Korut Peringatkan Jepang

SEOUL (SI) – Korut kemarin siap melancarkan serangan militer terhadap Jepang jika Tokyo nekat melakukan inspeksi kapal-kapal kargo Pyongyang.

Pemerintah Korut yang dikutip surat kabar pemerintah Rodong Sinmun menegaskan kembali bahwa penghadangan dan pemeriksaan terhadap kapal mereka, berarti merupakan pernyataan perang. ”Menyentuh kapal kami, berarti merupakan provokasi militer terhadap negara kami.

Aksi provokasi itu akan segera direspons dengan aksi pertahanan militer oleh Pemerintah Korut,”demikian pernyataan Pemerintah Korut. ”Pemeriksaan kapal tersebut, maka Jepang harus menerima konsekuensi buruk,”ujarnya. Harian Rodong Sinmun juga menuding Tokyo berusaha memperkeras sanksi terhadap Korut sehingga melegalkan penggunaan kekuatan militer terhadap Korut.

”Kalkulasi Jepang ingin meningkatkan blokade terhadap Korut dan menciptakan perang di Semenanjung Korea,” demikian yang ditulis harian tersebut. Sementara itu, para pejabat Amerika Serikat mengatakan satu kapal Korut yang dilacak oleh Angkatan Laut AS mengangkut senjata ke Myanmar, telah putar haluan.

Sebelumnya, mereka mengatakan tidak mengetahui di mana kepal tersebut berada, tetapi media Korea Selatan menyebutkan kapal itu kembali ke Korut. ”Pada Minggu (28/6), Kang Nam berputar kembali menuju utara,”kata dua sumber pejabat AS yang menolak disebut namanya. Seorang sumber mengatakan, 30 Juni lalu Kang Nam telah berada sekitar 400 kilometer dari Hong Kong.

AS mengikuti Kang Nam yang diduga berlayar menuju Myanmar melalui Singapura. ”Kami tidak mengetahui ke mana mereka pergi,” kata seorang pejabat.”AS tidak berbuat apa pun untuk membuat kapal tersebut kembali.” PBB memberikan sanksi keras, yaitu Resolusi PBB No 1874 yang mengizinkan pemeriksaan terhadap kapal, pengiriman melalui jalur darat dan wilayah udara ke dalam dan ke luar Korut.

Resolusi itu dikeluarkan menyusul uji coba nuklir dan rudal oleh Korut pada Mei lalu. Kapal Kang Nam 1 berlayar dari Korut pada 17 Juni dan terlihat menuju Myanmar, kemudian diikuti kapal AS sampai ke pesisir Cina.Ini merupakan kapal pertama yang terdeteksi setelah Korut terkena sanksi larangan penjualan senjata dan material nuklir.

Sebelumnya, Radio Free Asia melaporkan, junta militer Myanmar menginformasikan kepada Dubes Korut di Myanmar bahwa mereka tak akan mengizinkan Kang Nam 1 berlabuh jika kapal tersebut membawa senjata atau bahan-bahan terlarang.

”Jika kapal tersebut dalam perjalanan kembali ke Korut, ini berarti Resolusi 1874 memiliki efek dan membuat Korut mengurungkan niatnya,” kata Kim Taewoo, seorang pengamat pertahanan kepada surat kabar Korea Herald. (AFP/Rtr/BBC/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/251657/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford