Kim Jong-il Tegaskan Dirinya Masih Berkuasa

Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-il berziarah ke makam ayahnya,Kim Il-sung.Ziarah itu bertepatan dengan peringatan 15 tahun kematian sang pendiri Korut yang dikenal sebagai ”Pemimpin Agung.”


Kim mengunjungi taman Makam Kumsusan di Pyongyang, tempat jenazah ayahnya dikuburkan dengan menggunakan peti gelas. Kantor berita Korut KCNA melaporkan, Kim mengadakan kunjungan tersebut pada dini hari bersama para pejabat militer, termasuk Menteri Pertahanan Kim Yongchun. Peringatan kematian tahun ini bertepatan dengan ketegangan antara Korut dan negara-negara tetangganya atas aktivitas nuklir dan uji coba peluncuran rudal.

Para pejabat Korea Selatan (Korsel) dan AS percaya bahwa Jong-il,67,ingin menunjukkan bahwa dia masih berkuasa meskipun sakit.Kim juga sedang berusaha menggelar suksesi terhadap putra bungsunya, Jong-un. Media-media Pemerintah Korut melaporkan serangkaian informasi mengenai prestasi abadi Kim Il-Sung dan pencapaian yang telah diraih putranya. Ini menunjukkan bahwa upaya-upaya untuk memberikan dukungan terhadap Jongil.

Kim Il-sung meninggal karena serangan jantung 8 Juli 1994 pada usia 82 tahun. KCNA melaporkan, film dokumenter mengenai Kim Il-sung juga diputar di televisi dan bioskop. ”Film itu menunjukkan sisi kehidupan Kim Il-sung yang mengubah tanah airnya menjadi sebuah negara hebat,”ujar KCNA. Stasiun televisi APTN menyiar pemimpin Korut itu meletakkan bunga di patung raksasa Kim Ilsung. Kim Jong-il juga menghadiri upacara penghormatan bersama ratusan pejabat militer dan pejabat pemerintah.

”Pemimpin besar, Presiden Kim Il-sung selalu hidup, bukan hanya di hati rakyatnya, tetapi juga di seluruh rakyat dunia,” ungkap Hwang In-san, penduduk Pyongyang. Dilaporkan, Kim Jong-il ingin menggunakan upacara peringatan tersebut untuk mengekspresikan keinginan untuk unifikasi dengan Korsel. ”Kita akan bersitegang dengan kekuatan imperialis AS dan rezim anti-unifikasi Korsel,” ujar Kim Yong-nam, orang kedua pemimpin Korut dalam upacara peringatan.

” Kita akan mencapai misi bersejarah dalam unifikasi nasional yang telah direalisasikan dalam kebijakan Kim Jong-il.” Sebelumnya, Korut telah berulang kali menembakkan rudal jarak pendeknya dan menambah ketegangan di Semenanjung Korea. Uji coba penembakan rudal tersebut untuk merespons sanksi PBB atas peluncuran roket jarak jauh Pyongyang pada 5 April dan uji coba nuklir pada 25 Mei lalu. Apalagi, Korsel menuding Korut melanjutkan program pengayaan uranium.Kekhawatiran Korut akan menggunakan bahan tersebut untuk membuat senjata atom pun memuncak.

Proses pengayaan lebih mudah bagi Korut untuk menyembunyikan dibandingkan memproses kembali cadangan plutonium untuk membuat bom atom. Mengenai suksesi Korut, pemimpin Korut Kim Jong-il menunjuk putra bungsunya,Kim Jong-un, sebagai kepala intelijen atau polisi rahasia sebelum dise-rahi tugas penuh sebagai pemimpin negara. (AFP/Rtr/BBC/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/253225/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford