ke- 28 pada 2011 yang kini mengalami kebuntuan.
Perundingan aksesi UE diganjal Slovenia terkait perselisihan perbatasan di antara kedua negara bekas Republik Yugoslavia itu sejak lama. Dalam pidato di depan parlemen sebelum voting, Kosor yakin perundingan UE pada akhirnya tidak akan diganjal. Dia menyerukan para pejabat UE agar ikut membantu menyelesaikan isu tersebut.
”Kroasia akan menjadi anggota penuh keluarga Eropa, meskipun ada sedikit ketegangan dengan negara tetangga sebelah utara,” ujarnya merujuk ke Slovenia. (AFP/Rtr/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/252981/
Kosor, politisi yang semula berprofesi sebagai jurnalis dan kabinet sayap kanannya,meraih 83 dari 153 suara anggota parlemen dalam voting yang digelar Senin (6/7) malam waktu setempat. Sebanyak 45 anggota parlemen memberikan suara menolak, tidak ada seorang pun yang abstain, sedangkan sisanya tidak hadir dalam voting. Kosor menggantikan PM Ivo Sanader, yang mengundurkan diri pekan lalu.
Mundurnya Sanader mengakibatkan Kroasia mengalami kekacauan politik. Kosor yang berusia 56 tahun kini mengambil alih kekuasaan politik di tengah kesengsaraan politik sangat parah yang membuat Kroasia menghadapi krisis terburuk sejak perang kemerdekaan dari bekas Yugoslavia yang beraliran komunis pada awal 1990-an. Penunjukan Kosor dipandang kontroversial,namun dia berjanji untuk mengatasi perjuangan ekonomi yang sedang dilakukan Kroasia dan upaya pencalonan negara itu untuk menjadi anggota UE ke- 28 pada 2011 yang kini mengalami kebuntuan.
Perundingan aksesi UE diganjal Slovenia terkait perselisihan perbatasan di antara kedua negara bekas Republik Yugoslavia itu sejak lama. Dalam pidato di depan parlemen sebelum voting, Kosor yakin perundingan UE pada akhirnya tidak akan diganjal. Dia menyerukan para pejabat UE agar ikut membantu menyelesaikan isu tersebut.
”Kroasia akan menjadi anggota penuh keluarga Eropa, meskipun ada sedikit ketegangan dengan negara tetangga sebelah utara,” ujarnya merujuk ke Slovenia. (AFP/Rtr/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/252981/
Komentar